Siaranindonesia.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal MBA. menggelar sosialisasi peran Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam menjaga ketahanan energi nasional kepada masyarakat di Kabupaten Brebes dan sekitarnya.
Sosialisasi yang digelar pada Selasa (23/5/2023) Di Gedung Pertemuan Saung Teras Banyu Bangsri Selatan, Kec. Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini dihadiri oleh Pelaku UMKM, Ketua RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta ibu-ibu majelis taklim.
Dalam sambutanya, Pertamina Hulu Energi selaku subholding upstream berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Bahkan pada 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68 persen produksi minyak nasional dan 34 persen produksi gas nasional.
“Berdasarkan data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga 2050 saat energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. Sejalan dengan hal tersebut tentu volume kebutuhan akan energi fosil pun akan meningkat,” ungkap Pejuang Politik dari Fraksi Gerindra ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan energi nasional PHE menjalankan strategi melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekspansi.
Selain itu, PHE juga menjaga keberlanjutan bisnis dengan melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru.
Dalam rangka mendukung green strategy holding, PHE tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan. Hal ini tercermin dari projek gas yang telah onstream seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur, dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia.
“Seluruh strategi yang dijalankan itu tentu memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit. Dengan demikian PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional,” pungkasnya