Siaranindonesia.com, Boyolali – Proses pemberangkatan calon jamaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) An Nahdliyah untuk musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi telah dimulai. Dua kloter awal, yaitu Kloter 21 dan Kloter 22, telah diberangkatkan dengan sejumlah dinamika yang menyertai.
Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh, Mansur Ahmad mengatakan, Kloter 21 yang seharusnya memberangkatkan 111 calon jamaah, tercatat hanya memberangkatkan 109 orang. Dua calon jamaah asal Kajen, atas nama Suhadi dan Turiyah, terpaksa batal berangkat.
“Bapak Suhadi dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi Solo, dan Ibu Turiyah memilih untuk mendampingi sang suami,” jelasnya.
Sementara itu, Kloter 22 dengan pramanifest sebanyak 219 orang, sesuai dengan manifest yang ada, mengalami beberapa perubahan. Empat calon jamaah dilaporkan tidak dapat berangkat. Dua di antaranya dinyatakan tidak layak terbang, yaitu Musripah asal Wonopringgo yang didiagnosis demensia, dan Siti Murharyati asal Bojong yang divonis mengalami gangguan jantung.
Akibatnya, keberangkatan anak dari Siti Murharyati yang menggunakan porsi pelimpahan dan porsi penggabungan juga ikut tertunda.
Untuk mengisi kekosongan dalam Kloter 22, sebanyak empat calon jamaah dari Kloter 23 dialihkan. Kloter 23 sendiri yang memiliki pramanifest awal sebanyak 20 orang, hanya memberangkatkan 16 orang setelah adanya pengalihan tersebut.
Meskipun terdapat beberapa kendala, kata Mansur, proses pemberangkatan jamaah haji KBIHU An Nahdliyah terus berjalan.
Mansur juga berharap para jamaah yang telah berangkat dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan mabrur. Pihak KBIHU An Nahdliyah juga terus berupaya memberikan pendampingan terbaik bagi seluruh calon jamaah haji.