KEBUMEN, SiaranIndonesia.com – Setelah diangkat sebagai “Panglima Laskar Santri” oleh Gawagis Kabumian yang merupakan komunitas kecil beberapa gus Kebumen. Lalu ditempat berbeda, ada daulat juga. Persatuan Kyai dan Santri Pesantren Kebumen (Pesek), mendaulat bahwa kandidat calon bupati Kebumen nomor urut dua (02) Arif Sugiyanto sebagai “Hadrotus Syeikh” sekaligus “Panglima Para Kyai se-Kebumen“. Hal itu disampaikan oleh Gus Uni selaku ketuanya. Sehingga, menurutnya lagi, ia saat ini selayaknya dipanggil almukarom “Hadrotus Syeikh KH. Arif Sugiyanto“.
“Secara sir, Persatuan Kyai & Santri ini mendaulat Arif Sugiyanto sebagai Hadrotus Syeikh sekaligus Panglima Para Kyai Kebumen,” tegas Gus Uni, di Kebumen, Selasa, (22/10/2024).
Lanjut Gus Uni, bahwa Arif Sugiyanto ini sosok yang seharusnya tangannya dicium bolak-balik oleh para kyai, pengasuh pesantren, ulama se-Kebumen. Lebih dari itu, seyogyanya, menurut Gus Uni, semua kyai se-Kebumen juga selalu membungkukan badan dihadapan Arif. Salah satu alasannya, menurutnya sederhana, karena panglima laskar santri, maka itu menegaskan memiliki kualitas yang sama dengan kyai besar.
BACA: Dinilai Berakhlak “Busuk”, Pengasuh PP. Alhasani Jatimalang Gus Harry Dikejar Masyarakat Kebumen
Penganugerahan ini, merupakan aksi setelah Arif Sugiyanto didaulat oleh organisasi yang dinaungi oleh Pengasuh PP. Al-Hasani Jatimalang, Gus Harry, serta secara simbolis oleh Gus Wafa yang merupakan adik ipar dari kakaknya. Menurut Gus Uni, pendaulatan ini penting upaya mendoktrin masyarakat.
Pola ini, lanjut Gus Uni, juga bukan hal baru, setidaknya belajar dari pengasuh PP. Alkahfi Somalangu KH. Afifudin Chanif atau yang akrab disapa Gus Afif. Menurutnya, Gus Afif, Pengasuh PP. Alkahfi Somalangu, ini ahli dalam “doktrin” seperti ini.
Sebagaimana, menurutnya, Gus Afif juga cukup sering terdengar kesan dirinya “mendeklarasikan” sebagai “hadrotus syeikh” melalui banyak forum-forum internal di Alkahfi Somalangu. Selain itu, ia juga “mendeklarasikan” dirinya sebagai keturunan Nabi, meskipun banyak dari keluarganya serta masyarakat Kebumen meragukan klaimnya yang dinilai tanpa bukti yang hingga hari ini belum bisa membuktikan. Namun ini merupakan framing, strategi “doktrin”.
BACA: Pengasuh PP. Alhasani Kebumen Dinilai Tak Bisa Baca Kitab Kuning, Tapi Suka Bicara “Kotor”
“Strategi ini cocok untuk masyarakat yang memiliki kualitas pendidikan yang rendah serta pemahaman keagamaan yang minim juga. Mari uji masyarakat kita,” jelasnya.
Meski demikian, pro-kontra atas pendaulatan Arif Sugiyanto sebagai “Panglima Laskar Santri”, yang hingga kemudian muncul “penganugerahan” untuk Arif Sugiyanto sebagai “Hadrotus Syeikh” serta “Panglima Para Kyai” se-Kebumen, memunculkan kontra. Mengutip status FB akun Ahmad, setidaknya ada puluhan pesantren menolak pendaulatan Arif Sugiyanto sebagai “Panglima”. Diantara pesantren yang menolak yaitu PP. Alhidayah, PP. Darussaadah, PP. Miftahul Ulum, PP. Husnul Hidayah, dan masih banyak lagi. [Su/Er]