Kebumen, Siaran Indonesia – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto melaunching program bantuan UMKM berupa pemberian bahan material untuk rehab warung sebesar Rp1.250.000 per UMKM. Bantuan tersebut sebagai stimulus penguatan UMKM di Kebumen.
Launching berbarengan dengan acara sosialisasi sensus UMKM yang merupakan program dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)..Pendataan bekerjasama dengan Universitas Putra Bangsa, IAINU Kebumen dan Asosisasi UMKM Kebumen.
Sosialisasi berlangsung di Setda Kebumen, Senin 12 Agustus 2024.
Baca juga: Kekeringan Melanda Kebumen, Pemkab Siapkan Bantuan 1000 Tangki Air Bersih
Baca juga: Pemenang Lomba Desa Berhadiah Mobil Bakal Diumumkan Saat Hari Jadi Kebumen ke 395
Bupati mengatakan, perlu ada penguatan untuk para UMKM dengan memberikan bantuan berupa rehab warung/kios. Karena itu, dengan sensus ini salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui mana UMKM yang berhak mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah.
“Bantuan yang kita berikan ini dalam bentuk material senilai Rp1.250.000. Tentunya akan kita berikan kepada mereka para UMKM kecil atau dari masyarakat miskin yang masih membutuhkan penguatan. Untuk itu sensus ini diperlukan guna mengetahui kondisi UMKM kita di lapangan,” ujar Bupati.
Secara bertahap, total bantuan yang akan diberikan sebesar Rp 90 Miliar dengan jumlah UMKM kurang lebih 72 ribu. Bupati pun meminta kepada pelaku UMKM agar memberikan data yang benar sejujur-jujurnya ketika ada petugas sensus melakukan pendataan.
Baca juga: Berhasil Tekan Inflasi, Kebumen Raih SPHP Awards Terbaik 1 Nasional
Baca juga: Tiga Tahun Arif-Rista Memimpin, Kebumen Sukses Raih 58 Penghargaan Nasional
“Secara siklus di kewirausahaan selain menjaring wirausaha baru, kemudian membina dan mengembangkan, maka ekosistem landasannya adalah pendataan yang nantinya akan digunakan pemerintah dalam membuat kebijakan yang tepat sasaran,” jelas Bupati.
Sementara itu, Kepala Disperindag KUKM Haryono Wahyudi menambahkan, berdasarkan data dari pusat, jumlah UMKM di Kebumen mencapai 200 ribu UMKM. Namun dalam survei ini, bakal menyasar ke 60 ribu UMKM atau tidak semua.
“Jadi yang dilakukan penfataan secara langsung adalah UMKM jenis pedagang keliling dan pedagang tidak menetap sasarannya 60 ribu,” ujarnya.
Menurutnya hal itu sudah menjadi kebijakan pusat. Sensus akan dimulai pada Agustus bulan ini sampai Oktober. Haryono berharap masyarakat atau pelaku UMKM bisa memberikan data yang benar, hal ini menyangkut kredibilitas dari survei yang dihasilkan. (Kuh)