Cari Dukungan untuk Munas Golkar, Airlangga Disebut Sudah Curi Start

- Tim Kreatif

Jumat, 9 Agustus 2024 - 20:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Jakarta, Siaran Indonesia – Partai Golkar tak lama lagi akan mengadakan Munas. Sesuai jadwal awal, Munas Golkar bakal dilaksanakan pada Desember mendatang. Namun beberapa kader ada yang bersuara untuk segera mengadakan Munaslub

Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam menilai isu Munaslub Partai Golkar saat ini sudah dianggap kedaluwarsa. Sebab, Munas sesuai jadwal rencana bakal digelar pada Desember tahun ini. Harusnya jika ingin menggelar Munaslub dilaksanakan tahun kemarin 2023.

Seperti halnya dirinya yang dulu pernah mendorong Munaslub Golkar pada Juli 2023. “Jadi kalau sekarang dimunculkan saya kira kurang tepat, sudah kedarluwarsa. Sekarang sudah tahun berjalan, harusnya kalau mau Munaslub diajukan satu tahun sebelumnya. Seperti saya waktu itu mengajukan Juli 2023,” ujar Ridwan, di Jakarta, Jumat (9/8).

Baca juga: Tanggapi Kritik Megawati, Ridwan Hisjam Usul Masa Jabatan Presiden Jadi 7 Tahun

Baca juga: Ridwan Hisjam: Izin Tambang Ormas Keagamaan untuk Kemandirian Ekonomi Umat

Namun demikian, ia berpendapat Munas Golkar tidak harus Desember tahun ini, bisa diajukan bulannya, yakni bisa Agustus, September, atau Oktober tahun ini. Yang terpenting kata dia, sudah masuk tahunnya. “Kalau diajukan bulannya itu tidak termasuk Munaslub karena sudah masuk tahunnya,” tuturnya.

Tentunya, kata Ridwan, hal itu tergantung pada hasil keputusan Rapimnas Partai Golkar untuk menentukan kembali kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan Munas, apakah tetap Desember sesuai hasil Munas 2019, atau dimajukan bulannya.

“Ya itu nanti terserah keputusan Rapimnas mau kapan pastinya, mau tetap Desember ya boleh, diajukan jadi Oktober atau September juga boleh,” tuturnya.

Baca juga: BBM Naik, Ridwan Hisjam Beri Solusi Agar Pemerintah Tak Diamuk Massa

Baca juga: Dukung Prabowo dari 2009, Ridwan Hisjam Diusulkan Jadi Menteri ESDM

Hanya saja berkaca pada sejarah Golkar, Munas pada masa Orde Baru 1997 dilaksanakan pada Oktober. Kemudian saat reformasi diadakan Munaslub Juli 1998, dan kemudian terpilihlah Akbar Tanjung sebagai Ketua Umum. Karena itu harusnya, Munas berikutnya lima tahun ke depan berlangsung pada bulan Juli.

Namun pada akhirnya Munas Golkar mundur pada Desember 2019. Keputusan untuk mengadakan Munas pada 2019 tahun yang memilih Airlangga Hartarto kata dia sebenarnya sudah melanggar konstitusi. Namun lagi-lagi karena itu sudah menjadi keputusan Rapimnas, maka dirinya tak bisa berbuat apa-apa.

“Ketika itu sudah menjadi keputusan Rapimnas ya sudah, mau nggak mau ya kita ikuti, tidak bisa berbuat apa-apa. Nah makannya Munas tahun ini sebenarnya bisa dimajukan bulannya, itu tergantung Rapimnas, kalau diajukan bulan boleh, yang tidak boleh mundur tahun sampai tahun depan itu tidak boleh,” terangnya.

Airlangga Curi Start

Ketua Dewan Pembina Padepokan Kosgoro 57 ini melihat memang ada kelompok di Golkar yang ingin Munas diajukan bulannya tidak harus Desember. Menurutnya hal itu sah-sah saja. Karena itu bagian dari demokrasi para kader yang menginginkan dipercepat.

Lagi pula, Ketua Umum Golkar Airlangga juga dianggap telah mencuri start terkait kampanye calon ketum dengan menggalang dukungan ke DPD-DPD sejak Juli lalu, sehingga membuat dinamika politik di internal Golkar menjadi panas.

“Sehingga kalau calon-calon lain ingin menggalang dukungan dan meminta dipercepat, saya kira wajar, toh Airlangga sendiri juga sudah melakukan itu, dia mencuri start. Jadi ini dampak dari Airlangga yang memulai dulu,” tuturnya.

Bahkan info yang ia dapat, para pengurus DPD sampai organisasi sayap Partai Golkar diminta mengeluarkan statmen untuk menyatakan dukungan kepada dirinya. Padahal pernyataan dukungan oleh DPD dibolehkan setelah ada hasil keputusan Rapimnas mengenai waktu pelaksanaan Munas.

“Ini jelas Airlangga sendiri sudah main curi start, dengan memanfaatkan kekuasaanya,” tandas Ridwan.

Komentar Facebook

Berita Terkait

80.000 Unit Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk, Menkop Budi Arie Cetak Sejarah
Sinergi Kemenag dan LD PBNU: Dorong Masjid Ramah Lingkungan Lewat Dakwah Ekologis
Silaturahmi BMI Kota dan Kabupaten Tegal Perkuat Menuju Munas I 2025
Program Badai Emas Pegadaian 2025, Hadiah untuk Masa Depan Cerah
Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah
Kita Songsong Transformasi Umrah 1447 H: Inovasi Saudi, Kesempatan Kita
18 Warga Terduga Pencurian Kabel Sepakat Damai Lewat Restorative Justice
FGMI Dukung Langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Atasi Polemik Tambang Nikel Di Raja Ampat

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:21 WIB

80.000 Unit Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk, Menkop Budi Arie Cetak Sejarah

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:54 WIB

Silaturahmi BMI Kota dan Kabupaten Tegal Perkuat Menuju Munas I 2025

Rabu, 11 Juni 2025 - 18:00 WIB

Program Badai Emas Pegadaian 2025, Hadiah untuk Masa Depan Cerah

Rabu, 11 Juni 2025 - 14:12 WIB

Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah

Selasa, 10 Juni 2025 - 20:26 WIB

Kita Songsong Transformasi Umrah 1447 H: Inovasi Saudi, Kesempatan Kita

Selasa, 10 Juni 2025 - 18:29 WIB

18 Warga Terduga Pencurian Kabel Sepakat Damai Lewat Restorative Justice

Selasa, 10 Juni 2025 - 10:36 WIB

FGMI Dukung Langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Atasi Polemik Tambang Nikel Di Raja Ampat

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:08 WIB

Aksin Law Firm Ajukan Audiensi ke DPRD Kebumen Bahas Pengelolaan Keuangan Bumdes dan Bumdesma

Berita Terbaru

Opini

Luka Rasisme yang Tak Disembuhkan

Selasa, 17 Jun 2025 - 08:35 WIB