Jordania, Siaran Indonesia – Komunitas One Day One Juz atau ODOJ berkomitmen untuk selalu membantu warga Palestina yang mengungsi ke sejumlah negara tetangga akibat penjajahan zionis Israel. Seperti yang tengah dilakukan di Jordania, selama dua minggu mereka melaksanakan tugas kemanusiaan.
Komunitas ODOJ memberangkatkan lima orang tim. Namun mereka tidak sendirian, ia juga didampingi dari relawan lembaga kemanusiaan DT Peduli, para mahasiswa Indonesia di Jordania, dan juga relawan senior Eko Sulistio yang sudah kerap melalang buana ke luar negari dalam misi kemanusiaan. Serta mitra lokal lembaga kemanusiaan di Jordania ICCS Islamic Charity Centre for Society.
Ketua Umum Komunitas ODOJ Ustadz Bakat Setiaji menyampaikan, maksud kedatangannya ke Jordania dalam rangka milad Komunitas ODOJ yang ke 11. Sekaligus pengiriman bantuan Kabilah Besar Indonesia ke Gaza pada 17 November bersama MUI & FOZ Forum Zakat, dan kurang lebih 80 lembaga kemanusiaan Indonesia, serta lembaga-lembaga zakat nasional.
Baca juga: Relawan Eko Sulistio Kirim Bantuan 700 Hewan Kurban untuk Pengungsi Somalia
Baca juga: Eko Sulistio Gabung dengan Relawan Internasional Bantu Bencana Kelaparan Afrika
“Yang kita lakukan di sana bersama DT Peduli tentu saja mendistribusikan bantuan untuk para pengungsi Palestina. Kemudian melakukan pengobatan masal dengan menyediakan mobil klinik yang bergerak ke kamp-kamp pengungsian,” ujarnya.
ODOJ memiliki member anggota seluruh dunia kurang lebih 126.000 orang di 21 negara. Untuk distribusia bantuan, pihaknya menyiapkan bahan pangan keluarga sebanyak 1000 paket. Komunitas ODOJ melaksanakan misi kemanusiaan ini dari 11 November sampai 30 November 2024.
“Persiapan yang dilakukan adalah penghimpunan dana dan pendistribusian bantuan secara langsung ke kamp-kamp pengungsian Palestina yang tersebar di perbatasan-perbatasan Jordania dan kita juga menyiapkan bantaun ke Gaza,” tuturnya.
Baca juga: Siaga Peduli Gencarkan Bantuan Pengungsi Palestina di Jordania
Baca juga: Distribusi Bantuan ke Gaza Semakin Sulit, Jordania Jadi Pintu Masuk Utama
Semantara itu, relawan Eko Sulistio menambahkan, Jordania masih menjadi tempat utama untuk penyaluran bantuan ke warga Palestina, karena di sini jumlah pengungsinya paling paling. Kemudian perbatasan yang masih dibuka satu-satunya ada di Jordania.
“Karena banyak menampung para pengungsi Palestina maka kondisi saat ini sangat membutuhkan bantuan-bantuan bahan pangan dan perlengkapan musim dingin karena sedikitnya donasi bantuan yang masuk ke Jordania,” ujarnya.
Eko menyenut situasi dan kondisi keamanan saat Ini sangat dinamis, karena serangan roket ke Gaza masih belum berhenti. Begitu juga serangan dari Labanon, Irak, Iran, dan Yaman ke Israel juga tidak menentu waktunya. Dimana roket tersebut pastinya melewati Jordania.
“Tentunya ini juga akan menganggu kondisi keamanan di Jordania,” jelasnya.
Untuk kondisi cuaca di Jordania saat ini memasuki musim dingin dengan suhu mencapai 5⁰ Celsius, dan akan turun terus di bulan Desember hingga Januari 2025 dengan suhu mencapai minus di bawah 0⁰ Celsius.