Baliho Dirusak Sendiri, Lalu Menyalahkan Kandidat Lain, Ini Strategi Playing Victim

- Jurnalis

Selasa, 12 November 2024 - 09:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KEBUMEN, SiaranIndonesia.com – Di Kebumen, riuh terkait alat peraga kampanye Pilkada 2024, dari masing-masing pasangan calon, banyak yang rusak, khususnya baliho. Pegiat sosial dan politik, Gus Wahyu, berpendapat, kerusakan baliho selain faktor alam, juga bisa upaya playing victim. Menurutnya, playing victim menjadi faktor politik tak sehat yang sangat mungkin terjadi.

Strategi playing victim, ia pun mencontohkan, seperti seorang kandidat menyuruh tim suksesnya untuk melakukan pengrusakan terhadap balihonya sendiri, lalu menuduh pihak lain sebagai pelakunya. Hal ini tujuannya, agar mendapat simpati publik.

“Contoh playing victim, itu balihonya sendiri dirusak, lalu menyalahkan orang lain. Gampangnya, maling teriak maling. Tujuannya, agar mendapat simpati publik,” terangnya, Selasa, (12/11/2024).

Ia pun berharap, momentum Pilkada 2024, termasuk di Kebumen, agar menjadi sarana fastabiqul khoirot, bukan menjadi sarana memecah belah masyarakat. Sehingga, ia berharap, ditengah Pilkada 2024 ini, para kontestan agar memberikan contoh yang baik, tidak perlu ada strategi playing victim. Termasuk, tidak perlu ada strategi politik manipulatif, serta jangan dimana-mana obral janji dan intimidasi. Jika dimana-mana seorang kandidat obral janji, menurut Gus Wahyu, besar kemungkinan kandidat tersebut sakit.

“Sederhana sebenarnya memperhatikan kandidat yang sehat dan kandidat yang sakit. Ciri kandidat sakit, itu dimana-mana obral janji. Memangnya pemerintah tidak ada aturannya, dan memang dana pemerintah tidak terbatas. Jadi dipastikan, jika kandidat dimana-mana obral janji, itu besar kemungkinan palsu,” tegasnya.

Lanjut Gus Wahyu, termasuk intimidasi. Seperti apa saja dilaporkan ke kepolisian. Apalagi terkesan, tiap hari kandidat kerjaannya melaporkan warganya ke kepolisian. Misalnya, ada warga yang dilaporkan oleh kandidat, karena saat jumpa dirinya, warga tidak senyum. Misal juga, adapula warga yang dilaporkan oleh kandidat, karena senyumnya warga terlalu lebar. Menurutnya, kandidat yang kerjaannya melapor apa saja ke kepolisian, menunjukan kandidat tersebut memiliki mental yang sakit.

Termasuk, jika ada kandidat yang suka mengintimidasi, serta suka mengadu domba antar warga. Apalagi sampai ada warga yang dikeroyok oleh warga lain karena ulah kandidat tersebut. Dikatakan, kandidat yang demikian, benar-benar sakit, sangat buruk atmosfirnya jika memimpin daerah.

“Kandidat yang kerjaannya melaporkan ke kepolisian, dan mengadu domba warga, termasuk mengintimidasi, ini membahayakan bagi warga jika jadi pemimpin. Atmosfir warga nanti jadi intimidatif,” katanya.

Menurutnya juga, kandidat yang baik dan layak dipilih, itu kandidat yang tidak pernah datang ke kantor polisi untuk melaporkan warga ataupun timses dari kandidat yang lain. Menurutnya, seorang kandidat yang sehat, itu memiliki karakter yang humanis, bukan intimidatif.

“Pilih kandidat yang selama proses Pilkada, itu tidak pernah datang sendiri ke kepolisian untuk melaporkan masalah apapun selain kriminal,” jelasnya.

Adapun, untuk Pilkada Kebumen 2024, terang Gus Wahyu, pasangan calon nomor urut 1, dari Lilis – Zaeni menjadi kandidat pilihan politiknya. Menurutya, pasangan calon ini memiliki karakter yang dibutuhkan oleh Kebumen.

“Kalau Pilkada Kebumen, secara pribadi, saya akan memilih Lilis – Zaeni, dengan harapan Kebumen sejahtera dan sejuk,” pungkasnya.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Dirgantara AIA Tour Travel Depok Membuka Program Open Trip Ke Pangalengan di Tahun 2025
Pondok Pesantren Daarul Muttaqien Parung Bogor adakan kegiatan Seminar Penguatan Nilai – Nilai Kepesantrenan bersama Motivator Pendidikan
Dirgantara AIA Tour Travel Rajanya Tour Travel Depok
Supian-Chandra Menang Pilkada Depok, Real Count Unggul 53 Persen
Akibat Judol, Tingkat Perceraian Meningkat Di Jawa Tengah
Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Kampus Putra adakan kegiatan Perfotoan Untuk Dokumentasi Pondok & Mengabadikan Kenangan Santri
Selisih Suara Sangat Jauh dan Tak Mungkin Terkejar, Supian-Chandra Siap-siap Dilantik
Jelang Pilkada, 500 Ribu KKS Palsu Diduga Beredar di Warga Kebumen

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 06:57 WIB

Sosok Gus Farkhan Cocok Sebagai Utusan Khusus Presiden Pengganti Gus Miftah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 01:47 WIB

Sejumlah Kiyai dan Pimpinan Pondok Pesantren Dukung Sosok Ini Jadi Pengganti Gus Miftah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 01:36 WIB

Pengasuh Ponpes Situbondo Dukung Sosok Ini Untuk Pengganti Gus Miftah

Jumat, 6 Desember 2024 - 19:26 WIB

Gus Farkhan, Figur Muda yang Didukung untuk Pimpin Bidang Kerukunan Beragama Gantikan Gus Miftah

Jumat, 6 Desember 2024 - 17:02 WIB

Menjelang Nataru 2024/2025, Kemenhub Menyediakan Program Mudik Gratis Angkutan

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:33 WIB

IKA Untirta Meminta Airin-Ade Sumardi Ikhlas Legowo Menerima Hasil Pilkada Banten dan Tidak Menggugat ke MK

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:29 WIB

Kemenangan Andra Soni-Achmad Dimyati di Pilkada Banten adalah Realitas Fakta Rasional Bukan Anomaly

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:47 WIB

KSBSI Apresiasi Presiden Prabowo Naikan UMP Sebesar 6 Persen

Berita Terbaru