Jordania, Siaran Indonesia– Lembaga kemanusiaan Relawan Nusantara dikenal tidak hanya aktif memberikan bantuan di dalam negeri, tapi juga di luar negeri melalui jaringan relawannya di berbagai negara. Seperti halnya bantuan untuk rakyat Palestina yang rutin diberikan.
Melalui relawannya, Eko Sulistio bantuan dipusatkan di Jordania. Mengapa bantuan di pusatkan di Jordania karena negara ini menjadi penampung terbesar dari para pengungsi Palestina dengan jumlah mencapai jutaan jiwa. Sementara bantuan untuk mereka belum sebanding dengan jumlah pengungsi yang ada.
“Selain mendistribusiakan bantuan di kamp-kamp pengungsian di wilayah perbatasan Jordania, kita juga mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur darat melewati pintu perbatasan King Hussein Bridge di perbatasan Tepi Barat WestBank Jordania dengan Palestina lalu menuju Zikiem Border untuk selanjutnya menuju Gaza Palestina,” ujar Eko, Selasa (8/10).
Baca juga: Distribusi Bantuan ke Gaza Semakin Sulit, Jordania Jadi Pintu Masuk Utama
Adapun kamp-kamp pengungsian yang mendapat bantuan yakni di kamp Muqobalyn, AlSuknah, dan di Kamp Gaza Jordania. Selain Sharing Happiness, bantuan juga datang dari berbagai Lembaga Kemanusiaan lain, Masjid Nusantara, Siaga Peduli, Sharing Happiness, serta bantuan yang bersifat pribadi.
Di sana, Eko mendistribusikan bantuan berupa paket bahan pangan keluarga sebanyak 1536 Box. Tepung terigu 24 ton, beras 10 ton, gula 7 ton, susu bubuk 2 ton, garam 2 ton, kacang-kacangan 12 ton, daging kaleng 2800 pack, ikan tuna 3000 kaleng, paket makanan siap saji 1500 paket, paket makanan anak dam balita 10.000 paket, dan selimut 500 lembar.
Mengapa Lewat Jordania.
Eko menjelaskan, bantuan dipusatkan di Jordania karena pintu perbatasan Rafah, Mesir ditutup yang menuju ke arah Gaza. Akses jalan melalui mesir juga sudah rusak parah, tidak bisa dilewati. Perbatasan Jordana menjadi satu-satunya jalur darat yang masih dibuka.
Eko menyebut sudah tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di Gaza, Palestina. Sehingga seluruh korban dilarikan ke Jordania. Hal ini diperparah dengan dihentikannya bantuan kemanusiaan dari lembaga Internasional yang dikelola UNRWA.
Baca juga: Palestina Kian Memburuk, Menlu Retno Sampai 6 Prioritas Dukungan Indonesia
“Untuk bantuan ke Gaza kita menggunakan kontrainer-kontrainer dan bergabung dengan bantuan-bantuan international seperti dari UN, WFP, Turkey, UK, Community Muslim USA, Community Muslim South Africa, Pakistan, Malaysia, Bosnia, Germany, Netherlands dll,” ucapnya.
Eko menyebut wilayah penyerangan tentara Zionis Israel kink semakin meluas, bukan hanya di Gaza tapi juga Tepi Barat, yakni di Hebron, Ramallah, Tulkarem, Jenin, Jerusalem, Bethlehem, serta meluas hingga ke Lebanon. “Ini terbukti sudah lebih dari 1000 jiwa melayang di Tepi Barat dan Lebanon Selatan,” ucapnya.
Kondisi ini kata Eko, membuat para pengungsi semakin banyak, sementara jumlahnya tak sebanding dengan jumlah bantuan yang ada.