Siaranindonesia.com – Badai Pandemi covid-19 tahun 2022 mulai mereda, banyak Negara di dunia mulai menata diri kembali dan bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Salah satu Negara yang sedang gencar menyuarakan gerakan perbaikan adalah Indonesia lewat tagline “Recover Together, Recover Stronger” dalam pertemuan G20. Melalui gerakan ini banyak destinasi wisata di Indonesia yang mulai bergeliat dan menata kembali wilayah mereka. Desa cisaat sebagai salah satu destinasi wisata terbaik peringkat 3 nasional juga tidak tinggal diam. Mereka (Desa Cisaat) mulai menata kembali segala hal yang diperlukan sebelum destinasi wisata tersebut ramai dikunjungi kembali oleh wisatawan. Mulai dari homestay, atraksi wisata, fasilitas pendukung, persyaratan administratif hingga kuliner khas desa juga dipersiapkan.
Universitas Negeri Jakarta yang sudah sejak tahun 2018 mendampingi Desa Cisaat merasa terpanggil untuk membantu masyarakat desa dalam misi “Recovery” tersebut. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai salah satu program studi yang berada dibawah naungan Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mempersiapkan suatu program pengabdian pada masyarakat (P2M) dengan mengusung tema “Pelatihan Produk Dan Usaha Minuman Berbahan Baku Lokal Sebagai Alternatif Usaha Bagi Pengelola Homestay Di Desa Wisata Edukasi Cisaat Kabupaten Subang-Jawa Barat”. Program tersebut berfokus pada pengembangan kuliner khas Desa Cisaat khususnya dari sisi minuman khas Sari Nanas (Sarinas) yang telah ada sebelumnya kemudian dikembangkan sehingga bisa menjadi alternatif usaha dan minuman selamat datang yang akan disajikan pada tamu yang menginap di homestay.
Program P2M tersebut merupakan pengembangan dari produk dasar sari nanas yang sebelumnya telah ada dan dipasarkan disana oleh POKDARWIS. Pengembangan yang dilakukan adalah dengan mengembangkan beberapa varian rasa dan bentuk penyajian dimana sebelumnya hanya ada sari nanas original namun melalui program P2M kali ini ditambahkan 3 varian rasa baru yaitu Varian Mojito, Varian Pineapple Ice Tea dan varian rasa kombinasi sereh dan kayumanis (Nasreh).
Tim dari program studi PKK yang berjumlah 8 orang terdiri dari 3 Dosen yaitu ; Mulyati, S.Pd, M.Si, Dr. Muhammad Faesal, MH, M.Pd dan Jaka Marsita, M.Par serta 5 orang Mahasiswa berangkat dari Jakarta menuju Desa Cisaat Subang untuk melakasanakan kegiatan P2M pada tanggal 27 – 31 Juni 2022. Berlokasi di Desa Cisaat, Kecaramatan Ciater Kabupaten Subang jawa barat kegiatan P2M kali ini dilaksanakan secara serentak beberapa TIM yang berasal dari UNJ. Ketua Tim P2M Prodi PKK Mulyati S.Pd, M.Si mengatakan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui pelatihan pembuatan varian rasa baru dari minuman sarinas (Sari Nanas) yang sudah ada dan difokuskan kepada para pengelola Homestay. Tujuan dari diadakannya pelatihan ini agar para pengelola homestay dapat memiliki minuman khas yang bisa disajikan kepada wisatawan sekaligus bisa dijadikan sebagai produk alternative yang bisa dijual kepada wisatawan yang menginap di homestay.
Pemberian Materi Pelatihan NICE DRINK
Kegiatan pelatihan tahun ini dilaksanakan di Balai RW yang berlokasi di Dusun Cisaat tidak jauh dari Kantor Desa Cisaat sekaligus merupakan zona konstrasi Homestay. Pelatihan ini dibuka oleh ketua pelaksana Mulyati, S.Pd, M.Si pada pukul 9 pagi dan terbagi kedalam 2 sesi pelatihan (Pagi dan Siang) dimana pada setiap sesi hanya diikuti oleh 7-8 orang peserta. Pelatihan kali ini tidak dilakukan sekaligus dengan jumlah peserta yang banyak karena pelatihan kali ini berbentuk praktek langsung dimana setiap peserta aktif terlibat membuat minuman sari nanas. Selama praktek peserta diajarkan untuk memilih nanas yang yang tepat, menyiapkan buah nanas yang efisien dan cara mengolah bahan dasar pemberi rasa sebagai campuran untuk sari nanas yang dihasilkan. Bahan dasar yang digunakan dalam pelatihan ini seluruhnya merupakan bahan yang mudah didapat disekitar desa Cisaat seperti kayu manis, daun min, biji selasih, sereh dan teh.
Kegiatan pelatihan ini berlangsung secara kondusif, seru dan penuh inspirasi karena peserta yang mengikuti pelatihan sangat antusias sehingga proses transfer ilmu yang dilakukan terasa begitu hangat dan nyaman. Selama proses pelatihan ada saja momen unik yang terjadi seperti ada saja dari peserta yang latah sehingga gelak tawa pun muncul memecah kekakuan diantara pendamping materi dan peserta. Adik-adik mahasiswa yang ikut membantu juga sangat gesit meladeni peserta sehingga hampir tidak ada kegiatan kosong. Pada akhir acara pelatihan peserta berhasil menghasilkan 3 varian rasa seperti Mojito, Pinnaple Ice tea dan Nasreh (nanas sereh) yang dikemas dalam beberapa botol berukuran 250ml.
“Saat ini Desa cisaat sudah memiliki minuman khas berupa sarinas (Sari Nanas) yang sudah dijual untuk umum namun belum memiliki minuman khas yang hanya ada dan disajikan oleh pengelola homestay sebagai minuman selamat datang (Wellcome drink). Kami melihat ini peluang yang baik bagi pengelola homestay sekaligus menjadi alternative produk yang bisa dijual sebagai buah tangan wisatawan,” Tutur ketua tim pelaksana P2M Prodi PKK.
Dalam kesempatan lain Kepala Desa Cisaat, Suryana mengatakan bahwa Desa Cisaat merupakan desa binaan Universitas Negeri Jakarta. Pada tahun 2020 berkat keterlibatan Program Studi Perjalanan Wisata mengahantarkan Desa Cisaat meraih Juara Ketiga dalam program apresiasi perguruan tinggi terbaik dalam pendampingan desa wisata. Disisi lain, desa ini juga sudah pernah mendapatkan fasilitas program pendampingan selama 3 tahun ini dari Kementerian Pariwisata.
“Sehingga pelatihan-pelatihan yang dilakukan ini sebagai bentuk penguatan kelembagaan Desa Wisata untuk untuk kembali bisa berjalan melayani wisatawan pada masa pemulihan pasca pandemi covid 19” tuturnya. Selain itu Kepala Desa Cisaat, Suryana juga menjelaskan pada saat FGD antara civitas akademika Universitas Negeri Jakarta dengan perangkat desa serta perwakilan warga mengatakan pelatihan yang dilakukan kali ini merupakan lanjutan untuk peningkatan kemampuan SDM para pengelola Homestay”.
(Sun/Mr)