Siaranindonesia.com, KUTAI BARAT – Salah satu kebijakan pengembangan ekonomi Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat, Sahadi, S.Hut., M.Si dan Alexander Edmond, ST (Diamond) adalah membangun penghiliran industri untuk komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan darat.
Dalam rilis yang diterima awak media Sabtu (5/10/2024), Sahadi mengatakan Kutai Barat kaya akan sumber daya alam mulai tambang terutama batubara, kemudian emas. Tak kalah pula potensi sektor pertanian utamanya pangan, perikanan, dan perkebunan seperti sawit, karet, kakao lada, hingga kopi.
Menurutnya, selain akan melakukan peremajaan sejumlah komoditas perkebunan, penghiliran komoditas pertanian, perikanan darat dan perkebunan akan menjadi perhatian utama selama 5 tahun kedepan.
“Penghiliran akan memberikan efek domino yang besar. Bukan saja pendapatan daerah yang akan naik tetapi para petani dan petambak akan mendapatkan keuntungan dan mereka bisa hidup lebih makmur,” tegasnya.
Jadi ini pilihan kebijakan yang rasional sebagai bentuk terobosan dan keberpihakan pada ekonomi daerah yang berkelanjutan.
“Jika selama ini kita hanya mengandalkan pertambangan, maka sudah saatnya sektor lain diperhatikan, selain menata di hulunya, penghiliran komoditas sumber daya alam yang terbaharui menjadi keniscayaan dan manfaatnya cukup banyak,” tegasnya.
Sahadi juga mengungkapkan untuk sampai pada penghiliran yang berkelanjutan akan dilakukan dengan pendekatan evidence base policy dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi.
“Tak hanya itu, ia juga menggarisbawahi potensi pengembangan kelembagaan, kondisi sarana-prasarana pertanian, perikanan, dan perkebunan untuk komoditas prioritas yang akan di hilirisasi,” imbuhnya.
Apalagi dengan keberdaan IKN, Kutai Barat harus menjadi kabupaten yang terdepan dalam menyuplai kebutuhan pangan termasuk produk turunan pangan itu sendiri.
“Kalau kami diamanahkan untuk memimpin Kutai Barat, segera setelah dilantik akan disusun kajian dan strategi pengembangan ekonomi berdasarkan kluster sumber daya yang kita miliki,” pungkasnya.