SiaranIndonesia.com- Hj Paramitha Widya Kusuma selaku Anggota DPR RI Komisi VII Bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggencarkan percepatan penurunan stunting melalui kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana yang digelar di Gedung Serbaguna NU, Desa Kedawon, Kec. Larangan, Kab. Brebes, Jawa Tengah pada tanggal 2 Agustus 2024
Kegiatan dihadiri oleh Tokoh Masyarakat Kab Brebes Saiful Imam, Kepala DP3KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Brebes, Akhmad Ma’Mun., Widya Iswara Ahli Madya Drs. Bambang Wijonarko, M.Sc, Ketua Tim Akses Kualitas Pelayanan KB dan Kespro, BKKBN Prov. Jawa Tengah Agoes Poedjianto, SH, M.Kes serta ratusan warga peserta kegiatan.
Dalam Paparannya, Drs. Bambang Wijonarko, M.Sc mengatakan, sosialisasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) program Bangga Kencana bersama mitra kerja ini merupakan salah satu program BKKBN dalam mengentaskan stunting. Stunting ini merupakan kondisi kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga bayi berusia 2 tahun).
Hj Paramitha Widya Kusuma atau yang akrab disapa mbak mitha menyebutkan Menjadikan penduduk Indonesia berkualitas Pertambahan jumlah penduduk tidak dibarengi dengan kualitas penduduk maka akan jadi beban negara. Oleh karena itu diperlukan program keluarga berencana dimana Siklus kehidupan yang menerapkan keluarga berencana.
“Pentingnya KB untuk menghindari stunting karena Angka stunting di Indonesia masih rawan. ujar Mbak Mitha.
Mba Mitha melanjutkan Stunting adalah gagalnya tumbuh kembangnya anak di periode 1000 hpk, Gagal tumbuh tidak hanya secara fisik namun juga secara berkembang dengan kondisi kognitif sehingga tidak dapat bersaing dengan negara lainnya.
“Mari kita wujudkan zero stunting di Kabupaten Brebes,” ajak Mba Mitha.
Sementara itu Agoes Poedjianto, SH, M.Kes Menambahkan Ciri stunting diperkenalkan dengan ciri, Pasti pendek, Kurang cerdas, Gampang sakit. Selain itu tahun 2024 prevalensi angka stunting harus 14 persen. Salah satu strategi penurunan stunting adalah pendekatan keluarga (efektif).
“Setelah pulang sampaikan kepada anggota keluarga di rumah tentang stunting, pencegahan stunting di 1000 HPK (masa hamil sampai baduta) dengan asupan gizi, menjaga kebersihan,” harap Agus Poedjianto
Terakhir agus berpesan jika sudah terlanjur stunting maka akan jadi beban keluarga. Oleh karenanya perlu Stimulasi dengan ikut KB dengan mkjp, Datang ke BKB untuk mengetahui apa itu stunting, cara mencegah stunting, menyadarkan ayah untuk tidak merokok, asupan gizi, cara menjalin suami dan isteri untuk mengasuh anak.