Kritisi Film “Kiblat”, Ketua Seni Budaya DPP PKS Tegaskan Sineas Jangan Mudah Eksploitasi Agama

- Jurnalis

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com, Jakarta – Ketua Bidang Seni Budaya DPP Partai Keadilan Sejahtera, Ecky Awal Mucharam meminta agar sineas tidak mengeksploitasi agama untuk karya film yang malah menimbulkan persepsi negatif kepada agama itu sendiri.

Hal ini ia sampaikan menanggapi poster film Kiblat yang kontroversial dan menjadi perbicangan publik.

“Memang perlu daya tarik untuk memasarkan sebuah produk, termasuk film. Namun awak sineas harus menjaga batasan-batasannya. Jangan sampai mengusik kehidupan umat beragama,” pesan Ecky di Jakarta, Kamis 28 Maret 2024.

Kata Kiblat yang dipakai sebagai judul film adalah tempat yang disucikan bagi umat Islam. Namun kontradiktif dengan gambar yang ditampilkan adalah sosok setan yang sedang berpose menyelewengkan gerakan ibadah. Tentu hal ini bisa membuat kesan yang tidak baik dan tidak tepat dengan kata Kiblat itu sendiri sehingga memicu protes dan kemarahan ummat Islam.

“Sudah lama alim ulama dan para pemdakwah menyentil dunia perfilman Indonesia yang menampilkan sosok kiai atau haji sebagai spesialis pemburu hantu. Padahal ulama adalah panutan masyarakat dan tempat rujukan ketika menghadapi masalah. Bukan sekadar penakluk tempat angker,” tandasnya.

Agama sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan di Nusantara, bahkan menjadi nafas Pancasila. Maka semua orang, termasuk para sineas, berhati-hati ketika membawa hal yang terkait agama dalam karyanya.

Semoga, ke depan para pelaku seni maupun produser film di Indonesia agar bisa lebih bijak lagi dalam membuat film dan bahan-bahan promo yang berkaitan dengannya, ada tanggung jawab besar pada konten yang kita buat, karena itu semua berpengaruh pada persepsi, pola fikir dan keyakinan para penontonnya.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Venny Buhan Said: Kebebasan Berpendapat Harus Dilakukan Secara Bertanggung Jawab
UP. PKB Jagakarsa Perkuat Komitmen Menuju Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Tim Hukum BUMDES Tlogosari Tegaskan Siap Kooperatif Untuk Mengungkap Kebenaran
Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas
SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026
Serunya Siswa dan Guru Student One Islamic School Bertandang ke Sekolah Islam Internasional Malaysia
IPKBI Turunkan Tim Bantu Investigasi Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
Dua Kloter Awal Jamaah Haji KBIHU An Nahdliyah Diberangkatkan, Sejumlah Kendala Sempat Mewarnai

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 16:09 WIB

Venny Buhan Said: Kebebasan Berpendapat Harus Dilakukan Secara Bertanggung Jawab

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:49 WIB

Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:59 WIB

UP. PKB Jagakarsa Perkuat Komitmen Menuju Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:09 WIB

Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:19 WIB

SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:46 WIB

Serunya Siswa dan Guru Student One Islamic School Bertandang ke Sekolah Islam Internasional Malaysia

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:27 WIB

IPKBI Turunkan Tim Bantu Investigasi Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang

Rabu, 7 Mei 2025 - 20:36 WIB

Dua Kloter Awal Jamaah Haji KBIHU An Nahdliyah Diberangkatkan, Sejumlah Kendala Sempat Mewarnai

Berita Terbaru

Opini

Gereja Benteng Terakhir Bagi Rakyat Papua Barat

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:33 WIB