Ketum Masyarakat Pesantren: Jangan Campuradukkan Masalah Budaya, Agama dan Diplomatik 

- Jurnalis

Minggu, 2 April 2023 - 23:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com — Ketua umum masyarakat pesantren KH. Hafidz Taftazani menceritakan pengalamannya dalam rangkapariwisata. Bahkan ia pernah tiga kali meneteskan air mata selama menjalani wisata keliling dunia.

Hal ini ia ceritakan saat melantik pengurus anggota Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo) periode 2023-2027 di Jakarta, Sabtu (1/4/2023).

“Pertama tahun 1983, saya pergi ke Prancis. Saya sholat jumat disana dan begitu banyak orang Jumatan dan saya sampai haru meneteskan air mata. Kedua, kira-kira 10 tahun yang lalu, saya pergi ke Ghuangzu Cina. Disana pada saat sholat jumat, imamnya juga menggunakan bahasa arab yang sangat fasih dan yang sholat jumat juga membludag sampai kemana-mana dan saya sangat terharu dan meneteskan air mata. Ketiga, pada saat mendapatkan undangan dari travel yang pemiliknya bukan muslim untuk perjalanan ke Yerusalem, ke Masjid Aqsho dan beberapa daerah di Israel. Saya dibawa ke laut Tiberias, dalam bahasa arabnya Tobari, dimana seorang mufasir Imam Kurtubi, tinggal dan meninggal disitu, masjidnya masih ada kuburannya juga masih ada,”kenang Kiyai Hafidz.

Pada saat kita dibawa oleh guide naik kapal, lanjut Kiyai Hafidz, di kapal itu langsung dikerekan bendera merah putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

“Mereka melakukan itu, saya sangat terharu. Saya meneteskan air mata. Kita sendiri tidak tahu di kapal itu akan dikibarkan bendera merah putih, padahal itu di Tiberias ,” kenang Kiyai Hafidz.

Menurut Kiyai Hafidz, Ini merupakan bagian budaya yang tidak ada hubungannya dengan masalah-masalah diplomatis. Dan mereka sangat memahami persoalan ini. Orang Yahudi melakukan seperti itu tanpa menyatakan tentang kebangsaan, tentang diplomatik dan sebagainya, mereka tahu satu kapal orang Indonesia semuanya, dia berikan dan dia lakukan hal itu.

“Seperti jika kita mengambil visa mau masuk ke Aqsho atau Yerusalem, visa yang diberikan ke kita adalah visa masuk Israel. Kita tidak pernah mempersoalkan dengan visa kita masuk Israel. Puluhan ribu orang setiap tahun orang-orang muslim bahkan mungkin yang protes tentang tidak bolehnya orang Yahudi kesini mungkin juga dia pernah peri ke Israel untuk mengunjungi Palestina,” ujarnya.

Ini menjadi contoh bagi kita semuanya untuk tidak mencampuradukan masalah agama, masalah diplomatik ataupun kenegaraan dan masalah kebudayaan dan juga masalah sepak bola.

“Kasian buat generasi muda yang begitu bangganya dengan negara kita akan menjadi tuan rumah sepakbola U-20, tapi gagal. Pemainnya, penontonnya, disamping tentu dari segi ekonomi hotel-hotel sudah siap-siap semuanya sekarang tidak akan mendapatkan apa-apa dari kesempitannya kita berfikir tentang apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi satu bangsa. Kita terlalu sempit dan terlalu keras menghadapi ini, sambung Pris Lulusan Ummul Quro Makkah.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum-Darul Quro Cilacap ini menjelaskan, perang Palestina dengan Israel sekarang bukan masalah agama, melainkan persoalan kebangsaan. Orang Arab tidak pernah mengatakan bawa ini adalah perang keagamaan, Itu bukan perang antara Islam dengan Yahudi.

“Kebetulan memang kita memperebutkan masjidil Aqsho dengan sebelahnya masjidil aqsho yang dipakai untuk ibadahnya orang Yahudi,”ucapnya.

Oleh karena itu, persoalan perhelatan sepak bola U-20 yang sudah menjadi bubur, hendaknya masing-masing harus merenungkan kembali tentang peristiwa seperti ini. Sejarah atau beberapa yang telah didapatkan oleh masyarakat Indonesia di Israel ternyata mereka melakukan itu tanpa menghiraukan hubungan diplomatik. Harus direnungkan bahwa budaya internasional, budaya persahabatan melalui sepak bola ini kita sudah mundur.

“Sehingga kedepan kita harus berfikir banyak, apakah Israel memperlakukan seperti itu kepada kita. Tentu Israel juga masa bodoh dengan hal itu. Mereka tetep saja orang Indonesia seperti apapun Insya Allah kita masih tetap diperbolehkan masuk ke Israel,” katanya.

Meskipun Israel pernah melarang Indonesia masuk Israel pada eberapa tahun lalu, namun orang-orang Israel sendiri mereka protes, sehingga larangan itu hanya beberapa bulan saja dan ini tentu harus menjadi kajian kita.

“Tentu kita akan side back kalau kita masih mencampuradukan masalah budaya , masalah agama dan masalah diplomatik,” pungkasnya.

Komentar Facebook

Berita Terkait

PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka
Ladang Ganja di Taman Nasional Bromo Kasus 2024, Kini Sudah di Pengadilan
Jaksa Cantik, Putri Agita Sembiring Milala jadi Finalis Putri Indonesia 2025
Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim, Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 Pererat Kebersamaan di Bulan Ramadan
LRT Jabodebek dan Peranannya dalam Meningkatkan Aspek Sosial dan Ekonomi Indonesia
Menteri Kehutanan: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
IHII Menolak Kebijakan KRIS Satu Ruang Perawatan
Dirut KAI Tinjau Depo LRT Jabodebek untuk Pastikan Kesiapan Angkutan Lebaran

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 12:03 WIB

Luar Biasa Mumtaz, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Kampus Putra adakan PAS (Primago All Star Show) 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 18:21 WIB

Babak Baru Kasus Dugaan Mafia Tanah, Sutaja Mangsur Resmi Ajukan Perlindungan ke LPSK

Senin, 17 Maret 2025 - 01:17 WIB

Art Show Primago 2025 sebagai Ajang Peningkatan Kreativitas & kebersamaan Santriwati Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago

Minggu, 16 Maret 2025 - 21:28 WIB

Sepasang Lansia Kebumen Akan Datangi LPSK, Minta Perlindungan atas Dugaan Intimidasi dalam Kasus Pengambilalihan Tanah oleh Oknum DPRD

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:38 WIB

Buka Festival Ramadhan Taman Secawan 2, Istri Walikota Depok Cing Ikah Resmi Jadi Pembinaan Asosiasi UMKM Kota Depok

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:16 WIB

Telah Dibuka Pendaftaran Bimbel Persiapan Masuk Ma’had Al-Azhar Cairo Tahun 2025 Bersama Bimbel Primago

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:46 WIB

Diduga Langgar Aturan, Kafe di Kota Batu Jual Minuman Beralkohol dan Abaikan Instruksi Wali Kota

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:27 WIB

Kualitas Venue Cabor di Kota Malang Disorot Menjelang Porprov 2025

Berita Terbaru

Nasional

PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka

Jumat, 21 Mar 2025 - 21:05 WIB