Siaranindonesia.com – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur menyampaikan pihaknya siap melayani jamaah haji khusus bersama Mashariq. Satu dari enam syarikah di Arab Saudi yang akan melayani jamaah haji 1444H/2023M asal Indonesia.
“Alhamdulillah, AMPHURI menjadi strategic partner dari Mashariq. Kami pun bersepakat untuk bekerjasama dalam pelayanan jamaah haji 1444H,” kata Firman dalam sambutannya di acara General Meeting AMPHURI with Mashariq, di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
“Mashariq merupakan Motawifs Pilgrims for South-East Asia Countries Company untuk pelayanan haji dan umrah yang bermarkas di Mekkah, Arab Saudi,” imbuhnya.
Firman mengungkapkan, perlu diketahui, saat ini telah terjadi perubahan besar-besaran di Saudi, tak terkecuali terkait regulasi pelayanan pada tamu Allah yang akan berhaji. Jika dulu layanan haji diberikan oleh Muassasah, maka mulai tahun ini bertransformasi menjadi syarikah.
“Mashariq adalah syarikah yang kami pilih,” tandasnya.
Karena itu, kata Firman, AMPHURI secara khusus menghadirkan Mashariq ke Jakarta untuk mengenalkan dan memaparkan standarisasi layanan haji 1444H/2023M. Kehadiran Mashariq bertemu langsung dengan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) merupakan komitmen AMPHURI untuk memberikan layanan terbaik pada jamaah haji Indonesia. Pasalnya, lanjut Firman, dalam kesempatan ini PIHK bisa mendapatkan informasi langsung dari Mashariq untuk memastikan layanan dan kepastian mendapatkan maktab yang dipilih.
“Inilah komitmen kami dengan Mashariq untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan oleh PIHK tahun ini. Bahkan mulai pekan lalu, AMPHURI pun membuka kantor di Mekkah,” katanya.
Firman mengatakan bahwa, dalam kesempatan ini, PIHK akan langsung melakukan kontrak kerja sama dengan Mashariq yang diwakili CEO Mashariq Syeikh Muhammad Amin Inderagiri dan Syeikh Wael Rashidi.
“Jadi, nanti PIHK akan tandatangan kontrak langsung dengan Mashariq terkait layanan haji 1444H in sesuai maktab yang diinginkan dan budget yang sudah disiapkan masing-masing PIHK,” jelas Firman
Terkait pilihan AMPHURI yang jatuh pada Mashariq, Firman menegaskan, pihaknya telah melalui proses diskusi panjang, termasuk dengan pemerintah. Di mana pemerintah telah memberikan kewenangan kepada asosiasi mewakili PIHK untuk melakukan kontrak kerjasama layanan haji dengan syarikah mana pun.
Di tempat yang sama, kata Firman, AMPHURI juga telah menggelar Rapat Anggota yang dirangkai dengan workshop dalam rangka sosialisasi regulasi terkait haji dan umrah, khususnya soal sertifikasi dan perizinan PPIU maupun PIHK. Selain itu, workshop juga mengupas mengenai pelunasan, penggabungan, pengembalian, Siskopatuh Haji Khusus dan E-hajj 1444H.
“Terlebih pada tahun ini, penyelenggaraan pelayanan haji telah bertransformasi dari Muassasah sebelumnya, kini dilayani oleh Syarikah (perusahaan) swasta,” pungkas Firman. (*)