JAKARTA – Terpuruknya ekonomi bangsa ini paska pandemi Covid–19, menjadi perhatian Rumah Besar Nusantara Ekonomi Rakyat. Oleh karenanya, untuk membantu pemerintah dalam menumbuhkan perekonomian Rumah Besar Nusantara Ekonomi Rakyat berencana menggelar Silaturahmi Akbar (Silatbar) Silaturrahmi Akbar Pimpinan Organisasi Usaha dan Ekonomi Rakyat Nusantara, 24 – 25 Maret 2022 mendatang.
Hery Haryanto Azumi Ketua Tim Perumus Rumah Besar Nusantara Ekonomi Rakyat mengatakan, berbagai program kebangkitan ekonomi kerakyatan akan dilakukan, diantaranya dengan melakukan pendampingan kepada para pelaku ekonomi kerakyatan, seperti pendampingan digitalisasi ekonomi, pembuatan serifikisasi halal, SIPT, BPOM, perlindungan hukum, dan termasuk mendorong pemerintah terkait perbaikan regulasi ekonomi yang menguntungkan para pelaku ekonomi kerakyatan.
“Karenanya kita juga akan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder seperti pemerintah selaku regulator, termasuk juga dengan para pengusaha besar seperti KADIN. Tanpa kolaborasi dan kemitraan yang terjalin dengan baik akan sulit kita berkembang,”ujarnya.
Untuk menjangkau pelaku ekonomi kerakyatan di seluruh Indonesia, lanjutnya, Rumah Besar Nusantara Ekonomi Kerakyatan juga akan membentuk kepengurusan di seluruh Provinsi hingga tingkat dua, yang nantinya juga akan bekerjasama dengan pemerintah daerah di kewilayahan.
“Kita akan membuat pelatihan bagi para pelajar dan mahasiswa selaku relawan tentang bisnis ekonomi yang nantinya mereka akan menjadi pendamping para pelaku ekonomi kerakyatan hingga ke pelosok,”jelasnya.
Sementara itu Ketua Rumah Besar Nusantara Ekonomi Rakyat, dr. Ali Mahsun Atmo, M.Biomed selaku penggagas Silatbar Rumah Besar Nusantara Ekonomi Rakyat mengatakan Silatbar sendiri akan dihadiri oleh 84 komunitas dan organisasi ekonomi kerakyatan serta mengundang stakeholder ekonomi kerakyatan, seperti pemerintah, akademisi, organisasi usaha dan sebagainya.
“Sudah ada 84 Komunitas dan Organisasi Ekonomi Kerakyatan yang akan bergabung dalam Silatbar ini. Selain itu kita juga mengundang para menteri terkait ekonomi kerakyatan, seperti Menko Perekonomian, Menparekraf, para akademisi, pelaku usaha untuk menjadi pembicara,” ujarnya di Pondok Gede Center Jakarta Timur, Selasa (15/3).