Kediri, Siaran Indonesia — Anggota DPR sekaligus MPR M. Sarmuji mengajak menjadikan Kediri. Jadi kota yang sejuk, damai, dan juga toleran. Hal ini disampaikan Sarmuji dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan yang diselenggarakan di Desa Bulu, Kecamatan Purwoasri, Kediri, Selasa 29 Juli 2025.
Kediri kata dia, dikenal sebagai Kota Santri karena di sini terdapat pondok pesantaren, dan merupakan daerah yang dalam sejarahnya terkenal religius, sejak zaman kerajaan. Masyarakat tubuh dengan nilai tolerasi yang kuat.
“Islam di Indonesia ini sudah cukup dikenal sebagai Islam yang sejuk, Islam yang damai, Islam yang memberikan ruang toleransi yang begitu besar.
Maka sosialisasi hari ini itu harus menjadi warna. Kediri harus menjadikan daerah yang toleran, daerah yang sejuk, dan daerah yang damai,” ungkapnya.
Sarmuji berharap para tokoh Islam dan para takmir masjid. Setelah sosialisasi ini dapat dijadikan ssbagai pilar penyangga maupun penguatan untuk empat pilar bernegara.
“Bisa dijadikan sebagai satu keteladanan. Bagaimana keislaman dan kebangsaan ini akan mewujud di dalam proses fungsi masjid, tidak hanya tempat berdoa sebagai fungsi utama.Tapi juga tempat membangun suatu peradaban Islam yang rahmatan lil alamin,” sambungnya.
Sarmuji mengutarakan bahwa keislaman dan kebangsaan juga sudah diwariskan oleh para pendiri bangsa ini.
“Hasyim Asy’ari ya kan, ada juga Ki Bagus Hadi Kusumo, Bung Karno dan para panitia 9 dengan Pancasilanya. Itu bisa dikontekstualisasikan di masyarakat Kediri yang saat ini begitu cepatnya hal-hal yang menyangkut kegiatan toleransi atau intoleransi itu menyebar ke seluruh wacana publik di dunia,” katanya.























