Kebumen, SiaranIndonesia.com – Pembangunan lapangan di Desa Kawedusan, Kecamatan Kebumen, Kab. Kebumen, menelan anggaran ratusan juta rupiah untuk pengurugan Tahun 2024. Warga mulai menyoroti proyek yang digadang-gadang akan menjadi tempat kegiatan olahraga tersebut.
Kepala Desa Kawedusan, Arisanto, menyebut pembangunan lapangan merupakan hasil Musyawarah Desa (Musdes) tahun 2020 dan direalisasikan pada 2024.
“Tahun lalu pengurugan dilakukan selama enam bulan dengan ukuran lapangan 66 x 96 meter dan kedalaman satu meter,” katanya.
Dana yang digunakan berasal dari Dana Desa sebesar Rp300 juta dan Bantuan Keuangan Khusus Kabupaten Kebumen senilai Rp500 juta. Arisanto menegaskan bahwa seluruh perizinan telah dipenuhi, termasuk dari Dinas PMD, Dinas Pertanian, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Dinas Penanaman Modal dan PTSP.
Namun, rencana lanjutan pembangunan lapangan tahun 2025 masih menggantung.
“Kami memang anggarkan Rp100 juta, tapi belum pasti terealisasi karena harus mempertimbangkan skala prioritas seperti ketahanan pangan,” jelasnya.
Kondisi ini memunculkan respons dari warga. Warga berinisial BD mengungkap bahwa lahan yang kini diubah menjadi lapangan sebelumnya merupakan sawah bengkok milik desa.
“Dulu sebelum lapangan itu adalah sawah bengkok. Program kepala desa ketika beliau mencalonkan kepala desa. Artinya masyarakat sini menjaga jangan sampai terjadi gesekan antara rakyat dan pemerintah desa. Harapan masyarakat itu cepet jadi atau minimal itu di urug sesuai spek atau sesuai dengan program yang sudah ada,” kata BD.
Sementara itu, warga lainnya berinisial F mengatakan pembangunan lapangan sudah sesuai kesepakatan bersama.
“Sekarang baru selesai pengurugan. Nanti dilanjutkan penanaman rumput. Ini ,” katanya.
Menurut F, masyarakat mendukung penuh pembangunan ini karena anak-anak muda di Kawedusan memiliki potensi besar di bidang olahraga, terutama sepak bola.
“Semua elemen di desa mendukung. Dari dulu kami memang ingin punya lapangan sendiri,” tambahnya.