Siaranindonesia.com-Terdapat berbagai tradisi yang dilakukan ketika menjelang Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah tradisi ziarah kubur, untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal. Apa itu tradisi ziarah kubur?
Dosen ilmu sejarah Universitas Airlangga Unair Purnawan basundoro mengatakan bahwa tradisi ziarah kubur merupakan tradisi yang sudah berumur sangat tua. Tradisi ziarah kubur dilakukan dengan mengadopsi keyakinan, memberikan penghormatan terhadap leluhur, atau nenek moyang, penghormatan terhadap nenek moyang itu tradisi lama sekali.
Ketika Islam datang muncul tradisi serupa yang dibalut dengan ajaran Islam, penghormatan terhadap nenek moyang dengan bentuk ziarah kubur adalah tradisi yang bersifat universal, sehingga sering dijumpai pada setiap kebudayaan.
Ziarah kubur banyak dilakukan saat kedatangan Ramadhan, dan hari raya Idul Fitri adalah momen yang sering digunakan oleh umat Islam untuk melakukan ziarah kubur. ziarah kubur itu dianggap sebagai salah satu ibadah sehingga ketika memasuki Ramadan banyak yang ziarah, selain itu ziarah kubur juga di sering dianggap sebagai media bersilaturahmi antara orang yang masih hidup, dengan orang-orang yang sudah meninggal.
Pada ziarah kubur disaat lebaran sering dimanfaatkan perantau untuk bersilaturahmi dengan orang yang telah meninggal, tidak hanya mengunjungi yang hidup tetapi juga mengunjungi mereka yang telah meninggal dunia.
Ketua bidang dakwah Majelis Ulama Indonesia MUI Cholil Nafis mengatakan bahwa ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan untuk Muslim, ziarah kubur itu dianjurkan karena mendoakan kepada yang mati dan bisa mengingatkan yang hidup akan kematian ini.
sebuah hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kepada umatnya untuk memperbanyak mengingat tentang kematian, wahai Rasul juga bersabda saya dulu pernah melarang ziarah kubur sekarang silahkan ziarah kubur.
Tradisi ziarah kubur merupakan tradisi yang baik dilakukan karena sebagai bentuk bakti anak kepada orang tua yang sudah meninggal, karena bagi orang yang sudah meninggal orang tuanya diantara berbaktinya adalah dengan ziarah kubur.
Tata kramanya adalah mendoakan di sebelah kanan kuburan, kemudian kita membacakan surat Yasin dan juga tahlil dan mendoakan diampuni dosanya serta diterima amal baiknya.