Sejarah Tradisi Ziarah Kubur, Tradisi Menjelang Ramadhan

- Jurnalis

Kamis, 7 Maret 2024 - 15:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com-Terdapat berbagai tradisi yang dilakukan ketika menjelang Ramadan dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah tradisi ziarah kubur, untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal. Apa itu tradisi ziarah kubur?

Dosen ilmu sejarah Universitas Airlangga Unair Purnawan basundoro mengatakan bahwa tradisi ziarah kubur merupakan tradisi yang sudah berumur sangat tua. Tradisi ziarah kubur dilakukan dengan mengadopsi keyakinan, memberikan penghormatan terhadap leluhur, atau nenek moyang, penghormatan terhadap nenek moyang itu tradisi lama sekali.

Ketika Islam datang muncul tradisi serupa yang dibalut dengan ajaran Islam, penghormatan terhadap nenek moyang dengan bentuk ziarah kubur adalah tradisi yang bersifat universal, sehingga sering dijumpai pada setiap kebudayaan.

Ziarah kubur banyak dilakukan saat kedatangan Ramadhan, dan hari raya Idul Fitri adalah momen yang sering digunakan oleh umat Islam untuk melakukan ziarah kubur. ziarah kubur itu dianggap sebagai salah satu ibadah sehingga ketika memasuki Ramadan banyak yang ziarah, selain itu ziarah kubur juga di sering dianggap sebagai media bersilaturahmi antara orang yang masih hidup, dengan orang-orang yang sudah meninggal.

Pada ziarah kubur disaat lebaran sering dimanfaatkan perantau untuk bersilaturahmi dengan orang yang telah meninggal, tidak hanya mengunjungi yang hidup tetapi juga mengunjungi mereka yang telah meninggal dunia.

Ketua bidang dakwah Majelis Ulama Indonesia MUI Cholil Nafis mengatakan bahwa ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan untuk Muslim, ziarah kubur itu dianjurkan karena mendoakan kepada yang mati dan bisa mengingatkan yang hidup akan kematian ini.

sebuah hadis Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kepada umatnya untuk memperbanyak mengingat tentang kematian, wahai Rasul juga bersabda saya dulu pernah melarang ziarah kubur sekarang silahkan ziarah kubur.

Tradisi ziarah kubur merupakan tradisi yang baik dilakukan karena sebagai bentuk bakti anak kepada orang tua yang sudah meninggal, karena bagi orang yang sudah meninggal orang tuanya diantara berbaktinya adalah dengan ziarah kubur.

Tata kramanya adalah mendoakan di sebelah kanan kuburan, kemudian kita membacakan surat Yasin dan juga tahlil dan mendoakan diampuni dosanya serta diterima amal baiknya.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Gereja Benteng Terakhir Bagi Rakyat Papua Barat
DOB ADALAH SURGA BAGI ORANG PENDATANG, NAMUN ANCAMAN BAGI PENDUDUK ORANG ASLI PAPUA
ABRI MEMBAKAR BUKU-BUKU SEJARAH BANGSA PAPUA BARAT
MPR FOR PAPUA DAN EMPAT AKAR KONFLIK PAPUA
Dua Pendekatan Penyelesaian Akar Konflik Papua Yang Berbeda
Yandri tak Dipecat, Presiden Digugat: Apakah Tepat?
Urab Mendoan, Inovasi Meningkatkan Kesejahteraaan Guru Ngaji
Pernikahan Budak Pesek dengan Sepupu Nabi Muhammad Saw dan Islam tentang Keturunan Istimewa

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 14:01 WIB

Kapolres Kebumen: Siap Tindak Tegas Jika ada Anggotanya Terbukti Langgar SOP

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:21 WIB

Gandeng UTM, LD PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Angkatan Ke-10

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:59 WIB

UP. PKB Jagakarsa Perkuat Komitmen Menuju Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:24 WIB

Tim Hukum BUMDES Tlogosari Tegaskan Siap Kooperatif Untuk Mengungkap Kebenaran

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:09 WIB

Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:19 WIB

SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:46 WIB

Serunya Siswa dan Guru Student One Islamic School Bertandang ke Sekolah Islam Internasional Malaysia

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:27 WIB

IPKBI Turunkan Tim Bantu Investigasi Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang

Berita Terbaru

Opini

Gereja Benteng Terakhir Bagi Rakyat Papua Barat

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:33 WIB