Siaran Indonesia.com – Bantuan Digester Biogas dari Provinsi Jawa Tengah untuk kelompok tani ternak di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen dinilai belum dapat dirasakan masyarakat.
Sekertaris Kelompok Tani Ternak (KTT) Sahabat Desa Tegalretno, Putut Dwi Wasono mengatakan, KTT binaannya hanya mendapatkan enam kompor untuk pemanfaatan Digester Biogas dari satu kandang. Bantuan dari Provinsi Jawa Tengah yang belum genap satu tahun berjalan ini dinilai masih perlu dikembangkan.
“Baru kemarin dibangun ya belum genap satu tahun, itu kita dapat enam kompor, lima disalurkan ke warga satu kompor untuk kandang, tentu jumlah itu belum merata,” katanya.
Putut menjelaskan, dalam satu tabung Digester Biogas bantuan Provinsi Jawa Tengah ini maksimal dapat disalurkan untuk delapan kompor. Tentu jumlah itu dirasa masih kurang manfaatnya untuk masyarakat.
“Kemarin dari teknisi bilangnya maksimal
bisa disalurkan untuk delapan kompor, artinya hanya bisa untuk delapan rumah saja, kalau dikembangkan lagi masih butuh modal yang tidak sedikit,” katanya.
Lebih lanjut, potensi pengembangan Digaster Biogas ini sangat potensial untuk kawasan pesisir selatan Kebumen, pasalnya diwilayah khususnya Desa Tegalretno sebagian besar masyarakat memiliki ternak sapi.
Selain kotorannya bisa menjadi pupuk organik, jika Digester Biogas dikembangkan secara maksimal dapat meningkatkan ekonomi dengan menghemat pengeluaran untuk membeli Gas LPG.
“Kalau ini dikembangkan lebih sangat bermanfaat untuk masyarakat karena mayoritas warga disini ternak sapi dan kotorannya bisa buat Biogas dan pupuk organik,” ujarnya
Selain itu, KTT Sahabat Berencana mengembangkan Digester Biogas ini, namun pihaknya masih terkendala permodalan.
“Sebenarnya ada rencana untuk dikembangkan, namun kendalanya untuk pembuatan Digester Biogas secara mandiri biayanya mahal informasinya mencapai Rp 18 juta, itupun hanya untuk kapasitas tiga kompor saja,” ujarnya. (fur)