Bantuan Digester Biogas Pemprov Jateng Belum Merata Manfaatnya

- Jurnalis

Jumat, 13 Oktober 2023 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bantuan Digester Biogas dari Provinsi Jawa Tengah untuk kelompok tani ternak di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. (Foto: Saifur)

Bantuan Digester Biogas dari Provinsi Jawa Tengah untuk kelompok tani ternak di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. (Foto: Saifur)

Siaran Indonesia.com  – Bantuan Digester Biogas dari Provinsi Jawa Tengah untuk kelompok tani ternak di Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen dinilai belum dapat dirasakan masyarakat.

Sekertaris Kelompok Tani Ternak (KTT) Sahabat Desa Tegalretno, Putut Dwi Wasono mengatakan, KTT binaannya hanya mendapatkan enam kompor untuk pemanfaatan Digester Biogas dari satu kandang. Bantuan dari Provinsi Jawa Tengah yang belum genap satu tahun berjalan ini dinilai masih perlu dikembangkan.

“Baru kemarin dibangun ya belum genap satu tahun, itu kita dapat enam kompor, lima disalurkan ke warga satu kompor untuk kandang, tentu jumlah itu belum merata,” katanya.

Putut menjelaskan, dalam satu tabung Digester Biogas bantuan Provinsi Jawa Tengah ini maksimal dapat disalurkan untuk delapan kompor. Tentu jumlah itu dirasa masih kurang manfaatnya untuk masyarakat.

“Kemarin dari teknisi bilangnya maksimal
bisa disalurkan untuk delapan kompor, artinya hanya bisa untuk delapan rumah saja, kalau dikembangkan lagi masih butuh modal yang tidak sedikit,” katanya.

Lebih lanjut, potensi pengembangan Digaster Biogas ini sangat potensial untuk kawasan pesisir selatan Kebumen, pasalnya diwilayah khususnya Desa Tegalretno sebagian besar masyarakat memiliki ternak sapi.

Selain kotorannya bisa menjadi pupuk organik, jika Digester Biogas dikembangkan secara maksimal dapat meningkatkan ekonomi dengan menghemat pengeluaran untuk membeli Gas LPG.

“Kalau ini dikembangkan lebih sangat bermanfaat untuk masyarakat karena mayoritas warga disini ternak sapi dan kotorannya bisa buat Biogas dan pupuk organik,” ujarnya

Selain itu, KTT Sahabat Berencana mengembangkan Digester Biogas ini, namun pihaknya masih terkendala permodalan.

“Sebenarnya ada rencana untuk dikembangkan, namun kendalanya untuk pembuatan Digester Biogas secara mandiri biayanya mahal informasinya mencapai Rp 18 juta, itupun hanya untuk kapasitas tiga kompor saja,” ujarnya. (fur)

Komentar Facebook

Berita Terkait

Kocak Abis! Ini Candaan Lilis Nuryani, Calon Bupati Kebumen Saat Bimtek Timses
Barisan Alumni HMI Kebumen Beri Dukungan untuk Arif-Rista
Paslon KK-NUR Berkomitmen Menjadikan Keerom sebagai Lumbung Pangan
Pedagang: “Calon Bupati Kebumen Lilis Nuryani Ternyata Lucu!”
Penguatan Sekolah Inklusif, 135 PDBK di Kebumen Mengikuti Asesmen di RSUD
Calon Wali Kota Supian Suri Sebut Depok Butuh Solusi Nyata, Bukan Sekadar Kartu
Keren! Relawan 2G+BSS Gaet 3 Generasi Warga Sukatani Dukung Supian Suri Jadi Wali Kota Depok
Guru Penggerak dan PMI Tanam 3000 Pohon Bakau di Kawasan Kaliratu

Berita Terkait

Minggu, 13 Oktober 2024 - 08:07 WIB

Barisan Alumni HMI Kebumen Beri Dukungan untuk Arif-Rista

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 08:58 WIB

Paslon KK-NUR Berkomitmen Menjadikan Keerom sebagai Lumbung Pangan

Rabu, 9 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Pedagang: “Calon Bupati Kebumen Lilis Nuryani Ternyata Lucu!”

Rabu, 9 Oktober 2024 - 05:56 WIB

Penguatan Sekolah Inklusif, 135 PDBK di Kebumen Mengikuti Asesmen di RSUD

Minggu, 6 Oktober 2024 - 19:40 WIB

Calon Wali Kota Supian Suri Sebut Depok Butuh Solusi Nyata, Bukan Sekadar Kartu

Minggu, 6 Oktober 2024 - 19:27 WIB

Keren! Relawan 2G+BSS Gaet 3 Generasi Warga Sukatani Dukung Supian Suri Jadi Wali Kota Depok

Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:31 WIB

Guru Penggerak dan PMI Tanam 3000 Pohon Bakau di Kawasan Kaliratu

Minggu, 6 Oktober 2024 - 11:05 WIB

Tak Ada Lagi Anak Depok yang Putus Sekolah, Hamzah Paparkan Rencana Supian-Chandra

Berita Terbaru

Nasional

Mahkamah Agung Gelar Acara Temu Jurnalis Jelang Pemilihan KMA

Senin, 14 Okt 2024 - 20:43 WIB