Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Bersama Komisi IX DPR RI di Kabupaten Subang

- Editor

Kamis, 23 Juni 2022 - 06:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI gencar melakukan sosialisasi pencegahan stunting mulai dari hulu. Sosialisasi berlangsung di Lembah Gunung Kujang, Kabupaten Subang, pada Selasa 21 Juni 2022.

Anggota DPR RI Komisi IX Linda Megawati menyebut ada berbagai faktor penyebab terjadinya stunting yang harus diketahui masyarakat. Selain perilaku pascakelahiran serta kultur yang selama ini terjadi, air dan sanitasi juga harus diperhatikan.

Selain itu, penyuluhan bagi pasangan yang akan menikah juga harus ditingkatkan. “Kita juga harus mencegah terjadinya pernikahan dini. Saat ini angka pernikahan dini di Indonesia masih cukup tinggi. Padahal itu sangat berisiko terjadinya stunting,” jelasnya.

Dari sisi parlemen, lanjut Linda, pihaknya telah mendorong lahirnya rancangan undang-undang (RUU) peningkatan kesejahteraan ibu dan anak yang salah satunya mencakup upaya pencegahan stunting.

“Intervensi serius harus dilakukan pemerintah lewat UU, sehingga angka stunting serta kematian ibu dan bayi bisa ditekan seminim mungkin,” tukasnya.

Koordinator Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpon) BKKBN Jawa Barat Herman Melani menjelaskan, kondisi stunting secara nasional di Indonesia saat ini masih tinggi, yakni di angka 24,4 persen. Sedangkan di Jabar 24,5 persen.

Angka stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen secara nasional pada 2024. Pemprov Jabar sendiri punya target zero new stunting pada 2023 mendatang.

“Tentunya ini menjadi tanggungjawab bersama pemerintah serta seluruh stakeholders agar angka stunting bisa ditekan. Sosialisasi harus digencarkan mulai hulu, tentang arti pentingnya hidup sehat guna mencegah bayi stunting,” ungkap Herman.

Dia juga menilai cara sosialisasi yang massif terutama di kalangan remaja dan calon pasangan muda menjadi salah satu cara untuk menekan angka stunting. “Sosialisasi juga dilakukan lewat posyandu, PKK dan elemen lainnya yang melibatkan ibu dan remaja,” tegasnya.(IDR)

Komentar Facebook

Berita Terkait

Primago Consulting berpartisipasi pada Kegiatan Career & Education Fair (CEF) 4.0 Tahun 2025 di UNIDA Gontor
Kabar BGN Pro-Asing Terkait Jelantah MBG, SAS Institute : Ada Potensi 620 Milyar Korupsi
Waketum PBNU Dorong Masjid Jadi Ruang Inklusif bagi Generasi Muda, Lengkap dengan Dialog dan Akses Internet
PERJUSA SMP MUMTAZA ISLAMIC SCHOOL 2025 Bersama Dirgantara Outbond Training
Hadapi Era Digitalisasi, Rohmat Rospari Inisiasi Sistem Publikasi Anggaran BAZNAS
Warisan Pendidikan KH Moh. Naseh Nasrullah yang Menyuluh Masyarakat Betawi
Pencurian Mesin Traktor Milik Gapoktan Terungkap, Polres Kebumen Ringkus Empat Pelaku Lintas Provinsi 
Polres Kebumen Tetapkan Satu Tersangka Kasus Investasi Bodong NWS

Berita Terkait

Senin, 24 November 2025 - 17:26 WIB

Heboh Unggahan Facebook, Wartawati Kebumen Umi Fitriyati Luruskan Tuduhan Ancaman

Senin, 24 November 2025 - 11:17 WIB

Tiga Pria Cabuli Anak di Bawah Umur di Kebumen, Polisi Tangkap Pelaku

Sabtu, 8 November 2025 - 17:16 WIB

Pegawai Puskesmas Bonorowo Triyo Rachmadi Raih Doktor Hukum dari UII

Kamis, 6 November 2025 - 19:40 WIB

Kepsek SMPN 1 Kebumen Pastikan Tak Ada Perundungan Siswa di Sekolah

Rabu, 5 November 2025 - 20:47 WIB

MBG Polres Kebumen Bikin Murid SMK TAB Lahap dan Ceria Saat Makan Siang

Senin, 3 November 2025 - 18:53 WIB

Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen Salurkan 11 Unit Alsintan untuk Kelompok Tani

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 19:46 WIB

Pembangunan Jalan Makadam di Dukuh Slepi, Langkah Nyata Desa Plumbon Majukan Ekonomi Warga

Jumat, 24 Oktober 2025 - 09:46 WIB

Refleksi Hari Santri 2025: Meneguhkan Peran Santri dari Masa ke Masa di Pesantren Leadership Primago

Berita Terbaru