Siaranindonesia.com, KEBUMEN – Harga cabai rawit merah di Kabupaten kebumen melonjak drastis hingga menyentuh angka Rp100 ribu per kilogram di awal tahun 2024. Lonjakan harga ini dipicu oleh cuaca buruk dan intensitas hujan yang melanda sejumlah daerah.
Kenaikan ini membuat pedagang di Pasar Temanggung, Kebumen, harus menghadapi tantangan berat akibat turunnya daya beli masyarakat dan anjloknya omzet.
Hal ini disampaikan salah satu pedagang bumbu dapur, Sarti, di pasar temenggung, menurutnya kenaikan ini akibat dari cuaca buruk yang melanda sejumlah daerah penghasil cabai seperti magelang dan Wonosobo.
“Momen tahun baru 2025 harga cabai dan sejumlah sayuran masih cukup tinggi. Hal ini dikarenakan musim hujan dan cuaca buruk yang terjadi sehingga menyebabkan kerusakan pada tanaman seperti bunga yang rontok hingga menyebabkan sayuran cepat busuk khususnya di daerah Magelang dan Wonosobo.” ucapnya Kamis (9/1/2025).
Ia mengaku merasa tertekan dengan lonjakan harga tersebut. Modal yang harus dikeluarkan kini menjadi dua kali lipat lebih besar dibandingkan biasanya.
“Kenaikannya sangat tinggi, dari Rp60 ribu per kg jadi Rp100 ribu per kg. Modal jadi membengkak, sementara pembeli belinya sedikit-sedikit karena harga mahal. Akhirnya, untung yang didapat sangat kecil, bahkan tidak sebanding dengan modal,” ujarnya
Akibat kenaikan harga, omzet Sarti turun drastis hingga 70 persen. Selain itu, banyak cabai yang akhirnya terbuang karena tidak laku terjual. Di mana biasanya dalam tiga hari sudah habis, sekarang sampai lima hari pun masih ada sisa, dan akhirnya banyak yang busuk.
Kondisi ini tentu membuatnya semakin terjepit karena harus menanggung kerugian dari cabai-cabai yang busuk. Di sisi lain, omzet yang turun drastis ini sangat memberatkan sekali bagi pedagang kecil seperti dirinya.
Di sisi lain, lonjakan harga juga diakui pemerintah. Cabai rawit merah terpantau di kisaran Rp85.000/kg. Pemerintah berharap, setelah musim panen, cabai rawit merah akan kembali turun dalam kurun waktu dua minggu ke depan.
“Pemerintah terus berkomitmen memastikan harga bahan pokok stabil dan terjamin bagi masyarakat. Apalagi, tidak lama lagi kita akan memasuki bulan puasa,” ujar Mendag Budi Santoso.