Muaro Jambi, Siaran Indonesia – Anggota DPR sekaligus MPR Hasan Basri Agus menyampaikan, keberadaan pesantren menjadi aset penting bagi kemajuan bangsa. Dari data Kementerian Agama mencatat jumlah santri pondok pesantren yang ada di seluruh Indonesia mencapai 3,65 juta orang yang tersebar di 25.000 pondok pesantren.
“Ini artinya pesantren dan santri merupakan elemen penting dalam kehidupan bernegara dan aset bagi kemajuan bangsa,” kata Hasan Basri saat menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di Ponpes Adiqotul Ulum As Syafiiyah, Danau Lamo, Muaro Jambi, Sabtu 3 Agustus 2024.
Untuk itu, Hasan Basri mengajak pegiat pesantren dan santri untuk mencapai cita cita bangsa secara bersama-sama. “Pesantren dan santri harus mampu berperan menjadi lokomotif kemajuan negara sekaligus menjadi elemen pemersatu bangsa,” tuturnya.
Anggota dari Fraksi Partai Golkar ini mengatakan, semua sama-sama maklumi bahwa bangsa ini masih memiliki sejumlah permasalahan yang belum bisa sepenuhnya dipecahkan, antara lain kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial.
“Kita juga didera persoalan penyebaran penyalahgunaan narkoba dan darurat narkoba, juga radikalisasi dan terorisme serta upaya-upaya merongrong dan melemahkan kokoh dan utuhnya NKRI,” ujar Hasan Basri.
Hasan Basri menilai pesantren sebagai pihak yang telah turut berjuang ikut memerdekakan bangsa, tentunya tidak rela jika NKRI diganggu melalui cara apapun.
Untuk itu lanjutnya, pesantren dan santri di dalamnya diajak terlibat aktif menjadi penggerak perdamaian di Indonesia dan turut mencegah tumbuhnya radikalisme di tengah masyarakat.
“Pondok pesantren adalah tulang punggung untuk menciptakan kedamaian di Indonesia,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan pendidikan pesantren dan pemberian beasiswa bagi santri yang tidak memiliki biaya oleh pemerintah daerah dan pusat.
“Jangan sampai santri ketinggalan, tertinggal di bidang pendidikan tinggi. Ini penting untuk memajukan pendidikan dan meningkatkan kondisi ekonomi para santri. Bila ada santri yang masuk perguruan tinggi dan tidak ada biaya dan ditolak oleh kampus, maka temui saya Menristekdikti saya akan bantu,” tuturnya.
Hasan Basri juga berharap Pesantren Ponpes Adiqotul Ulum As Syafiiyah, beserta seluruh warganya semakin maju dan bisa mencapai visi misinya, serta dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Inilah pentingnya empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI agar bisa diterapkan dimanapun berada, termasuk di pesantren,” tandas Hasan Basri. (El)