Siaranindonesia.com – Keluarga besar Ikatan Alumni Pondok Modern Gontor (IKPM) Gontor se-Indonesia bersama forum-forum alumni Gontor mendekalarasikan dukungan untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam perhelatan Pilpres 2024.
Deklarasi dilakukan oleh para Ketua IKPM Cabang Gontor se-Indonesia, Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) yang menaungi 1200 pesantren Alumni Gontor se-Indonesia, Forum Muballighin Alumni Gontor (FMAG), Forum Bisnis (FORBIS) Kumpulan pengusaha alumni Gontor, Forum Olahragawan (FORDA) Alumni Gontor dan Forum Pekerja Seni (ForCreator) Alumni Gontor.
Deklarasi dukungan kepada pasangan AMIN dihadiri oleh sejumlah tokoh Alumni Gontor, Pimpinan Pesantren Alumni Gontor, Ketua IKPM Cabang se-Indonesia pada Jumat (3/2/2024).
Naskah deklarasi dukungan kepada AMIN sebagai berikut:
_Bismillahirrahmanirrahim_
_Bahwa kepemimpinan (ulul amr) adalah amanah yang harus diberikan kepada yang pantas menerimanya, yaitu yang bisa berbuat adil kepada manusia (al-Nisa 58), yang pantas untuk ditaati dan dipatuhi (al-Nisa 59). Pemimpin adalah orang-orang yang jika diberi Allah kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang munkar (Surat Al-Hajj Ayat 41)._
_Bahwa perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia selama 78 tahun kemerdekaan belum benar-benar dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pancasila serta UUD 1945, khususnya dalam mewujudkan Sila Ketuhanan, Sila kemanusiaan, Sila persatuan dan Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia._
_Pelaksanaan sila keempat Pancasila yang menekankan permusyawaratan perwakilan, telah dirasuki paham demokrasi liberal, sehingga membuka peluang bagi kaum oligarki ekonomi untuk mengatur pemimpin yang sesuai dengan kepentingan oligarkii tersebut._
_Akibat dari paham demokrasi liberal dan campur tangan oligarki maka Pemilu dan Pilpres dipastikan tidak dapat berlangsung secara jujur dan adil. Bahkan terdapat gejala dan fakta bahwa pemegang amanat kekuasaan Pemilu dan Pilpres 2024, cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan, untuk mendukung pasangan calon tertentu yang dapat melanggengkan kekuasaan demi kepentingan dinasti, meskipun dengan melanggar konstitusi._
_Oleh karena kondisi diatas maka bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang baik agamanya, baik akhlaknya, berwawasan luas, dan terbukti mampu serta berpengalaman sukses mengemban amanah kepemimpinan sebelumnya, sehingga dapat dengan tulus membela dan memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan bangsa sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945._
_Berdasarkan situasi dan kondisi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia jelang Pemilu dan Pilpres 14 Februari 2024, maka Tajammu Tokoh Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor di Surakarta, dengan senantiasa memohon rahmat, hidayah dan ridha Allah SWT telah berijtihad menentukan bahwa:_
*PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN YANG SESUAI (MUNASIB) DENGAN KRITERIA DIATAS ADALAH PASANGAN NOMOR URUT 1 YAITU ANIES BASWEDAN DAN MUHAIMIN ISKANDAR (AMIN).*
_Ijtihad di atas telah di dukung oleh seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor, baik santri, wali-santri, Kyai-kyai alumni dan Kyai-kyai Pondok Pesantren Alumni Gontor serta alumni dari berbagai profesi, pada tanggal 2 Februari 2024._
_Untuk itu kami MEWAJIBKAN kepada seluruh Keluarga Besar Alumni Pondok Modern Gontor dan MENGHARAPKAN seluruh Masyarakat untuk MENGIKUTI ijtihad dan mujahadah ini, yaitu memenangkan Pasangan Calon tersebut dengan mengawal pemungutan suara dan perhitungannya dari segala bentuk kecurangan._
Deklarasi ditandatangani oleh sejumlah tokoh alumni Gontor diantaranya, Prof.Dr. Dien Syamsuddin, Dr. Hidayat Nurwahid, Prof. Dr. Husnan Bey Fannani, Dr. KH Lalu Zulkifli Muhadli SH MM, KH. Muhammad Daniel SE AK, CPA, CA, Drs. KH. Dawam Soleh, KH. M.Nasir Zein MA, KH. Bachtiar Nasir, Prof. Dr. Siswanto Masruri, serta sekitar 600 Kyai-Kyai Pimpinan Pesantren Alumni Gontor, Ketua IKPM Gontor Cabang se-Indonesia dan ketua forum-forum Alumni Gontor.
Din Syamsudin menyampaikan, jaringan Gontor sejatinya adalah jaringan yang dahsyat karena loyalitasnya, ideologinya dan Gontor itu sejatinya adalah harakah (pergerakan)
“Kalau antum semua menyampaikan ke semua santri, walisantri, maka ini akan menjadi gerakan yang dahsyat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum FPAG, KH. Zulkifli Muhadli, menyatakan, “Pertemuan dari tadi malam sampai pagi ini memberikan kesan yang mendalam, Alhamdulillah kita masih diperhatikan oleh Gontor tidak semua Lembaga seperti Gontor. 99 persen alumni Gontor sami’na wa atha’na,” katanya.
“Kita punya kewajiban menegakkan agama dimanapun kita berada dan agama itu tidak bisa tegak tanpa seseorang pemimpin yang baik, ini adalah politik amar ma’ruf nahi munkar bukan politik praktis,” ujar Zulkifli Muhadli.
Para tokoh Alumni Gontor dan Kiai Pesantren Alumni Gontor juga bersepakat bahwa deklarasi dukungan ke pasangan AMIN tidak mengatasnamakan Gontor sebagai institusi Lembaga Pendidikan Pesantren yang tetap menjunjung tinggi nilai “Berdiri di Atas dan Untuk Semua Golongan”
Ini adalah murni gerakan alumni Gontor yang menginginkan sebuah perubahan.
Prinsip berdiri di atas dan untuk semua Golongan tetap dijunjung tinggi, tapi bukan berarti netral ataupun diam terhadap kedzaliman karena memilih pemimpin hanya dua pilihan yang baik atau yang buruk, dan memilih pemimpin yang baik harus diperjuangkan lewat sebuah gerakan.