Pengalaman tiga alumni “Masterchef Indonesia” memasak kuliner masyarakat adat

- Jurnalis

Jumat, 9 September 2022 - 09:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com – Tiga alumni Masterchef Indonesia (MCI) membagikan pengalaman memasak ulang makanan khas masyarakat adat.

Hidangan-hidangan yang sangat berbeda dengan latar belakang budaya mereka masing-masing.

Mereka adalah La Ode, alumni MCI musim delapan, yang memasak manok pansoh dari Kalimantan Barat.

Fifin Liefang, alumni MCI musim enam, membuat uta kelo dari Sulawesi Tengah.

Serta Jordhi Aldyan Latif, alumni MCI musim enam, yang memasak rumpu rampe dari Nusa Tenggara Timur.

Silvy Motoh, perwakilan dari Aliansi Masyarakat Adat (AMAN) mengatakan biasanya komunitas adat merasa tidak percaya diri terhadap kekayaan kuliner mereka.

Padahal kuliner tersebut merupakan pengetahuan berharga yang perlu dilestarikan.

Berikut pengalaman menarik dan fakta di balik makanan masyarakat adat, dikutip melalui siaran pers pada Selasa (6/9).

Petik dari kebun sendiri
Jordhi mengatakan rumpu rampe mempunyai arti banyak dan beragam karena bahan-bahan pembuatnya banyak sekali.

Jordhi sempat bertanya kepada teman yang berasal dari Maumere bahwa hidangan tersebut bisa dibuat dari bahan-bahan yang dipetik dari hasil kebun sendiri.

“Saya sempat mencari tahu banyak hal soal uta kelo. Makanan sehari-hari ini mirip dengan lodeh, tapi bahannya unik. Sama-sama pakai terong dan santan, tapi uniknya uta kelo juga menggunakan daun kelor dan pisang mentah,” kata Fifin.

Minim bumbu tapi kaya rasa
Fifin mengatakan bumbu uta kelo jauh lebih simpel daripada lodeh yang dibubuhi berbagai macam bumbu, yaitu hanya berupa bawang merah dan cabai rawit.

“Yang menarik adalah bentuk dan rasa pisang mentah yang ketika matang jadi seperti kentang. Orang rumah yang tidak suka pisang saja suka banget menyantap pisang dalam uta kelo,” ujarnya.

Cara masak simpel tapi tricky
Bagi La Ode, yang memasak manok pansoh, menurutnya hidangan ini sangat unik dan sangat Indonesia karena memasaknya harus dengan bambu.

“Masakan ini sangat identik dengan bambu. Kalau tidak dimasak dengan bambu, misalnya dengan oven, dia tidak bisa lagi disebut manok pansoh.

Ditambah lagi, aroma bambu bakar yang khas tak bisa digantikan oleh aroma lain,” katanya.

Sehat tanpa penyedap
Silvy, yang berasal dari Sulawesi Tengah, mengatakan kuliner masyarakat adat cenderung jarang menggunakan minyak, apalagi dalam jumlah banyak.

Minyak yang digunakan adalah minyak alami dari bahan protein, misalnya ayam.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Hiraukan Kampanye Negatif dari Kubu Lawan, Supian Suri Minta Pendukung dan Relawan Tetap On The Track!
UMKM Banten Ekspor Sambal Pecel ke Hong Kong
Kue Kering Lebaran 2024 Cookies Bomboloni, Belum Ada Yang Bikin
Sejarah Awal Tradisi Munggahan Jelang Ramadhan
Sosis Baso Saus Kecap Alternatif Menu Saat Sahur dan Berbuka Puasa
Resep Roti Kukus Super Lembut!! Tanpa Oven Tanpa Telur! Cuma 5 Bahan,Irit dan Simpel
Kelompok Tani Makmur Dusun Kadujulang Terima Bantuan Dari PLN UID Banten
Festival Kuliner Nusantara 2022

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 16:09 WIB

Venny Buhan Said: Kebebasan Berpendapat Harus Dilakukan Secara Bertanggung Jawab

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:49 WIB

Bimbel Primago membuka Program Akademi Guru Primago (AGP)#5 Tahun 2025 Bagi Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:59 WIB

UP. PKB Jagakarsa Perkuat Komitmen Menuju Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:09 WIB

Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:19 WIB

SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:46 WIB

Serunya Siswa dan Guru Student One Islamic School Bertandang ke Sekolah Islam Internasional Malaysia

Kamis, 8 Mei 2025 - 11:27 WIB

IPKBI Turunkan Tim Bantu Investigasi Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang

Rabu, 7 Mei 2025 - 20:36 WIB

Dua Kloter Awal Jamaah Haji KBIHU An Nahdliyah Diberangkatkan, Sejumlah Kendala Sempat Mewarnai

Berita Terbaru

Opini

Gereja Benteng Terakhir Bagi Rakyat Papua Barat

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:33 WIB