Pemilik Warung Padang Suprapti Sulit Cari Jengkol di Belanda

- Jurnalis

Jumat, 9 September 2022 - 09:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com – Belanda adalah negara di Eropa dengan jumlah penduduk Indonesia terbanyak, 1,7 juta diaspora RI dari 17,5 juta penduduk Belanda.

Banyaknya jumlah diaspora itu menjadi peluang pasar yang besar, salah satunya kuliner.

Suprapti Tanjung adalah salah satu diaspora RI yang menangkap peluang itu.

Wanita paruh baya yang sudah tinggal di Belanda selama 21 tahun ini membuka Warung Nasi Padang Lapek di Den Haag, Belanda.

Ia merintis bisnis itu sejak 10 tahun lalu, saat ia merasa kesulitan untuk mendapatkan makanan pedas khas Padang di Negeri Kincir Angin.

Sebelum membuka usahanya, ia merasa rasa makanan Indonesia di Belanda tidak otentik karena sudah disesuaikan dengan lidah warga lokal.

“Saya pencinta makanan pedas, susah mau makan di sini,” ujarnya saat ditemui di Den Haag, Belanda, Sabtu (3/9).

Semula, ia tak serta merta membuka warung makan.

Suprapti hanya berjualan nasi padang saat ada bazaar atau pasar malam insidental Indonesia di Belanda.

Selang beberapa tahun, ia punya ide untuk membuka restoran.

Beruntung ia mendapat bantuan dari kakak angkat sekaligus manajernya.

Lewat usaha itu, ia mengenalkan cita rasa khas Nareh Pasir Baru, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Mulai dari rendang, telur balado, gulai, jengkol, hingga sayur daun singkong.

“Kita sekaligus mengenalkan kepada orang lain, ini loh (makanan) Padang. Rendang itu makanan terenak nomor 50 di dunia (versi CNN Internasional),” ujarnya.

Masakan Suprapti cukup laris. Tak hanya orang Indonesia, banyak orang asing yang ketagihan makan di Warung Makan Lapek.

Tak ayal, pada tahun ini, ia berani menyewa lapak restoran yang lebih besar di seberang warung makannya.

Sementara, warung makan lamanya ia sulap menjadi toko oleh-oleh khas Indonesia.

“Kalau di Sumatera itu, warung makan dan toko oleh-oleh itu depan-depanan,” ujarnya.

Upaya Suprapti pun tak lepas dari dukungan pemerintah dan pembiayaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk lewat Program BNI Diaspora Go Global.

“Suatu hari orang BNI menawarkan program (pinjaman) UMKM. Di kepala saya, kalau untuk UMKM itu suku bunga rendah dibandingkan dengan bank Belanda,” jelasnya.

Suprapti enggan buka-bukaan mengenai omzetnya.

Yang pasti, harga masakan Padang di Belanda jauh di atas harga kuliner serupa di Indonesia. “Rendang 1 kilo saya jual US$55 euro (Rp815 ribu) di sini,” ujarnya.

Dalam menjalankan usahanya, salah satu tantangan yang dihadapi Suprapti adalah mendapatkan bahan baku.

Pasalnya, ia harus mengimpor dari Indonesia seperti santan kara, jengkol, dan cumi.

Sementara, jumlah impor bahan pangan dibatasi oleh pemerintah setempat.

“Paling susah jengkol. Belanda ada batasnya, 1 orang hanya boleh membawa misalnya 50 kg dan 100 kg karena bau,” ujarnya.

Selain dari Indonesia, ia juga mendapatkan dari pemasok bahan-bahan kuliner dari Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam.

Makanya, ia pernah mengusulkan kepada kedutaan besar Indonesia di Belanda agar ada toko yang secara khusus menyediakan bumbu dan bahan pangan dari Indonesia.

“Orang Indonesia yang mensuplai, kita yang membeli. Jadi memudahkan kita. Misal jengkol kalau sudah habis pusing kami mencarinya,” ujarnya.

Sumber, Jakarta, CNN Indonesia

 

Komentar Facebook

Berita Terkait

Hiraukan Kampanye Negatif dari Kubu Lawan, Supian Suri Minta Pendukung dan Relawan Tetap On The Track!
UMKM Banten Ekspor Sambal Pecel ke Hong Kong
Kue Kering Lebaran 2024 Cookies Bomboloni, Belum Ada Yang Bikin
Sejarah Awal Tradisi Munggahan Jelang Ramadhan
Sosis Baso Saus Kecap Alternatif Menu Saat Sahur dan Berbuka Puasa
Resep Roti Kukus Super Lembut!! Tanpa Oven Tanpa Telur! Cuma 5 Bahan,Irit dan Simpel
Kelompok Tani Makmur Dusun Kadujulang Terima Bantuan Dari PLN UID Banten
Festival Kuliner Nusantara 2022

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 09:01 WIB

Kementerian PU Gandeng BPKP Kawal Perencanaan Program Kerja 2025

Rabu, 13 November 2024 - 21:39 WIB

Komisioner BPKN Soroti Kecelakaan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang

Rabu, 13 November 2024 - 17:41 WIB

UI Kukuhkan Profesor Luthfiralda sebagai Guru Besar FMIPA Bidang Biologi

Rabu, 13 November 2024 - 15:40 WIB

Apollo Hospital Perluas Layanan Medis di Indonesia, Tawarkan Teknologi Kesehatan melalui Kemitraan

Selasa, 12 November 2024 - 11:05 WIB

Keren, Pemanas Air Listrik Elterra Masuk IKN Nusantara

Selasa, 12 November 2024 - 10:34 WIB

Perguruan Karate-Do Tako Indonesia DKI Jakarta Adakan Gashuku Akbar

Selasa, 12 November 2024 - 09:38 WIB

Sahadi Janji Kurangi Gender Gap di Sektor Ekonomi

Senin, 11 November 2024 - 05:59 WIB

Tingkatkan Professionalisme Dakwah Masjid: Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Kembali Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4

Berita Terbaru