Alumni LPDP University of Warwick UK Khoridatul Huda Mendukung Pendekatan Deep Learning Mendikdasmen Abdul Mu’ti

- Jurnalis

Kamis, 28 November 2024 - 16:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com, Malang – Pendidikan yang berkualitas, bermutu akan berdampak terhadap perbaikan peradaban suatu bangsa. Proses pendidikan disini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, sarana prasarana tetapi juga stake holder pendidikan. Salah satunya adalah pembaikan kualitas dan kompetensi guru.

Pertanyaan pertama yang selalu terlintas dalam proses perbaikan pendidikan adalah, dari mana perbaikan itu dimulai? Infrastruktur, suprastrukutr, kurikulum atau justru dari stake holder pendidikan. Beberapa pihak menyakini bahwa titik krusial yang harus diperbaiki diawal adalah perbaikan terhadap profesi guru.

Pada 25 November 2024 diperingati sebagai hari Guru Nasional. Hari guru nasional ini merupakan momentum untuk melakukan perbaikan pendidikan demi terciptanya masa depan bangsa yang lebih baik. Selain sebagai momentum perbaikan pendidikan, peringatan ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap profesi guru.

Perbaikan profesi guru secara tidak langsung akan menjadi awal perbaikan perbaikan generasi, Kondisi guru yang baik, yang didukung oleh kualifikasi, kompetensi serta kebijakan pemerintah terhadap profesi guru menjadi bahan kajian dalam seminar Nasional dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024. Untuk itu UNIRA Malang menyelenggarakan Seminar Nasional pada 25 November 2024 dengan mengusung tema “Hari Guru Nasional Momentum Peningkatan Mutu Pendidikan untuk Semua”.

Dalam prakata pembuka Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang, K.H. Imron Rosyadi Hamid, S.E., M.Si menyampaikan bahwa salah satu bentuk karya dan perjuangan dari profesi guru adalah seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan seminar kali ini. Tidak ada satupun dari peserta yang tidak pernah dididik oleh guru. Oleh karena itu rektor UNIRA tersebut mengajak peserta untuk kembali mengenang para guru saat masih studi ditingkat pendidikan sebelumnya.

Selanjutnya Kiyai Imron mengajak selurh peserta untuk berkirim doa dan menyanyikan lagu Hymne Guru sebagai bentuk kecintaaan dan ungkapan terima kasih kepada guru.

Imron Rosyadi Hamid juga mengapresiasi gebrakan Mendikdasmen Abdul Mu’ti salah satunya dengan meluncurkan Bulan November sebagai Bulan Guru Nasional.

“Program ini menjadi momen penting untuk menghormati jasa dan dedikasi para guru dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa”, Tambah Rektor UNIRA Imron Hamid, yang juga merupakan Wasekjen PBNU.

Sebelum acara seminar dimulai, dibuka dengan pembacaan puisi dari salah satu mahasiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIRA Malang. Sebuah puisi yang berisi tetang penghormatan dan perhargaan yang setinggi-tingginya terhadap profesi guru.

Selanjutnya kegiatan diskusi yang dipandu oleh salah satu dosen Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Wafiyatu Maslahah, M.Pd. Selain sebagai dosen beliau juga merupakan kepala bagian riset dan publikasi ilmiah di lingkungan UNIRA Malang. Sedangkan sebagai narasumber yaitu Kabiro Riset Unira Malang dan juga alumni Doktor dari University of Warwick Inggris, Moh. Khoridatul Huda, Ph.D dan Budy Sugandi, Ph.D yang merupakan Direktur Eksekutif Cendekia Muda Madani dan alumni Doktor dari Southwest University China.

Pak Huda, begitu biasannya beliau dipanggil, dalam paparannya menyampikan terkait tantangan profesi guru dimasa depan. Termasuk didalamnya adalah kompentensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Guru harus memiliki ketrampilan teknis dalam pengajaran serta memiliki keahlian dalam mengelola kelas, maupun peserta pembelajaran.

“Guru harus mampu menangkap seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik, menghargai setiap perbedaan kemampuan individu serta dan berfokus pada keunggulan pribadi peserta didik”. Ungkap penerima beasiswa LPDP dan lulus S3 dari universitas ternama di Inggris.

Selain itu Huda juga mendukung Pendekatan Deep Learning yang menjadi buah pemikiran Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam memajukan Pendidikan di Indonesia.

Pemateri Kedua, Budi Sugandy, Ph.D yang merupakan seorang aktifis Pendidikan dan enterpreneursip mengungkapkan pemikirannya terkait sistem pendidikan yang saat ini diterapkan. Budy mengapresiasi program-program yang dirancang oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Ada 6 program prioritas Kemendikdasmen yaitu: 1) penguatan pendidikan karakter, 2) wajib belajar 13 tahun dan pemerataan Kesempatan pendidikan, 3) peningkatan kompetensi guru, 4) penguatan literasi dan sains, 5) perbaikan sarana prasarana, serta 6) pengembangan bahasa dan sastra.

“Saat ini, anda boleh berasal dari mana saja, tetapi jangan sampai kondisi saat ini justru mengungkung anda sehingga membatasi luasnya cakrawala ilmu. Jika fasilitas kita jauh dari kata layak dalam kegiatan belajar, jangan pernah berkecil hati, banyak orang-orang berhasil justru dari tempaan kesulitan dan hambatan. Dan kita perlu berbahagia karena salah dua program prioritas Menteri Abdul Mu’ti yaitu meningkatkan kesejahteraan guru dan pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana Pendidikan,” ungkap aktivis organisasi kepemudaan yang saat ini menjabat sebagai Wasekjen Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor dan pernah dipercaya untuk menjadi Co-chair Y20-G20 Indonesia 2022.

Beliau juga sempat mengutip ungkapan syaidina Ali Ibn Abi Tholib yang menyatakan bahwa mendidik generasi hari ini harus berbeda dengan cara mendidik generasi yang lalu. Karena tantangan yang akan dihadapi oleh generasi saat ini dimasa depan tentu jauh lebih berat, sulit dan kompleks. Untuk itu diperlukan ditumbuhkan kesadaran dari pengajar untuk selalu meng “up to date” kan pengetahuan dan literasinya.

Acara yang dimulai dari jam 09.00 ini diikuti lebih dari 200 peserta yang berasal dari prodi-prodi berbasis Pendidikan. Adapun mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini adalah mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, serta Pendidikan Agama Islam. (*)

Komentar Facebook

Berita Terkait

Sosok Gus Farkhan Cocok Sebagai Utusan Khusus Presiden Pengganti Gus Miftah
Sejumlah Kiyai dan Pimpinan Pondok Pesantren Dukung Sosok Ini Jadi Pengganti Gus Miftah
Pengasuh Ponpes Situbondo Dukung Sosok Ini Untuk Pengganti Gus Miftah
Gus Farkhan, Figur Muda yang Didukung untuk Pimpin Bidang Kerukunan Beragama Gantikan Gus Miftah
Menjelang Nataru 2024/2025, Kemenhub Menyediakan Program Mudik Gratis Angkutan
Pilkada Banten Berjalan Kondusif dan Demokratis, IKA Untirta Apresiasi Kapolda Banten dan Penyelenggara Pilkada Banten
IKA Untirta Meminta Airin-Ade Sumardi Ikhlas Legowo Menerima Hasil Pilkada Banten dan Tidak Menggugat ke MK
Kemenangan Andra Soni-Achmad Dimyati di Pilkada Banten adalah Realitas Fakta Rasional Bukan Anomaly

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 06:57 WIB

Sosok Gus Farkhan Cocok Sebagai Utusan Khusus Presiden Pengganti Gus Miftah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 01:47 WIB

Sejumlah Kiyai dan Pimpinan Pondok Pesantren Dukung Sosok Ini Jadi Pengganti Gus Miftah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 01:36 WIB

Pengasuh Ponpes Situbondo Dukung Sosok Ini Untuk Pengganti Gus Miftah

Jumat, 6 Desember 2024 - 19:26 WIB

Gus Farkhan, Figur Muda yang Didukung untuk Pimpin Bidang Kerukunan Beragama Gantikan Gus Miftah

Jumat, 6 Desember 2024 - 17:02 WIB

Menjelang Nataru 2024/2025, Kemenhub Menyediakan Program Mudik Gratis Angkutan

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:33 WIB

IKA Untirta Meminta Airin-Ade Sumardi Ikhlas Legowo Menerima Hasil Pilkada Banten dan Tidak Menggugat ke MK

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:29 WIB

Kemenangan Andra Soni-Achmad Dimyati di Pilkada Banten adalah Realitas Fakta Rasional Bukan Anomaly

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:47 WIB

KSBSI Apresiasi Presiden Prabowo Naikan UMP Sebesar 6 Persen

Berita Terbaru