Siaranindonesia.com, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Barat kembali menyelenggarakan Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat Periode 2024-2029. Debat ini adalah debat kedua yang berlangsung di Grand Ballroom Hotel Mercure Kota Samarinda, Minggu (03/11/2024).
Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat saling beradu Visi Misi dan Program dengan tema “Tata Kelola Pemerintahan yang Responsif, Transparan, dan Akuntabel serta Berwawasan Lingkungan melalui Pendekatan Kearifan Lokal untuk Kutai Barat Maju dan Berdaya Saing”.
Debat yang dimulai pukul 19.30 WITA ini Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sahadi, S.Hut., M.Si dan Alexander Edmond, S.T mendapatkan giliran pertama untuk menyampaikan Visi dan Misi serta Program Unggulan terkait topik debat.
Sama halnya dengan debat perdana Paslon yang dikenal dengan akronim ‘DIAMOND’ ini kembali unggul dari dua (2) kandidat lain.
Sahadi dan Momon saling berbagi waktu untuk menjawab dan/atau merespon pertanyaan dari kandidat lain. Ini menegaskan bahwa tema debat kedua ini dipahi betul oleh Paslon DIAMOND.
Dalam paparannya, Sahadi kembali menegaskan Visinya bahwa untuk “Mewujudkan Kutai Barat yang Sejahtera, Mandiri dan Berdaya Saing Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Sumber Daya Manusia yang Unggul,” maka diperlukan pelayanan dari Pemerintah yang responsif, transparan, dan akuntabel sehingga mampu mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat, ekonomi daerah.
“Kita akan dorong ekonomi Kutai Barat dengan berbagai terobosan dengan memaksimalkan potensi pariwisata, UMKM, kesenian dan budaya, memperbanyak pasar tradisional yang bagus, membangun industri pengolahan pertanian-peternakan-perikanan dan sebagainya,” kata Sahadi
“Kami komit untuk mendorong ekonomi yang pro rakyat karena ini akan mengurangi kemiskinan dan pengangguran,” ungkapnya.
Dari sisi kelembagaan, dalam hal ini OPD, Sahadi menggarisbawahi bahwa akan mendorong OPD teknis untuk bekerja keras sebab ada banyak potensi ekonomi yang belum di optimalkan seperti pariwisata dll.
“Secepatnya kalau kami dipercaya, akan saya minta Kepala Dinas Pariwisata untuk menyusun road map dan bersama-sama dengan DPRD kita akan buatkan perda atau peraturan bupatinya dan ini untuk semua ekonomi di Kutai Barat, bukan hanya pariwisata,” tegasnya.
Lanjut Sahadi, untuk menggerakan itu semua diperlukan infrastruktur yang memadai, bagaimana meningkatkan aksesibilitas dan konektifitas.
Tidak hanya itu, Sahadi juga berjanji akan meningkatkan penyediaan listrik berbasis EBT, pembangunan rumah layak huni, dan sebagainya.
Sementara itu, dalam hal pelayanan pemerintahan, Sahadi berjanji akan menerapkan pelayanan satu pintu-terpadu. “Ini akan menjadi salag satu strategi pencegahan korupsi,” imbuhnya.
Selain itu, untuk pencegahan korupsi, Sahadi akan kerjasama dengan kepolisian, kejaksaan dan KPK termasuk dengan KPK ini akan diperkuat kurikulum pencegahan. “Tak kalah pentingnya melakukan pembinaan mental spiritual pejabat,” harapnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Alexander Edmond mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Kutai Barat adalah suatu kewajiban dan ini sangat mendasar untuk mengurangi disparitas dengan daerah lain.
“Dengan infrastruktur yang baik, akan mengurangi cost yang dikeluarkan para petani, pelaku usaha UMKM dan ini akan menjadikan Kutai Barat akan berdaya saing,” ujar pria yang akrab dipanggil Momon.
Dalam hal pencegaahn korupsi, Momon mengajak keterlibatan masyarakat untuk mengawasi para pejabat. “Tak cukup dengan itu, kami akan transaparan dan membuka seluas-luasnya,” pungkasnya.