Siaranindonesia.com, Kutai Barat – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Barat menyelenggarakan Debat Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat Periode 2024-2029. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (14/10/2024).
Tiga pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat saling beradu visi misi dan program dalam tema “Sumber Daya Manusia Berdaya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal Menuju Kutai Barat Sejahera dan Merata.
Debat yang dimulai pukul 18.30-22.00 WITA ini berlangsung menarik dan seru. Para kandidat Paslon masing-masing memamerkan ide dan gagasannya untuk membangun Kutai Barat.
Dari pantauan awak media, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sahadi, S.Hut., M.Si dan Alexander Edmond, S.T tampak lebih unggul dan menguasai panggung debat. Paslon yang dikenal dengan akronim ‘DIAMOND’ ini sangat memahami betul persoalan dilapangan dan strategi yang akan ditempuh untuk menyelesaikannya dengan pendekatan hukum, UU, Peraturan Daerah serta keberpihakan yang nyata.
Dari semua pertanyaan, Paslon DIAMOND berhasil menjawabnya dengan lugas, dan berbobot.
Misalnya untuk isu, sosial budaya dalam kaitannya dengan persoalan sengketa lahan akibat kegiatan perkebunan dan pertambanga di Kutai Barat, Sahadi memandang bahwa persoalan ini bisa diselesaikan dengan membangun koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat dan berbagai pihak lain yang punya kewenangan agar masyarakat tidak dirugikan.
Terkait dengan strategi pemberdayaan kebun karet rakyat, Paslon DIAMOND akan membantu modal, pupuk, dan bibit. Kemudian secara bertahap mendorong pembangunan pabrik karet, mempercepat replanting (peremajaan tanaman karet) dan sebagainya.
Sahadi mengungkapkan bahwa peningkatan ekonomi lokal di Kutai Barat harus digenjot dengan cara misalnya meningkatkan aksesibilitas dan konektifitas infrastruktur terutama jalan sehingga bisa membuka isolasi desa-desa terbelakang atau pelosok dan pada akhirnya bisa naik status menjadi desa-desa yang maju dan mandiri.
“Jadi ini sudah ada dalam visi misi dan program kami bagaimana meningkatkan infrastruktur jalan antar wilayah kecamatan dan kampung,” tegas Sahadi.
Peningkatan kualitas jalan, Paslon DIAMOND berjanji akan membangun sinergitas dengan Pusat untuk meningkatkan status jalan yang ada. Sehingga jalan-jalan antar kecamatan dan kampung bisa terhubung untuk memperlancar mobilitas manusia dan barang.
Terkait strategi untuk meningkatkan ekonomi berbasiskan budaya, Sahadi mengungkapkan keyakinan bahwa kekayaan budaya sesungguhnya adalah modal untuk meningkatkan PAD melalui ekonomi pariwisata. Inilah yang Misi pertama kami yaitu meningkatkan ekonomi berbasis pariwisata dengan tetap menjunjung tinggi kearifan lokal, meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berwawasan lingkungan. Kedepan tinggal kita buatkan payung hukumnya sehingga kebijakan ini bisa optimal.
Kutai Barat ini sangat beragam potensi wisatanya, ada wisata budaya dan wisata alam. “Ini peluang besar yang harus ditangkap. Oleh karenanya beberapa hal yang akan kami lakukan adalah meningkatkan sarana prasarana pariwisata dan pendukungnya. Dengan demikian anggaran untuk pariwisata ini harus dinaikan. Kemudian regulasi yang berpihak,” lanjut Sahadi.
Hal senada diucapkan Wakilnya Alexander Edmond bahwa potensi pariwisata sudah terbukti kuat dan membantu masyarakat selama Pandemi Covid-19. Potensinya sanagt besar dan ini menjadi kekuatan ekonomi kita kedepan.
Dalam konteks pemberdayaan pemuda, Sahadi menitikberatkan bahwa keberadaan pemuda dalam pembangunan daerah sangat dibutuhkan. Sahadi kembali menekankan pentingnya SDM unggul bagi masyarakat dan Pemuda ada didalamnya, jelas sangat diperlukan peningkatan skill, sehingga anak-anak muda kita punya kualitas.
Dalam hal pencegahan narkoba dan penanganan yang sudah terkena, Paslon DIAMOND akan mendorong penyuluhan akan bahaya narkoba terutama di sekolah-sekolah, peningkatan anggaran dinas sosial karena rehabilitas misalnya kewenangannya ada pada dinsos, dan mencari formula yang tepat pemberantasan narkoba karena ini harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan banyak stakeholder.
Untuk sektor kesehatan, Sahadi menggarisbawahi anggaran kesehatan yang bersumber dari APBD Kutai Barat itu sebesar 10%. Nah jika kami jika diberi mandat memimpin Kutai Barat sebagaimana yang ada dalam visi misi adalah meningkatkan SDM tenaga kesehatan yang bersertifikasi, melakukan distribusi tenaga medis sampai kepolosok kampung sehingga tercipta pemerataan, menaikan insentif tenaga medis, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan, mengoptimalkan pelayanan BPJS, membangun Kampung Sehat dan lain-lain.
“Saya menekankan bahwa semua program-program yang ditawarkan pada publik Kutai Barat, bukan hanya untuk janji-janji saja tetapi harus dibuktikan,” tutup Sahadi.
