Siaranindonesia.com, Jakarta – Pemerintah Liuzhou, China bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menggelar business matching atau pertemuan antara pelaku bisnis dengan calon mitra distribusi, calon mitra supplier, calon mitra pendanaan serta calon investor di Hotel Shangrila Jakarta (5/7).
Dalam keterangannya, Direktur kerja sama regional dan multilateral Kementerian Investasi/BKPM Fajar Usman, mengungkap bahwa business matching yang digelar bukan merupakan kerja sama G to G melainkan B to B atau bisnis to bisnis antar mitra Liuzhou di Indonesia.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Investasi/BKPM hanya memayungi investasi dengan Pemerintah Tiongkok itu sendiri. Pemerintah Indonesia akan memfasilitasi, memberikan perlindungan bagi investor seperti kemudahan-kemudahan birokrasi jika investor dari Tiongkok mau berinvestasi”, papar Fajar Usman.
Lanjut Fajar, Liuzhou yang merupakan salah satu kota yang berlokasi di Tiongkok Selatan dan merupakan industri terpenting di daerah otonomi Guangxi Zhuang China ini memiliki potensi yang besar untuk bermitra dengan Indonesia dalam berbagai bentuk kerja sama.
“Salah satu industri unggulan Liuzhou adalah industri otomotif seperti wuling yang memproduksi kendaraan roda empat dengan harga terjangkau dan ketahanan mobil yang handal. Saat ini Tiongkok sendiri dalam lima tahun terakhir masuk 5 besar bersama Hongkong dengan nilai investasi 8,2 milliar US Dollar,” lanjut Fajar Usman.
Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan data dari Buku Tahunan Statistik Guangxi dan Liuzhou edisi 2007-2017 menunjukkan bahwa pangsa ekonomi industri Liuzhou menyumbang 1/5 dari keseluruhan pangsa provinsi Guangxi.
Salah satu industri unggulan Liuzhou adalah industri otomotif, dengan produksi kendaraan dengan harga beli yang relatif terjangkau serta performa kendaraan yang handal. Selain itu, Liuzhou juga terdepan dalam beragam industri, seperti manufaktur mesin, metalurgi, bahan kimia, tekstil serta elektronik.
Sebuah kondisi rill, bahwa melimpahnya sumber daya dapat menopang berbagai sektor kota Liuzhou. Infrastruktur transportasi yang baik, termasuk jaringan kereta api dan jalan, memperkuat kemampuan logistik dan memfasilitasi perdagangan. Liuzhou juga memainkan peran penting dalam integrasi regional, berfungsi sebagai jembatan antara China dan negara-negara ASEAN dengan memanfaatkan kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN.
Adanya fokus Liuzhou pada teknologi dan inovasi, dengan penelitian dan pengembangan kolaboratif dapat meningkatkan daya saing dalam dunia bisnis. Adapun potensi wisata kota yang dicirikan oleh keindahan alam, warisan budaya dan lanskap karst atau daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori juga memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Liuzhou.
Harapannya kunjungan kemitraan strategis ini dapat berkontribusi bagi tumbuh suburnya kemajuan dunia investasi dan industrialisasi di Indonesia.