Siaranindonesia.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal mendorong pengembangan proyek strategis nasional oleh PT Adhi Karya (Persero) untuk dilanjutkan. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. merupakan BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia. PT Adhi Karya berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dengan kode ADHI.
Hal itu dikatakan Hekal pada acara sosialisasi BUMN Konstruksi yang bertajuk ‘Peran Kemitran UMKM BUMN untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang berlangsung di cafe and Resto Mbajang. Jl Raya Balapulang-Margasari Kabupaten Tegal. (6/12/2022)
“Adhi Karya memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional, Jembatan Barito, Jembatan Suramadu. Mereka punya andil dalam pembangunan nasional.” ujar Hekal dalam keterangannya.
Saat ini PT Adhi Karya memiliki 180 Proyek konstruksi yang sedang berjalan beberapa proyek besar, antara lain: Proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-YogyakartaKulonprogo, Smelter Manyar di Gresik, dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (Fender Jembatan Pulau Balang, Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau).
Lalu berkaitan dengan Rights Issue, setelah dilakukan Perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang pada periode 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, PT Adhi Karya berhasil menyerap dana sebesar Rp2,6 triliun dengan komposisi Penyertaan Modal Negara sebesar Rp1,96 triliun dan dana publik sebesar Rp689 miliar. Total dana tersebut sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha untuk pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional.
Sehingga dari hasil pendanaan Rights Issue tersebut adalah untuk mendorong penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang sedang dikerjakan oleh Adhi Karya, ada pembangunan Jalan Tol dan SPAM untuk Air Bersih. Selain itu penguatan modal agar dapat berkompetisi dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang berkelanjutan.
Selain pengembangan Bisnis, dengan adanya Rights Issue ini tentu diharapkan Perseroan juga memberikan manfaat bagi Pemerintah, Negara dan Masyarakat, salah satu nya, melalui Peningkatan PDB/PDRB, Penambahan Lapangan Kerja, Peningkatan Pajak dan Dividen. Dampak lain yang dapat dirasakan juga adalah konektivitas wilayah menuju daerah pariwisata. (tn/aha)