PRESIDEN JOKOWI MELALUI GERAKAN REVOLUSI MENTAL DALAM UPAYA MEMPERBAIKI PELAYANAN PUBLIK

- Jurnalis

Selasa, 27 September 2022 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com – Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) adalah gerakan untuk mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, dan perilaku, serta cara kerja bangsa Indonesia, yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong, berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera, dan bermartabat.

Gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956 yang menyatakan bahwa “Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.”

Revolusi mental digaungkan Kembali oleh Presiden Joko Widodo dengan menerbitkan kebijakan / regulasi terkait revolusi mental ini yaitu diantaranya : 1) Instruksi Presiden RI nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental; 2) Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Peta Jalan Gerakan Nasional Revolusi Mental ; dan 3) Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI No 4 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Gerakan Nasional Revolusi Mental.

Dari tiga kebijakan/regulasi tersebut secara umum telah menjelaskan adanya lima program GNRM, yaitu : 1) Gerakan Indonesia Melayani, 2) Gerakan Indonesia Bersih, 3) Gerakan Indonesia Tertib, 4) Gerakan Indonesia Mandiri dan 5) Gerakan Indonesia Bersatu.

Khusus Gerakan Indonesia melayani presiden Jokowi telah menunjuk Men-PANRB sebagai koordinator. Program ini difokuskan kepada peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN), peningkatan penegakan disiplin aparatur pemerintah dan penegak hukum, penyempurnaan standard pelayanan dan sistem pelayanan yang inovatif (e-government). Kemudian, penyempurnaan sistem manajemen kinerja (performance-based management sistem) ASN, peningkatan perilaku pelayanan publik yang cepat, transparan, akuntabel, dan responsif, penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi), penyederhanaan pelayanan birokrasi (debirokratisasi), peningkatan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan publik, peningkatan penegakan hukum dan aturan di bidang pelayanan publik, dan penerapan sistem penghargaan dan sanksi beserta keteladanan pimpinan.

Dalam kepemimpinan presiden Jokowi, upaya untuk memperbaiki pelayanan publik terus dijalankan, Hal ini tampak pada upaya dari Men-PANRB dengan Permen-PANRB no 25 tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Indonesia Melayani. Pada hari Selasa tanggal 27/07/2021 pagi, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat Jokowi meluncurkan Core Values  “BerAKHLAK” dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN) “Bangga Melayani Bangsa” Peluncuran nilai dasar ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN yang saat ini masih bervariasi di setiap instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah. BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Kepala Negara berpesan agar setiap ASN juga mempunyai orientasi yang sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Jiwa melayani serta membantu masyarakat wajib tertanam kuat dalam diri setiap ASN. Menurutnya, bukan zamannya lagi ASN bergaya seperti pejabat zaman kolonial, yang justru minta dilayani. Adanya satu core values yang berlaku secara umum turut memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Dalam gerakan revolusi mental untuk perbaikan pelayanan perlu adanya kebijakan praktek pelayanan publik yang melibatkan publik secara keseluruhan, bukan hanya sekedar mendengar aspirasi public, adanya percepatan perbaikan kebijakan tentang penerapan e-rekam medis pada tingkat nasional dan peningkatan pemanfaatan teknologi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan publik.

 

Ditulis oleh :

Hari Yulianto, Lolo Suswati, Lysbeth Regina Pandjaitan, Maria Yohana Iga

Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV Tahun 2022

Komentar Facebook

Berita Terkait

Gandeng UTM, LD PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Angkatan Ke-10
Venny Buhan Said: Kebebasan Berpendapat Harus Dilakukan Secara Bertanggung Jawab
UP. PKB Jagakarsa Perkuat Komitmen Menuju Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Tim Hukum BUMDES Tlogosari Tegaskan Siap Kooperatif Untuk Mengungkap Kebenaran
Sidang Etik Komisioner Bawaslu Kebumen Digelar Minggu Depan, Azam Minta DKPP Berikan Sanksi Tegas
SMP VIS Student One Resmi Membuka Pendaftaran PPDB Batch 4 Tahun Ajaran 2025/2026
Serunya Siswa dan Guru Student One Islamic School Bertandang ke Sekolah Islam Internasional Malaysia
IPKBI Turunkan Tim Bantu Investigasi Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:33 WIB

Gereja Benteng Terakhir Bagi Rakyat Papua Barat

Rabu, 7 Mei 2025 - 17:45 WIB

ABRI MEMBAKAR BUKU-BUKU SEJARAH BANGSA PAPUA BARAT

Senin, 28 April 2025 - 10:37 WIB

MPR FOR PAPUA DAN EMPAT AKAR KONFLIK PAPUA

Senin, 21 April 2025 - 15:59 WIB

Dua Pendekatan Penyelesaian Akar Konflik Papua Yang Berbeda

Minggu, 20 April 2025 - 07:34 WIB

Yandri tak Dipecat, Presiden Digugat: Apakah Tepat?

Rabu, 26 Maret 2025 - 16:25 WIB

Urab Mendoan, Inovasi Meningkatkan Kesejahteraaan Guru Ngaji

Sabtu, 22 Maret 2025 - 03:58 WIB

Pernikahan Budak Pesek dengan Sepupu Nabi Muhammad Saw dan Islam tentang Keturunan Istimewa

Kamis, 6 Maret 2025 - 11:20 WIB

Ridwan Hisyam: Umrah, Kekuasaan, dan Resonansi Semesta

Berita Terbaru

Opini

Gereja Benteng Terakhir Bagi Rakyat Papua Barat

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:33 WIB