Betawi Bakal Punya Ikatan Cendekiawan Betawi

- Tim Kreatif

Jumat, 19 April 2024 - 07:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaran Indonesia-Kini sejumlah tokoh menggagas Ikatan Cendekiawan Betawi (ICB).  Ahmad Dahlan atau yang biasa dipanggil Baba Ketum adalah inisiator Ikatan Cendekiawan Betawi (ICB). Panggilan itu disematkan karena dia untuk kedua kalinya didapuk jadi Ketua Umum  Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD).

Syamsul Yakin, salah seorang anggota Dewan  Pakar KOOD, merespons positif. “Sepanjang ICB jadi wadah cendekiawan Betawi itu bagus,”  imbuh Syamsul Yakin yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Syamsul Yakin menambahkan, sesuai namanya ICB harus bekerja dengan pikiran yang jernih, tidak memihak, dan harus memberikan solusi bagi masyarakat. “Bukan hanya untuk komunitas Betawi. ICB for All,”  ujar Syamsul Yakin, Kamis, 18 April 2024.

“Untuk itu ICB harus terbebas dari kepentingan politik manapun. Namun tidak boleh buta politik”, kata pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhyar Parung Bingung Kota Depok itu.

Bagi Syamsul, yang bahaya adalah apabila sebuah paguyuban atau organisasi terkooptasi oleh kuasa politik dan kuasa modal. Maka pembonsaian organisasi dipastikan terjadi.

“Sepertinya kita harus duduk bareng dulu untuk menyamakan persepsi. Minimal berkenalan satu sama lain”, tukas doktor Pemikiran Politik Islam UIN Jakarta itu.

Namun bukan berarti para politisi dan cendekiawan politik tidak boleh bergabung di ICB. “Setahu saya tokoh politik  seperti Pradi Supriatna dan birokrat Supyan Suri telah bergabung di ICB,” ungkapnya.  Menurutnya, keduanya tentu diperlukan ICB.

ICB, menurut Syamsul Yakin, terdiri dari cendekiawan bidang agama, budaya, ekonomi, dan kedokteran. “Dokter Sobari, pemilik RSIA Asyifa Depok sudah bergabung dalam ICB”, tuturnya.

Putra Betawi lain yang menyambut positif digagasnya ICB, misalnya  Kiyai Saroni pengasuh Pondok Pesantren Said Yusuf dan Kiyai Ghoni dari Pesantren Al-Kindi. Dari kalangan sastrawan ada sastrawan nasional Irwan Kelana.

“Kalangan akademisi seperti Muhtadin Tyas dan Abdul Khoir menambah kaya dialog dan diskusi di ICB nanti,”  sambung Syamsul Yakin

Cendekiawan yang tergabung dalam ICB lintas kota lintas provinsi. “Ada cendekiawan dari Depok, Bekasi, Jakarta. ICB juga lintas ormas”, pungkas Syamsul Yakin.

 

Komentar Facebook

Editor : Rohmat Rospari

Sumber Berita : Milenialnews

Berita Terkait

80.000 Unit Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk, Menkop Budi Arie Cetak Sejarah
Sinergi Kemenag dan LD PBNU: Dorong Masjid Ramah Lingkungan Lewat Dakwah Ekologis
Silaturahmi BMI Kota dan Kabupaten Tegal Perkuat Menuju Munas I 2025
Program Badai Emas Pegadaian 2025, Hadiah untuk Masa Depan Cerah
Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah
Kita Songsong Transformasi Umrah 1447 H: Inovasi Saudi, Kesempatan Kita
18 Warga Terduga Pencurian Kabel Sepakat Damai Lewat Restorative Justice
FGMI Dukung Langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Atasi Polemik Tambang Nikel Di Raja Ampat

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:21 WIB

80.000 Unit Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk, Menkop Budi Arie Cetak Sejarah

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:54 WIB

Silaturahmi BMI Kota dan Kabupaten Tegal Perkuat Menuju Munas I 2025

Rabu, 11 Juni 2025 - 18:00 WIB

Program Badai Emas Pegadaian 2025, Hadiah untuk Masa Depan Cerah

Rabu, 11 Juni 2025 - 14:12 WIB

Kemenag Perkenalkan GPTs TOR MAKER: Revolusi AI dalam Administrasi Madrasah

Selasa, 10 Juni 2025 - 20:26 WIB

Kita Songsong Transformasi Umrah 1447 H: Inovasi Saudi, Kesempatan Kita

Selasa, 10 Juni 2025 - 18:29 WIB

18 Warga Terduga Pencurian Kabel Sepakat Damai Lewat Restorative Justice

Selasa, 10 Juni 2025 - 10:36 WIB

FGMI Dukung Langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Atasi Polemik Tambang Nikel Di Raja Ampat

Minggu, 8 Juni 2025 - 23:08 WIB

Aksin Law Firm Ajukan Audiensi ke DPRD Kebumen Bahas Pengelolaan Keuangan Bumdes dan Bumdesma

Berita Terbaru

Opini

Luka Rasisme yang Tak Disembuhkan

Selasa, 17 Jun 2025 - 08:35 WIB