Siaranindonesia.com – Muhamad Suparjo SM Ketua Umum Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) sekaligus selaku pengawas eksternal Polri menanggapi sekaligus memberi apresiasi terkait kasus penipuan pendaftaran rekrutmen Polri jalur Bintara di Kabupaten Karawang.
Sebelumnya, Polres Karawang telah berhasil mengungkap kasus penipuan pendaftaran rekrutmen Polri jalur Bintara. Dalam perkara itu, ditetapkan satu orang tersangka dengan inisial (DLS).
“Pengungkapan kasus praktik calo atau KKN merupakan wujud komitmen Polri berantas oknum-oknum nakal yang mencoba mengambil keuntungan dari pendaftaran rekrutmen anggota kepolisian”, kata Muhamad Suparjo SM Ketua Umum FGMI (27/05).
“Saya juga mengapresiasi jajaran Polres Karawang yang menindak tegas pelaku penipuan rekrutmen Bintara, karena dengan terungkapnya kasus tersebut dapat mencegah kecurangan-kecurangan yang berpotensi terjadi dalam perekrutan anggota kepolisian”, tambahnya.
As SDM Polri Irjen Dedi Prasetyo telah menghimbau bahwasanya seluruh rangkaian proses pendaftaran rekrutmen Polri, baik jalur Akpol, Bintara dan Tamtama, dalam hal ini, Polri tidak memungut sepeser pun biaya atau gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin bergabung sebagai anggota kepolisian.
Irjen Dedi menekankan, dalam proses rekrutmen saat ini, As SDM Polri menerapkan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis). Sehingga tidak ada ruang sedikitpun untuk pihak-pihak yang mencoba ‘main-main’ dalam proses rekrutmen Polri.
“Sudah jelas himbauan dari As SDM Polri bahwa seluruh registrasi masuk polisi itu gratis, maka jika ada pungutan biaya untuk masyarakat yang ingin bergabung menjadi anggota polisi dapat dipastikan itu adalah penipuan”, ungkap Suparjo.
Demi mencegah praktik calo dan KKN SDM Polri telah membuka layanan hotline sebagai bentuk pengaduan masyarakat dan juga untuk konsultasi terkait pendaftaran rekrutmen anggota kepolisian. Selain hotline SDM Polri juga menyediakan wadah atau sarana komunikasi sebagai wujud keterbukaan penerimaan rekrutmen personel kepolisian di media sosial.
“Hotline dan layanan media sosial dari SDM Polri sangat membantu masyarakat dan juga sebagai suatu bentuk pencegahan terhadap praktik calo dan KKN”, kata Suparjo.
Suparjo juga memberi apresiasi kepada jajaran SDM Polri yang selalu berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri, dengan memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat dengan terus mendengar dan menyerap seluruh aspirasi dan informasi dari berbagai kalangan masyarakat.
“Saya apresiasi terhadap SDM Polri yang selalu komitmen menjaga kepercayaan publik dengan langkah-langkah positifnya. Juga khususnya apresiasi untuk Irjen Dedi Prasetyo selaku As SDM Polri yang komitmen dengan prinsip BETAHnya (Bersih, Tranparan, Akuntabel dan Humanis)”, tutup Suparjo kepada awak media (27/05).