Siaran Indonesia – Wakil Ketua Komisi VI M. Sarmuji mendukung kebijakan pemerintah dalam melakukan holding BUMN. Kebijakan itu dianggap tepat, untuk memperkuat posisi BUMN sebagai penyanggah utama perekonomian masyarakat dan negara.
Hal itu disampaikan Sarmuji pada saat mengikuti acara Sosialisasi Holding BUMN sacara zoom di Kediri, Jawa Timur, Sabtu 29 Oktober 2022. Pada sosialisasi ini, Sarmuji menyampaikan perlu pemahaman bersama tentang peran penting BUMN dalam penyanggah perekonomian nasional.
“Misalnya saja peran BUMN dalam membuka akses perekonomian melalui jalan tol, atau peran-peran lain dalam hal peningkatan akses keuangan,” ujar Sarmuji.
Khusus untuk peningkatan akses keuangan, Sarmuji menyampaikan, pemerintah mencanangkan 9 target, 90 persen pada tahun 2024. Hingga sekarang, inklusi keuangan nasional sudah mencapai 76 persen, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 67 persen.
“Inklusi keuangan ini menjadi penting karena pelaku ekonomi, khusus pelaku ekonomi kecil menjadi lebih mudah terhubung pada akses perbankan. Kalau pelaku usaha kecil tidak punya akses ke perbankan, maka kendala modal tidak bisa teratasi. Sementara kita tahu kendala mereka selalu berkaitan dengan modal usaha,” ujar Sarmuji.
Untuk itu, Ketua DPD Partai Golkar Jatim ini meminta kepada pemerintah atau BUMN khususnya perbankan untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Dari sekian banyak perbankan BUMN, yang paling besar inklusi keuangannya adalah Bank BRI. Karena nasabah mereka paling banyak adalah pelaku UMKM.
Sarmuji menyebut, perbankan yang fokus pada penguatan UMKM, faktanya justru dari sisi keuangan paling sehat. BRI kata dia, disebut sebagai bank BUMN dengan pendapatan terbesar. “Ini menunjukan siapa yang mengurusi UMKM, ternyata UMKM bukan malah menjadi beban, malah justru merupakan potensi yang bisa dikembangkan,” terangnya.
Untuk itu kepada perbankan lain, Sarmuji meminta agar lebih bisa mendekatkan diri kepada para pelaku UMKM. Layanannya harus diperluas sampai ke desa-desa seperti halnya BRI. Terlebih sekarang sudah ada BRIlink yang lebih memudahkan lagi dalam membuka layanan masyarakat.
“Data terakhir BRI link sudah 584 ribu, tersebar di kampung-kampung. Jadi saya kira perbankan lain bisa melakukan inovasi, dan mengikuti apa yang telah dilakukan BRI, dan rasa-rasanya tidak perlu ragu mendekat ke UMKM,” terangnya.
Lebih dari itu, Sarmuji mendukung BRI untuk melakukan holding BUMN unit mikro atau ultra mikro seperti dengan Pegadaian atau PMN. “Dengan bergabung bersama BRI saya yakin akan menambah kuat inklusi keuangan masyarakat hingga semakin besar,” terang Sarmuji.
Pihaknya juga berharap dengan adanya holding BUMN Bank BRI bersama Pegadaian, dan PMN bisa mempermudah semakin banyak UMKM dalam mengakses perbankan. Dengan begitu, perekonomian masyarakat semakin kuat, UMKM semakin terjamin permodalannya. (*)