Siaranindonesia-Bojongsari- Selain gencarnya sosialisasi Kurikulum Merdeka Disdik Kota Depok saat ini juga gencar adakan kegiatan yang mendukung Kurikulum Merdeka tersebut yaitu pendidikan guru Inklusif, kegiatan yang dilaksanakan di SDN Curug 01, dimulai dari hari Senin sampai dengan hari Selasa, 27-28 Juni 2022.
Siti Nurbaiti mewakili SDN Curug 1 menuturkan bahwa disdik Kota Depok menunjuk salah satunya adalah sekolah kami SDN Curug 01 untuk pelaksanaan pelatihan pendidikan guru inklusif, kegiatan ini yang mestinya dilaksanakan 3 hari kemudian dipadatkan menjadi 2 hari dengan ditambahkan waktu jamnya. Karena kedepannya kiita juga akan menghadapi PPDB, kami berharap guru-bisa lebih paham lagi ketika menghadapi anaka-anak berkebutuhan khusus dan kita menerima anaka-anak berkebutuhan khusus yang mendaftar di SDN Curug 01.
Sementara itu Nunu Nurdiana Senior Inklusif Program Officer Wahana Inklusif Indonesia, mengatakan Pencetus program ini adalah kemendikbud melalui dirjen guru dan tenaga pendidikan dimana ini salah satu komponen dari program merdeka belajar yang mana komponen tersebut ada 3 yaitu guru penggerak, sekolah penggerk dan satu lagi seperti kami ini adalah organisasi penggerak, diawali ketika tahun 2018 kami mendapat pengumuman bahwa kemendikbud itu membuka kesempataan bagi organisasi untuk berpartisipasi dalam mengembangkan pendidikan
Nunu melanjutkan Organisasi tempata kami bernaung adalah Wahana Inklusif Indonesia kami berdiri tahun 2013 yang didirikan oleh aktivis pendidikan dan penggiat pendidikan dan isu kami ada pada penyandang disabilitas dan penyelenggara pendidikan Inklusif. Organisasi kami di tunjuk dan di tetapkan setelah melalui proses sleksi yang ketat oleh kementrian pendidikan dan kemudian wilayah kerja atau Pelaksanaan kami adalah di Kota Depok.
Ketika ditanya ada berapa sekolah yg di tunjuk di Kota Depok Nunu menjawab di awal sebenarnya ada 20 sekolah tingkat dasar baik negeri dan suwasta namun pada tahap satu ada sekolah suwasta yang tidak bisa mengagendakan pelatihan maka tinggal 19 sekolah dan untuk Kecamatan Bojongsari ada 3 sekolah yang di tunjuk.
Ditambahkan oleh Nunu ada 3 pihak yang terlibat dalam hal ini ada Kemendikbud lalu Dinasi Pendidikan Kota Depok dan kami sebagai pelaksana kegiatan POP, POP itu Program Organisasi Penggerak, yang mana program atau kegiatannya itu Serabi, serabi itu adalah Sekolah Ramah Berbudaya Inklusif.
Harapannya Depok adalah salah satu kota yg sudah banyak dalm penyelenggaraan Pendidilan Inklusif dan kami dalam posisi memperkuat apa yang sudah dilakukan Kota Depok artinya ketika saat ini pemerintah Kota Depok berkomitmen untuk menyelanggarakan pendidikan secara Inklusif di setiap satuan pendidikan atau sekolah, kami berharap sekolah dapat benar-benar meneruskan komitmen tersebut dengan membuka seluas luasnya bagi mereka peserta didik berkebutuhan khusus ketika mendaftar, dan meraka tentu saja harus benar-benar tidak hanya ada di sekolah tetapi harus diberikan layanan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan potensinya tutupnya. (da)