Buku Filosofi Parenting Try Sutrisno Ungkap Rahasia Sukses Keluarga Sang Jenderal

- Editor

Minggu, 16 November 2025 - 13:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Siaran Indonesia – Sebuah buku yang merangkum nilai-nilai pengasuhan keluarga mantan Wakil Presiden RI ke-6, Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno, resmi diluncurkan pada Sabtu (15/11) di The Ballroom Djakarta Theater XXI.

Buku berjudul “Filosofi Parenting Try Sutrisno” ini menghadirkan refleksi tentang pola asuh dari seorang prajurit yang menyeimbangkan disiplin, ketegasan, kasih sayang, spiritualitas, dan nasionalisme dalam keluarga.

Acara peluncuran dihadiri sejumlah tokoh nasional, keluarga besar, sahabat dekat, serta para pemimpin lintas generasi. Peluncuran ini sekaligus menjadi momentum perayaan usia ke-90 Pak Try Sutrisno, yang hingga hari ini masih dihormati sebagai figur teladan dalam kepemimpinan dan kehidupan keluarga.

Dalam sambutannya, Adhyaksa Dault sebagai penyusun buku, bersama Luqman Hakim Arifin, Mujib Rahman dan Maria Dominique, menegaskan bahwa filosofi pengasuhan Pak Try adalah warisan penting bagi keluarga Indonesia.

“Selama puluhan tahun kita hanya mengenal Pak Try sebagai prajurit dan pemimpin bangsa. Buku ini memperlihatkan sisi lainnya: seorang ayah yang sederhana, penuh nilai, dan konsisten menanamkan integritas, disiplin, iman, serta cinta tanah air di rumahnya,” ujar Adhyaksa.

“Nilai-nilai dan gaya parenting Pak Try masih sangat relevan bagi keluarga Indonesia hari ini, khususnya para orangtua mudq,” tambahnya.

Adhyaksa juga menekankan bahwa filosofi pengasuhan Pak Try berpijak pada empat pilar: Islam, nilai Jawa, disiplin seorang prajurit, dan nasionalisme yang kuat.

Sementara itu, Dr. Taufik Dwicahyono (Cheppy), salah satu putra Pak Try, tampil sebagai perwakilan keluarga. Ia menyampaikan bahwa pola asuh kedua orang tuanya dibangun dari hal-hal sehari-hari yang sederhana namun konsisten.

“Papa tidak pernah banyak bicara, tetapi kami belajar dari caranya hidup. Dari sepatu lungsuran, dari menolak privilese, dari keteguhan dan kejujuran beliau. Semua itu membentuk kami menjadi manusia yang berdiri dengan kaki sendiri,” ungkapnya.

Menurutnya, nilai-nilai yang diajarkan Pak Try tak hanya membentuk anak-anaknya, tapi juga mengalir ke cucu-cucunya—generasi baru yang kini hidup di era digital tapi tetap berpijak pada prinsip luhur keluarga Indonesia. “Parenting Papa tidak berhenti pada nasihat, tapi keteladanan,” tambanya.

Peluncuran buku ini juga menyentuh sisi emosional para tokoh bangsa yang hadir. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang turut hadir, mengenang momen pertama melihat Try Sutrisno muda di Akademi Militer: “A new star was born,” kata SBY—kutipan yang mewakili kekaguman generasi sejawat terhadap integritas Try Sutrisno sejak masa remaja.

Meski ditulis dengan riset panjang, buku terbitan Renebook ini menyajikan format yang jauh dari kemewahan: soft cover, kertas book paper, ringan digenggam—seolah menegaskan kesederhanaan yang menjadi nafas hidup keluarga Try.

“Buku ini tidak dibuat untuk gaya,” kata Adhyaksa, “tetapi agar para orang tua di seluruh Indonesia bisa membacanya dengan mudah, membawanya ke mana-mana, dan mengamalkannya.”

Lebih dari sekadar biografi biasa, Filosofi Parenting Try Sutrisno menjadi cermin bagi publik tentang bagaimana nilai dibangun, ditanam, dan diteruskan. Bahwa membentuk manusia bukanlah pekerjaan instan, bukan pula tugas fasilitas—tetapi buah dari keteladanan yang konsisten.

Buku setebal 336 halaman ini pada dasarnya merangkum cerita-cerita pribadi ketujuh putra-putrinya tentang pola asuh kedua orang tuanya—sebuah filosofi yang bertumpu pada keteladanan, kedisiplinan, kemandirian, kesederhanaan, spiritualitas, dan nilai kebangsaan.

Di usianya yang ke-90 Pak Try menutup acara dengan kalimat yang mengendap di telinga para tamu: “Bangsa ini tidak cukup dibangun dengan senjata, ekonomi atau politik. Bangsa yang kuat lahir dari keluarga yang kuat.”

Komentar Facebook

Berita Terkait

Pemerintah Pacu Peningkatan Ekonomi Desa Lewat Hilirisasi Pertanian Skala Nasional
Santri SMPI Pesantren Leadership Primago Raih Juara Lomba Tahfidz MHQ KR-ICOF 2025
Pesantren Leadership Primago Adakan Workshop Komputerisasi untuk Para Pendidik Tahun Ajaran 2025-2026
Tempat PKL / Prakerin SMK di Kota Depok
Nasabah Pegadaian Cabang Bekasi Timur Berhasil Raih Satu Unit Gran Max Pada Program Badai Emas Pegadaian 2025
Diduga Ada Pungli, Parkir Tanpa Karcis di Cawang Diduga Libatkan Oknum Berbaju Psrkir Dishub DKI
LD PBNU Tegaskan Pentingnya Pembinaan dan Standarisasi Da’i di Tengah Sorotan Pendakwah Kontroversial
SMP Kemala Bhayangkari 2 Gelar Kegiatan LDKS 2025 dalam Upaya Bina Karakter & Jiwa Leadership Bersama Dirgantara Outbond Training (DOT) Depok

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 13:08 WIB

Buku Filosofi Parenting Try Sutrisno Ungkap Rahasia Sukses Keluarga Sang Jenderal

Sabtu, 15 November 2025 - 21:21 WIB

Pemerintah Pacu Peningkatan Ekonomi Desa Lewat Hilirisasi Pertanian Skala Nasional

Sabtu, 15 November 2025 - 14:17 WIB

Santri SMPI Pesantren Leadership Primago Raih Juara Lomba Tahfidz MHQ KR-ICOF 2025

Jumat, 14 November 2025 - 23:04 WIB

Pesantren Leadership Primago Adakan Workshop Komputerisasi untuk Para Pendidik Tahun Ajaran 2025-2026

Jumat, 14 November 2025 - 22:09 WIB

Tempat PKL / Prakerin SMK di Kota Depok

Kamis, 13 November 2025 - 12:39 WIB

Diduga Ada Pungli, Parkir Tanpa Karcis di Cawang Diduga Libatkan Oknum Berbaju Psrkir Dishub DKI

Kamis, 13 November 2025 - 12:30 WIB

LD PBNU Tegaskan Pentingnya Pembinaan dan Standarisasi Da’i di Tengah Sorotan Pendakwah Kontroversial

Rabu, 12 November 2025 - 22:25 WIB

SMP Kemala Bhayangkari 2 Gelar Kegiatan LDKS 2025 dalam Upaya Bina Karakter & Jiwa Leadership Bersama Dirgantara Outbond Training (DOT) Depok

Berita Terbaru

Headline

Tempat PKL / Prakerin SMK di Kota Depok

Jumat, 14 Nov 2025 - 22:09 WIB