KEBUMEN, SiaranIndonesia.com – Masyarakat Pecinta Gus Yusuf Kebumen mengaku sangat sakit hati dengan pernyataan pengasuh pondok pesantren Al-Hasani, Jatimalang, Kebumen. Hal itu tersampaikan perihal dari Harry atau pemilik akun Facebook “Gus Harry Alhasani” yang mengatakan dalam status di medsos “Kie gobloge 01 ora nduwe utek. Uteke nang silit”. Ia juga mengatakan, “Yusuf Tegalrejo ora nduwe power.”
Dijelaskan oleh Ari, sapaan ketua Masyarakat Pecinta Gus Yusuf Chudhori Tegalrejo”, bahwa pernyataan Harry, pengasuh pesantren Al-Hasani Kebumen ini, dinilai sangat menjijikan, kotor, sangat tidak bermoral. Menurutnya juga, Harry yang dikenal ditengah masyarakat sebagai pengasuh pesantren yang tidak bisa membaca kitab kuning ini, disayangkan juga rupanya memiliki akhlak yang sangat “busuk”.
“Dari sini kita bisa melihat kualitas pesantren Al-Hasani ini melalui pengasuhnya, Gus Harry ini. Baik kualitas ilmunya maupun akhlaknya,” tegasnya.
Lanjutnya, bahwa seorang ulama yang sangat alim seperti Gus Yusuf, hanya disebut nama oleh Harry, pengasuh pesantren Al-Hasani, yang katanya, dikenal tidak bisa membaca kitab kuning. Katanya lagi, Harry seakan mengesankan dirinya sok sakti tapi terlihat “penakut” sampai “gemeteran”, perkataannya sangat “menjijikan”.
“Ini benar-benar menyakiti kami sebagai masyarakat pecinta ulama yang benar-benar alim, pecinta Gus Yusuf ini,” lanjutnya.
Ia pun menuntut agar pengasuh pesantren Al-Hasani ini agar meminta maaf kepada seluruh santri dan alumni Tegalrejo, serta seluruh masyarakat pecinta Gus Yusuf. Hal itu, menurutnya, harus disampaikan secara langsung, serta terpublikasikan di media.
“Kami barangkali hanya wong ndalan, tapi kami para pecinta Gus Yusuf ini sangat-sangat tersakiti dengan status Harry yang seakan sok sakti dan akhlaknya sangat ‘menjijikan’ ini. Kami tunggu, atau kami datang,” terangnya.
Diketahui, hingga saat ini, menurut Ari, Gus Harry, pengasuh pesantren Alhasani Jatimalang, Kebumen, dikabarkan “melarikan diri” pasca sejumlah santri pecinta Gus Yusuf datang ke kediamannya. Meski demikian, Masyarakat Pecinta Gus Yusuf Chudhori, Tegalrejo mengaku akan terus mengejar menuntut kepada Harry, pengasuh PP. Alhasani ini.
“Kami akan terus mengejar, menuntut pengasuh pesantren Alhasani Jatimalang yang kami nilai tidak bermoral ini,” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Gus Harry Alhasani, pengasuh pesantren Alhasani, Jatimalang, Kebumen.