Sengketa Pilkada, Puncak Jaya Mencekam: Merenggut Korban Jiwa dan Sejumlah Rumah Warga Dibakar

- Jurnalis

Selasa, 4 Maret 2025 - 11:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com, Puncak Jaya – Situasi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, semakin memanas setelah pecahnya konflik horizontal antarpendukung pasangan calon kepala daerah, Senin (03/3/25).

Kedua kelompok menggunakan sajam seperti panah, samurai, parang, dan katapel. Termasuk dugaan penggunaan senjata api yang semakin memperparah keadaan.

Bentrokan bermula dari pembunuhan seorang pemuda yang teridentifikasi bernama Agus Kogoya oleh orang tak dikenal berujung pada perang terbuka antar kubu.

Sesuai adat suku Lani, jenazah kemudian dibakar dalam sebuah prosesi adat.

Namun, insiden ini tidak berhenti di situ. Setelah prosesi pembakaran jenazah, kelompok Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga menyerang kubu Yuni Wonda dan Mus Kogoya, memicu bentrokan yang terus berlanjut hingga malam hari.

Bahkan dalam bentrokan tersebut, dua orang dari pihak Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga terkena tembakan senjata api. Korban yang tertembak adalah Mison Morip dan Aten Alom.

Menurut Ketua Tim Paslon Nomor Urut 2, Wekis Wonda, pihaknya hanya membela diri menggunakan anak panah, sedangkan lawan menggunakan senjata api.

Ia menegaskan bahwa keterlibatan kelompok bersenjata justru ada di pihak lawan, bukan di pihak mereka. Pernyataan ini menepis tuduhan bahwa pihaknya terafiliasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Penggunaan senjata api dalam konflik ini meningkatkan kekhawatiran masyarakat. Banyak warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman guna menghindari dampak bentrokan yang masih berlangsung di sekitar Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.

Masyarakat 4 Distrik Mendesak KPU RI dan Pemerintah Pusat

Di tengah ketegangan ini, masyarakat dari 4 distrik di Puncak Jaya mendesak KPU RI dan Bawaslu RI untuk tidak hanya melakukan rekapitulasi 22 distrik, tetapi juga menambah 4 distrik lainnya.

Mereka menegaskan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 24 Februari 2025 tidak mendiskualifikasi distrik tersebut, melainkan hanya tidak menyertakannya dalam proses sebelumnya. Oleh karena itu, tim paslon 02 menilai kewenangan untuk menyikapi situasi ini sepenuhnya ada di tangan KPU RI.

Seruan ini juga mereka tujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh elemen negara yang berkepentingan, antara lain: BIN, Kementerian Pertahanan, Panglima TNI dan Kapolri dan Pemerintah Daerah (Pemda) Puncak Jaya untuk mencermati dan menyikapi kondisi ini dengan bijak guna memastikan proses demokrasi berjalan adil dan transparan.

Seruan Perdamaian

Sebelumnya, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Kabupaten Puncak Jaya (Ipmapuja) se-Jawa dan Bali telah menyerukan penghentian konflik terkait Pilkada di Puncak Jaya. Mereka mengecam segala bentuk kekerasan akibat perbedaan pilihan politik dan mendesak aparat keamanan serta pemerintah daerah untuk mengambil tindakan tegas dalam meredam konflik.

Masyarakat berharap agar seluruh pihak dapat menahan diri dan mencari solusi damai demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. Ketegangan politik yang berujung pada pertumpahan darah hanya akan memperburuk situasi dan menciptakan trauma bagi warga setempat.

Komentar Facebook

Berita Terkait

PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka
Ladang Ganja di Taman Nasional Bromo Kasus 2024, Kini Sudah di Pengadilan
Jaksa Cantik, Putri Agita Sembiring Milala jadi Finalis Putri Indonesia 2025
Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim, Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 Pererat Kebersamaan di Bulan Ramadan
LRT Jabodebek dan Peranannya dalam Meningkatkan Aspek Sosial dan Ekonomi Indonesia
Menteri Kehutanan: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
IHII Menolak Kebijakan KRIS Satu Ruang Perawatan
Dirut KAI Tinjau Depo LRT Jabodebek untuk Pastikan Kesiapan Angkutan Lebaran

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 12:03 WIB

Luar Biasa Mumtaz, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Kampus Putra adakan PAS (Primago All Star Show) 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 18:21 WIB

Babak Baru Kasus Dugaan Mafia Tanah, Sutaja Mangsur Resmi Ajukan Perlindungan ke LPSK

Senin, 17 Maret 2025 - 01:17 WIB

Art Show Primago 2025 sebagai Ajang Peningkatan Kreativitas & kebersamaan Santriwati Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago

Minggu, 16 Maret 2025 - 21:28 WIB

Sepasang Lansia Kebumen Akan Datangi LPSK, Minta Perlindungan atas Dugaan Intimidasi dalam Kasus Pengambilalihan Tanah oleh Oknum DPRD

Minggu, 16 Maret 2025 - 04:38 WIB

Buka Festival Ramadhan Taman Secawan 2, Istri Walikota Depok Cing Ikah Resmi Jadi Pembinaan Asosiasi UMKM Kota Depok

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:16 WIB

Telah Dibuka Pendaftaran Bimbel Persiapan Masuk Ma’had Al-Azhar Cairo Tahun 2025 Bersama Bimbel Primago

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:46 WIB

Diduga Langgar Aturan, Kafe di Kota Batu Jual Minuman Beralkohol dan Abaikan Instruksi Wali Kota

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:27 WIB

Kualitas Venue Cabor di Kota Malang Disorot Menjelang Porprov 2025

Berita Terbaru

Nasional

PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka

Jumat, 21 Mar 2025 - 21:05 WIB