Siaranindonesia.com, JAKARTA – Partisipasi Indonesia pada pameran Expomed Euroasia 2024, 25-27 April, di Istanbul, tak sia-sia. Setidaknya, dua pabrikan Indonesia berhasil menggaet mitra dari Negari Gerbang Timur dan Barat itu.
Kedua pabrikan itu adalah PT Haloni Jane Tbk, dan PT Atra Widiya Agung. Keduanya menandatangani nota kesepahaman dengan mitranya masing-masing pada Forum Bisnis di Expomed Euroasia 2024.
“Pada forum bisnis tersebut, telah dilaksanakan penandatanganan dua MoU,” ujar Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Pertama, PT Haloni Jane Tbk dengan ERK Medikal Saglik Hizmetleri, yang bekerjasama dalam distributor agreement untuk produk latex gloves supply dengan potensi transaksi mencapai US$9 juta.
Kedua, PT Atra Widiya Agung dengan Uzman Sterilization System, yang akan berkolaborasi dalam distribusi penjualan container system dan pabrikasi di Indonesia pada 2024-2027. Nilai kerja-samanya mencapai US$1,5 juta.
Pameran dan Forum Bisnis di Expomed Euroasia 2024 merupakan wujud kerja sama Kemenperin dengan Kementerian Kesehatan, KBRI Ankara, KJRI Istanbul, Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), dan Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab).
Terdapat sembilan perusahaan alat kesehatan dalam negeri, dua asosiasi industri (Aspaki dan Gakeslab) serta PT Inspiry Indonesia Konsultan yang terlibat dalam Expomed Euroasia 2024.
Berikut 9 perusahaan peserta pameran Expomed Euroasia 2024.
- PT Sugih Instrumendo Abadi dengan produk stethoscope dan sphygmomanometer.
- PT Marthys Orthopaedic Indonesia dengan produk implant orthopaedic.
- PT Rejeki Putra Putri Eliman dengan produk adult diapers, underpad dan nurse cap.
- PT Cahaya Hasil Cemerlang Multi Manufaktur dengan produk baby scale, standing weight, dan infantometer.
- PT Haloni Jane Tbk dengan produk sarung tangan medis.
- PT Oneject Indonesia dengan produk alat suntik, tabung darah.
- PT Prodia Diagnostic Line dengan produk reagen kimia klinik.
- PT Graha Teknomedika dengan produk instrumen bedah, alat monitor pasien.
- PT Kusuma Sukses Makmur dengan produk pakaian bedah, APD, dan kantong jenazah.
Selama pameran, Pavilion Indonesia dikunjungi oleh pelanggan potensial dari berbagai negara, seperti Turki, Italia, Spanyol, Rusia, China, Amerika Serikat, Moroko, Iran, Lebanon, Somaliland, Ethiopia, Belarusia, Yordania, Nigeria, Macedonia, Ukraina, Iraq, Libya, Bulgaria, Algeria, Bosnia, Tunisia, Cypruz, Georgia, Oman, Mongolia, Mesir, Arab Saudi, dan Suriah.
Dari ajang pameran dan forum bisnis selama Expomed Euroasia 2024 itu didapatkan potensi nilai transaksi mencapai US$13,86 juta atau sekitar Rp230 miliar.
Febri Hendri Antoni Arif, Staf Khusus Menteri Perindustrian, mengatakan sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) sedang tumbuh pesat mencapai 12,09 persen. Ini mencerminkan bahwa iklim usaha dan investasi di Indonesia dalam kondisi yang sehat.
“Oleh karena itu, kami aktif memacu adanya kerja sama yang menguntungkan antara industri alat kesehatan Indonesia dan Turki, baik itu kerja sama bidang distribusi, riset dan pengembangan mupun investasi,” tuturnya.
Industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor andalan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) dan juga sektor prioritas yang ada di peta jalan Making Indonesia 4.0.
Saat ini, industri alat kesehatan dalam negeri telah didukung oleh 209 perusahaan yang tergabung dalam Aspaki. Mereka telah mampu memproduksi alat kesehatan berkualitas seperti ventilator (TKDN 58%), furnitur rumah sakit (TKDN 68%), hingga pakaian medis (TKDN 92%).
“Dengan kemampuan tersebut, kami juga berupaya untuk membuka dan memperluas akses pasar ekspor bagi industri alat kesehatan dalam negeri,” kata Yan Sibarang Tandiele.
Business Forum on Enhancing the Collaboration of Indonesia – Turkey Medical Device industry di Istanbul, Turki, adalah salah satu usaha untuk mendorong industri alkes masuk pasar Eropa dan Timur Tengah. Melalui forum bisnis ini juga diharapkan dapat terjalin kerja sama investasi industri alat kesehatan Indonesia dan Turki. (*)
Editor : Bagus Badranala