Siaranindonesia.com, Sydney – Pengurus PCINU Australia ranting NSW melakukan silaturahmi ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney pada hari Jumat, 22 Maret 2024. Kunjungan ini menjadi silaturahmi perdana sejak terbentuknya pengurus PCINU Australia periode 2023-2025 pada akhir tahun 2023. Bapak Verdy Kurnia Buana (Konjen RI di Sydney) menyambut pengurus NU yang didampingi oleh Bapak Abdul Nazar (Pensosbud KJRI) dan Ibu Hanna Purba (staff Pensosbud KJRI).
Dalam kesempatan tersebut, Wendi Wijarwadi, Ketua NU ranting NSW, menyampaikan hasil pelaksanaan Konferensi Cabang PCINU Australia tahun 2023 dan memperkenalkan para pengurus baru. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada KJRI atas dukungan dalam keberhasilan acara tersebut, termasuk fasilitas yang diberikan oleh KJRI.
Selain itu, pertemuan tersebut juga digunakan untuk memperkenalkan program Dai Mendunia, program safari Ramadan Kerjasama PCINU Australia dan pengurus pusat Lembaga Dakwah PBNU yang dilaksanakan selama bulan Ramadan tahun 2024, termasuk di kota Sydney.
KH Madzkur Damiri, Dai LDNU yang diutus ke Australia dan Selandia baru menjelaskan bahwa program Dai Mendunia tahun ini dilaksanakan di lima negara, yaitu Taiwan, Hongkong, Timor Leste, Australia, dan Selandia Baru.
“Kegiatan ini adalah upaya NU untuk membangun hubungan yang baik antar umat beragama, termasuk di Australia. Kami ingin mempromosikan nilai-nilai NU yang rahmatan lil alamin, moderat, toleran, dan inklusif di dunia internasional,” ungkap KH Madkur, dosen Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember tersebut.
Pihak KJRI menyambut baik safari Ramadan yang digagas oleh pengurus NU di Sydney. Verdy Buana, Konsul Jenderal RI di Sydney, berharap program dakwah ini dapat berlanjut untuk membantu warga muslim Indonesia dalam mengatasi tantangan kehidupan sebagai minoritas di Australia. “Saya mendukung semua niat baik yang dibawa oleh pengurus NU melalui program Dai Mendunia,” ucapnya.
Selain itu, Konjen RI Sydney juga mengusulkan agar NU dapat mengambil peran dalam mengambil alih beberapa rumah ibadah di NSW yang mulai ditinggalkan oleh jamaahnya. Masjid Al-Hijrah, salah satu masjid Indonesia di Sydney, pernah melakukan hal serupa pada tahun 1991 silam. Masjid tersebut adalah Gereja Yehovah Witness sebelum dialihfungsinkan menjadi masjid hingga saat ini.
Konjen juga mendorong NU untuk merangkul para WNI pemegang Working Holiday Visa (WHV) di Sydney yang jumlahnya mulai bertambah. NU bisa menjadi support system bagi para diaspora tersebut di tengah kehidupan Australia yang multikultural
Silaturahmi ini menjadi kick-off kegiatan safari dakwah di Sydney yang diselenggarakan selama kurang lebih 10 hari. Program ini dilaksanakan di berbagai komunitas Indonesia di Sydney seperti pengajian mahasiswa UNSW, Kaifa NU NSW, Al-Ikhlas dan Ashabul Kahfi Islamic Center.
Wendi Wijarwadi