Siaranindonesia.com, Jakarta – Niat menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci nampaknya harus pupus. Itulah nasib yang dialami oleh Endang Suwardi (71 Tahun), calon jamaah umrah asal Tangerang yang mendaftarkan diri ke Fidya Tour and Travel.
Teti Haryati, selaku anak korban menceritakan, sejak mendaftarkan umrah orang tuanya, tidak ada kejelasan kapan akan diberangkatkan, padahal bukti pembayaran sudah lunas.
“Tidak ada kejelasan dan kepastian kapan berangkat. Hanya janji manis yang saya terima,” ujar Teti kepada media.
Teti mengaku, dirinya merasa ditipu karena setelah setahun usai mendaftar, Dirut Fidya Tour tidak bisa dihubungi, bahkan kantor operasional tutup dan tidak tahu harus mencari kemana.
Akhirnya, setelah mencari informasi terkait keberadaan kantor Fidya Tour, Teti menemukan kantor operasional yang baru yang berada di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Dikantor itu, saya juga dijanjikan orang tua saya akan diberangkatkan,” ucap Teti.
Namun, janji hanya tinggal janji, selang beberapa saat, kantor operasional yang baru juga tutup dan lagi-lagi, Teti mencari kantor Fidya Tour.
“Sudah tiga tahun orang tua saya dijanjikan berangkat umrah, namun tidak ada kepastian, saya juga pernah melaporkan Fidya Tour ke Kemenag,” terangnya.
Teti pun menuntut Fidya Tour untuk mengembalikan dana yang sudah ia setoran, namun pihak Fidya Tour juga tidak bisa memberikan kepastian.
Fidya Tour yang diwakili oleh Bryan Umar menjelaskan, saat ini Fidya Tour dalam kondisi yang sulit, sehingga belum memungkinkan untuk memberangkatkan jamaah atas nama orang tua Teti.
Kasi Pengawas PPIU Kementerian Agama Abdul Basir menjelaskan, Kementrian Agama sudah pernah memanggil Fidya Tour, tapi tidak memenuhi panggilan.
“Pernah dipanggil tapi tidak datang, hari ini saya siapkan pemanggilan lagi,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Bahkan Abdul Basir mengaku, Kemenag sudah pernah mengundang mediasi namun tidak juga datang.