Siaranindonesia.com, Jakarta – Menjelang Hari Tenang tanggal 11-13 Februari 2024 yang tinggal menghitung hari, di benak publik masih dihantui oleh polemik apakah pilpres 2024 ini akan berlangsung 2 putaran atau 1 putaran.
Saat ini, banyak dugaan dan analisa yang berkembang, pilpres 2024 akan diprediksi berlangsung dalam 1 putaran atau 2 putaran. Untuk dapat menang dengan satu putaran yaitu mengacu pada UUD 1945 Pasal 6A angka 3, yaitu terpenuhinya tiga syarat yang harus terpilih bagi pasangan calon untuk bias menang dalam satu putaran, yaitu perolehan suara lebih dari 50 persen yang tersebar di 20 provinsi serta pada setiap provinsi tersebut mendapat suara di atas 20 persen.
Paslon harus bisa unggul 50 % plus satu, dan menang di 20 dari 38 Propinsi, seperti yang terjadi pada pilpres 2009, yang dikuti oleh 3 pasang calon dengan 1 putaran yang dimenangkan pasangan SBY-Boediono dengan total suara (60,80%), Megawati-Prabowo total suara (26,79%), dan JK-Wiranto total suara (12,41%)
Melihat realitas terkini, sejumlah lembaga survei telah merilis hasil surveinya ke publik bahwa pasangan Prabowo-Gibran diprediksi akan menang dalam 1 putaran, selain itu beberapa lembaga survei juga merilis hasil survei pilpres 2024 akan berlangsung dalam 2 putaran.
Menurut Riko , Direktur Riset LSI Strategi, pada pilpres 2024 ini akan berlangsung dalam 2 putaran. “Karena kami mengkaji dan melakukan analisa secara mendalam. Berdasarkan catatan kami, ada 18 lembaga survei yang telah rilis pada bulan Januari 2024, hanya terdapat 4 lembaga survei yang merilis dengan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul 50 % plus satu dan Anies -Muhaimin berada pada posisi ke dua, Ganjar – Mahfud di posisi ke-tiga. Artinya, berdasarkan analisa dan hasil rilis yang sudh disampaian ke publik, mayoritas lembaga survei menyatakan pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran,” katanya.
Adapun perbandingannya, lembaga survey yang menyatakan pilpres 1 putaran, diantaranya adalah :
1. Political Weather Station (PWS) Anies-Muhaimin sebesar 21,30%, Prabowo-Gibran 52,30%, Ganjar-Mahfud 19,70% dan Undecided Voter 6,70%
2. Indonesia Survey Center (ISC) Anies-Muhaimin 21,70%, Prabowo-Gibran 52%, Ganjar-Mahfud 18,10% dan Undecided Voter 8,20%
3. Lembaga survei SPIN Anies-Muhaimin 18.70%, Prabowo-Gibran 50,90%, Ganjar-Mahfud 23,50%, undecided voter 6,90%
4. (LSI) Denny JA, Anies-Muhaimin 22%, Prabowo-Gibran 50.70%, Ganjar-Mahfud 19.70%, Undecided Voter 7,60%.
Adapun lembaga survey yang merilis perhelatan pilpres 2024 berpotensi berjalan dalam
2 putaran adalah sebagai berikut :
1. Indikator Politik Indonesia Anies-Muhaimin 25%, Prabowo-Gibran 45%, Ganjar-Mahfud 22% dan undecided Voter 6,94%
2. Ipsos Public Affairs Anies-Muhaimin 21,80%, Prabowo-Gibran 48,05%, Ganjar-Mahfud 18,35% dan Undecided Voter 11,80%
3. Lembaga Survei Indonesia (LSI) di SUMBAR Anies-Muhaimin 42,10%, Prabowo-Gibran 49,80%, Ganjar-Mahfud 4,30%, dan undecided Voter 3,80%
4. Charta Politika Anies-Muhaimin 26,70%, Prabowo-Gibran 42,20%, Ganjar-Mahfud 28%, dan undecided Voter 3,10%
5. Indonesia Political Opinion (IPO) Anies-Muhaimin 34,50%, Prabowo-Gibran 42,30%, Ganjar-Mahfud 22,50%, dan undecided Voter 1,70%
6. Poltracking Indonesia Anies-Muhaimin 26,90%, Prabowo-Gibran 46,70%, Ganjar-Mahfud 20,60%, dan undecided Voter 5.80%
7. Median Anies-Muhaimin 26,80%, Prabowo-Gibran 43,10%, Ganjar-Mahfud 20,10%, dan undecided Voter 10,00 0%
8. Lembaga Survei Indonesia (LSI) di JATIM Anies-Muhaimin 16,20%, Prabowo-Gibran 46,70%, Ganjar-Mahfud 26,60%, dan undecided Voter 10,40 0%
9. Arus Survei Indonesia (ASI) Anies-Muhaimin 26,10%, Prabowo-Gibran 33,10% , Ganjar-Mahfud 34,90% dan undecided Voter 5,90 0%
10. Lembaga Survei Nasional (LSN) Anies-Muhaimin 24,30%, Prabowo-Gibran 49,50% , Ganjar-Mahfud 20,50% dan undecided Voter 5,7 0%
11. Politika Research and Consulting (PRC) Anies-Muhaimin 28%, Prabowo-Gibran 42,40% , Ganjar-Mahfud 21,80% dan undecided Voter 5,00%
12. Poling Institute Anies-Muhaimin 24,60%, Prabowo-Gibran 46,20% , Ganjar-Mahfud 21,30% dan undecided Voter 7,80%
13. Pusat Polling (Puspoll) Indonesia Anies-Muhaimin 26,10%, Prabowo-Gibran 41% , Ganjar-Mahfud 27,60% dan undecided Voter 5,30%
14. Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) Anies-Muhaimin 25,60%, Prabowo-Gibran 39,40%, Ganjar-Mahfud 29,10%, dan undecided Voter 5,90%
Dari data tersebut, ada 18 lembaga survei yang telah rilis, kata Riko dari LSI Strategi, ada 14 lembaga survey yang menggambarkan potensi kemungkinan terjadinya 2 putaran lebih besar, dengan 2 paslon yang akan bertarung di putaran ke 2 adalah Pasangan Prabowo -Gibran dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar atau pasangan 01 dan 02,” katanya dalam keterangan tertulis kepada media pada 2 Februari 2024
LSI Strategi, imbuh Riko, juga melakukan survei pada akhir bulan Desember 2023, LSI Strategi memprediksikan bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran dengan hasil survei Anies – Muhaimin 26,7%, Prabwo – Gibran 45,3%, dan Ganjar – Mahfud 22,6% dengan jumlah responden 1.200 dan margin of eror 2,5%.
Riko menyampaikan, bahwa pada pagelaran debat Pilpres terakhir menjelang hari H pemungutan suara akan ada pergerakan dukungan paslon yang memungkinkan angkanya bisa naik dan turun. “Belum lagi undecided voters yang angkanya cenderung sedikit, namun mempunyai daya ungkit yang luar biasa, bisa jadi setelah menonton debat capres terakhir pada 4 Februari mendatang, jumlah undecided voters kian menipis dan angka dukungan paslon semakin terlihat atraktif,”.
Setiap lembaga mempunyai hak untuk melakukan riset atau survei, terlepas siapapun yang membiayai, adapun tantangan dimana tidak semua orang memahami dan mempercayai akan hasil dari survei yang dirilis, untuk itu penting bagi setiap lembaga survei, khususnya yang bernaung dibawah Asosiasi lembaga survei dapat menjawab tantangan tersebut.
Riko, Direktur Riset LSI Strategi menyatakan ada baiknya bila suatu lembaga ingin merilis data untuk di-publish di media, sebaiknya lembaga tersebut terlebih dahulu melaporkan kepada pihak Asosiasi, agar bila ada keraguan lembaga yang bernaung dalam Asosiasi tersebut dapat mempertanggungjawabkan hasil surveinya. Selain itu, katanya, setiap hasil survei yang dirilis ada baiknya melampirkan data penunjang seperi raw data, perizinan dari KEMDAGRI (disana tertuang wilayah yang akan disurvei, selanjutnya dibiayai oleh siapa, dan bila perlu teknis di lapangaan mulai SPV, Koordinator dan cara input data dijelaskan ke publik. “Menurut kami, jika hal ini dilakukan akan dapat menjawab tantangan tersebut, hal ini juga dapat menjaga kredibilitas lembaga yang melakukan rilis, serta hasilnya rilisnya dapat dipertanggung jawabkan secara publikm” katanya.
Tujuannya, tegas Riko, agar masyarakat yang mengerti tentang data survei dapat memahami dan bisa membaca hasil survei tersebut dengan baik. “Hal ini dirasa penting agar masayarakat dapat menyimpulkan bahwa data survei yang dirilis tersebut adalah data objektif berdasarkan hasil temuan di lapangan”, imbuhnya.