Penimbun, Desa Terpencil di Wilayah Utara Kebumen yang Kian Maju dan Berkembang

- Jurnalis

Kamis, 11 Januari 2024 - 12:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebumen, Siaran Indonesia – Masih tingginya kemiskinan di daerah terutama di wilayah terpencil yang jauh dari sentuhan bantuan pemerintah, tentu tidak hanya menjadi tanggungjawab sepihak. Dibutuhkan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan aparatur desa.

Hal inilah yang membuat inovasi dan ide kreatif dari kepala desa sangat dibutuhkan untuk memajukan desanya. Seperti Desa Penimbun, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Letaknya yang berada di sebelah Utara Kebumen, berada di wilayah pegunungan jauh dari perkotaan. Saat memasuki Desa Penimbun kita akan melihat sebuah desa berkembang, jauh dari kata tertinggal.

Dengan jumlah penduduk 2.549 jiwa, 749 Kepala Keluarga (KK), kehidupan warga masyarakat Desa Penimbun sudah terlihat maju. Jalan-jalan yang menghubungkan antar lingkungan hampir semua sudah beraspal, bahkan tak sedikit yang menggunakan rabat beton.

Seperti yang terlihat di Dukuh Prapatan RT.03 RW.03, jalan desa sepanjang hampir 1 Kilometer sudah selesai dibangun berupa rabat beton yang bersumber dari Dana Desa (DD). Jalan ini menghubungkan tiga desa yaitu Desa Ginandong, Kalirejo dan Desa Kenteng Kecamatan Sempor,

“Alhamdulillah mas, saat ini pembangunan jalan di Desa Penimbun terus dilakukan yang berimbas pada kemudahan distribusi barang serta distribusi orang yang akan meningkatkan aktifitas ekonomi warga,” ungkap Maryudi salah seorang warga.

Sejak tahun 2021 pasca Covid-19 Pemdes yang dipimpin Saijan selaku Kepala Desa Penimbun, pemerataan pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan antar wilayah terus dilakukan.

Akses jalan yang mudah dilalui tentu saja akan berdampak pada perbaikan taraf kehidupan ekonomi masyarakat dari berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan dan pertanian.

Tak hanya pembangunan infrastruktur jalan desa, Pemerintah Desa Penimbun saat ini juga sudah berhasil membangun kantor desa menjadi lebih baik dan bagus. Pemindahan kantor desa ini dilakukan karena kantor desa lama sudah tidak layak untuk pelayanan kepada masyarakat.

Kepala Desa Penimbun Saijan juga sangat menjaga dan melestarikan budaya leluhur. Ini dibuktikan dengan pembangunan area Cagar Budaya Kuwu Batur. Lokasi Kuwu Batur dipercaya warga sebagai lokasi cikal bakal berdirinya Desa Penimbun.

“Ini merupakan sebuah petilasan yang dipercaya warga sini sebagai petilasan Wali, tapi tidak tau siapa. Cerita turun temurun leluhur disini dulu mau dibangun sebuah masjid tapi tidak selesai. Dulu itu namanya Tenimbun, berjalannya waktu berubah menjadi Penimbun,” jelas Marikin (72) sesepuh Desa Penimbun kepada wartawan, Kamis (11/1/2024).

Desa Penimbun juga memiliki Embung Das Kalong di Dusun Jonggol, dibangun tahun 2013. Diresmikan saat itu oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.

Dengan adanya potensi yang besar ini, tentunya akan dapat menjadikan Desa Penimbun semakin berkembang maju. Terlebih sudah ditunjang oleh infrastruktur yang memadai. Kebijakan pemerintah desa dalam pembangunan ini jelas tujuannya adalah untuk membuka ketertinggalan.

“Alhamdulilah, dalam upaya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga, selain menggunakan dana desa kami juga bersinergi dengan berbagai pihak dan telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendongkrak pembangunan terutama di bidang infrastruktur,” terang Saijan Kepala Desa Penimbun kepada wartawan saat ditemui di kantor desa, Kamis (11/1/2024).

Namun demikian, diakui Saijan dengan wilayah yang luas, biaya pembangunan infrastruktur yang besar dan ketersediaan anggaran mengakibatkan pembangunan yang dilakukan belum merata.

“Saya akui pembangunan belum merata mas, untuk itu diperlukan penentuan skala prioritas terhadap rencana pembangunan infrastruktur. Penentuan prioritas pembangunan infrastruktur harus diambil dengan pertimbangan dan musyawarah desa, fakta kondisi lapangan, kemanfaatan, dan dampak positif lainnya dari sebuah infrastruktur,” tambahnya.

Saijan menyampaikan selama dirinya menjadi kepala desa, ia ingin memberikan pembangunan yang adil dan merata. Meski pemerintah desa mengakui kesulitan dalam mewujudkan infrastruktur desa yang baik, sebab anggaran ADD atau DD tidak bisa membiayai pembangunan infrastruktur di desa secara keseluruhan.

“Meskipun perlu waktu lama untuk bisa membuat infrastuktur di seluruh desa itu bagus. Saat ini warga sedang membuat pintu gerbang masuk desa, kanan kirinya pake batu besar, 8-9 ton berat batunya ngambil di Kali Kalong. Dibantu dengan gotong royong dan kebersamaan warga, lama-lama kita pasti menikmati indahnya hidup di desa dengan infrastruktur yang bagus,” pungkasnya.

Ketika seluruh infrastruktur di desa sudah bagus, kata Saijan, anggaran desa bisa di geser ke pemberdayaan masyarakat dan permodalan pelaku UMKM.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Kurang dari 1×24 Jam, Satreskrim Polres Kebumen Ungkap Kasus Begal Sadis di Jalan Lingkar Selatan Mirit
Proyek Pengurugan Lapangan Kawedusan Tahun 2024 Telan Anggaran Rp800 Juta
WiFi Diduga Ilegal Dipasang Tanpa Seizin Pemerintah Desa dan Lingkungan Setempat, Warga Ngabean Merasa Terganggu
Fathan Nabigh Ghani: Turnamen Handball Jadi Sarana Sportivitas dan Silaturahmi Antar Pelajar
Manajemen RSUD dr. Soedirman Didesak Evaluasi Sistem Insentif oleh Pegawai
Perkuat Kualitas Pendidik, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok adakan Penataran Guru Pengabdian Tahun 2025
Reza Mardhika: Oxymine Harus Jadi Air Minumnya Orang Kebumen
CV Nindya Utama Dilaporkan ke Polsek Adimulyo atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 14:07 WIB

Kurang dari 1×24 Jam, Satreskrim Polres Kebumen Ungkap Kasus Begal Sadis di Jalan Lingkar Selatan Mirit

Kamis, 24 April 2025 - 07:11 WIB

Proyek Pengurugan Lapangan Kawedusan Tahun 2024 Telan Anggaran Rp800 Juta

Selasa, 22 April 2025 - 19:45 WIB

Fathan Nabigh Ghani: Turnamen Handball Jadi Sarana Sportivitas dan Silaturahmi Antar Pelajar

Kamis, 17 April 2025 - 13:46 WIB

Manajemen RSUD dr. Soedirman Didesak Evaluasi Sistem Insentif oleh Pegawai

Minggu, 13 April 2025 - 13:01 WIB

Perkuat Kualitas Pendidik, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok adakan Penataran Guru Pengabdian Tahun 2025

Sabtu, 12 April 2025 - 08:06 WIB

Reza Mardhika: Oxymine Harus Jadi Air Minumnya Orang Kebumen

Rabu, 9 April 2025 - 14:49 WIB

CV Nindya Utama Dilaporkan ke Polsek Adimulyo atas Dugaan Pencemaran Lingkungan

Minggu, 30 Maret 2025 - 08:47 WIB

Guru Penggerak Kebumen Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir dan Longsor

Berita Terbaru