Pembangunan Infrastruktur Perlu Didukung Dekarbonisasi Material

- Jurnalis

Kamis, 4 Januari 2024 - 16:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siaranindonesia.com, Jakarta – Pemerintah telah menganggarkan Rp. 392,1 triliun untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2023, naik 7,18% dari tahun 2022. Pembangunan infrastruktur yang masif, pada gilirannya mendongkrak kebutuhan akan material. International Energy Agency (IEA) mencatat kebutuhan industri terhadap material akan mengalami peningkatan sebesar 50% pada tahun 2030. Padahal McKinsey mengungkap material menyumbang sekitar 20% emisi gas rumah kaca (GRK). Oleh karenanya, diperlukan perbaikan infrastruktur teknologi yang memanfaatkan sumber daya material untuk mendukung upaya dekarbonisasi di berbagai sektor industri.

Meski material merupakan komponen penting dalam pencapaian net zero emission (NZE), dunia masih menghadapi tantangan ketersediaan pasokan dan optimalisasi material yang merupakan “roh” dalam teknologi NZE (McKinsey, 2023). Hal inilah yang kemudian ditangkap oleh Universitas Pertamina (UPER) dengan membentuk Konsorsium Pengembangan Sains Material atau Consortium Material Science Development (CMSD) (16/12).

CMSD menggandeng sembilan perguruan tinggi di Indonesia dan lima lembaga pendukung bidang material, yakni Universitas Pertamina, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Indonesia. Serta lembaga pendukung seperti Himpunan Kimia Indonesia, Masyarakat Komputasi Indonesia, Material Research Society, Physical Society Indonesia dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). CMSD digadang-gadang dapat memberikan kontribusi dalam pengurangan GRK melalui pemanfaatan material.

“Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya material. Namun hingga kini pemanfaatannya belum maksimal karena belum adanya sinergi pengembangan. Padahal memaksimalkan sumber daya material mampu menjadi sebuah jalan dalam percepatan dekarbonisasi,” ujar Prof. Kwat Triyana, Ketua Presidium Konsorsium.

Sebagai ekspertis yang menjadi perwakilan UPER, Prof. Dr. techn. Djoko Triyono, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerja Sama, menyampaikan pembangunan konsorsium tersebut menjadi akselerasi untuk saling melengkapi ekosistem pengembangan sains material di Indonesia.

“Saat ini belum adanya wadah bagi para ahli dan praktisi dalam berkolaborasi mengembangkan berbagai komponen material. Padahal susunan material dapat menjadi sebuah produk berteknologi yang dapat membantu pengurangan emisi karbon. Sehingga melalui konsorsium ini akan mempertemukan para ilmuwan dan pegiat dunia industri untuk bersama mencapai NZE,” ujar Prof. Djoko.

Lebih lanjut, sebagai salah satu kampus yang berada pada lingkungan industri bisnis energi, UPER menjadi lokomotif dalam upaya pembentukan skill set pengembangan material yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

“Sebagai institusi pendidikan tinggi, UPER akan banyak melahirkan ahli yang berorientasi pada aspek keberlanjutan. Dimana pada akhirnya peran UPER dalam konsorsium ini dapat menyediakan SDM berkompeten. Selain itu nantinya, UPER akan menyediakan program sertifikasi,” tambah Prof. Djoko.

Selain itu, bergabungnya UPER dalam CMSD yang dijembatani oleh Center of Excellence khususnya Center for Advanced Materials (Material X) menjadi sebuah langkah konkrit dalam upaya mendukung tercapainya tujuan NZE.

“Melalui penerapan riset kolaborasi, dibawah naungan 11 Center of Excellence (CoE), UPER menjadi wadah dalam membentuk lulusan yang piawai dalam mengelola beragam potensi sumber daya untuk mendukung transisi energi. Kolaborasi dengan berbagai lembaga pendukung juga diharapkan dapat menjadi tonggak kebermanfaatan bagi banyak pihak,” tutup Prof. Djoko

Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/

Komentar Facebook

Berita Terkait

Tanggapi Isu Dugaan Skandal Amoral Menteri Agama, FGMI: Itu Fitnah Yang Sangat Keji
Pemprov DKI Jakarta Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis 2025
Dr. Teguh: Pemerintah Harus Mendengarkan Suara Rakyat, Jangan Otoriter! Tolak UU TNI dan RUU Kejaksaan yang Mengkhianati Demokrasi!
5 Toko Busana Muslim di sekitar Sawangan Depok, Jawa Barat*
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Gelar Seremonial Pemberangkatan Mudik Gratis 2025
STAR4Hire Luncurkan DreamLeap Program, Solusi Terobosan Karier Global Menuju Amerika Serikat dan Negara Maju
Zoom Seminar Program Ma’had Al Azhar (SMP-SMA) di Mesir Bersama Bimbel Primago Tahun 2025
PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 03:58 WIB

Pernikahan Budak Pesek dengan Sepupu Nabi Muhammad Saw dan Islam tentang Keturunan Istimewa

Kamis, 6 Maret 2025 - 11:20 WIB

Ridwan Hisyam: Umrah, Kekuasaan, dan Resonansi Semesta

Senin, 10 Februari 2025 - 21:28 WIB

Membangun Generasi Tanpa Perundungan Melalui Humanitarian Seminar

Jumat, 6 Desember 2024 - 12:26 WIB

Masa Depan Demokrasi Keerom Pasca Pilkada 2024

Selasa, 19 November 2024 - 20:52 WIB

Pengamat : Elektabilitas Paslon Didukung Kekuasaan Bertumbangan, Publik Makin Cerdas Berpolitik

Minggu, 3 November 2024 - 11:00 WIB

Sujud & Cabup Kebumen Arif Sugiyanto Bisa Potensi Kena UUITE

Minggu, 20 Oktober 2024 - 16:31 WIB

Hati-Hati, Bansos Jadi Alat Politik di Pilkada Kebumen!

Minggu, 20 Oktober 2024 - 13:41 WIB

UMKM di 2024 Harus Memiliki Straregi Bisnis yang Dinamis dan Responsif

Berita Terbaru