SiaranIndonesia.com-BKKBN bersama mitra kerja yaitu Anggota Komisi 1 DPR RI Anton sukartono suratto memasuki akhir-akhir kegiatan sosialisasi dan kie program bangga Kencana tahun 2023.
Kegiatan ini berlangsung di aula Sport Center Cibinong, Kecamatan Cibinong,Kabupaten Bogor sabtu, 18 November 2023.
Hadir dalam kesempatan tersebut ketua Srikandi Jawa Barat Hj.Zuwana Corna gumanti, lalu ada Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan, Fadjri Nur, SE dan Widyaiswara ahli muda balai Diklat kependudukan Keluarga Berencana Bogor Anindita dia Sekar Puri S,PSI, MSR.
Dalam sambutannya anggota Komisi 1 DPR RI, Anton Sukartono Suratto mengungkapkan mengapa dirinya bersama BKKBN giat sosialisasi KIE Program Bangga Kencana kepada warga di Kabupaten Bogor.
“Hari ini kita berbicara stunting karena IQ Indonesia saat ini berada di urutan 117 dunia dan ini salah satu penyebabnya adalah stunting,” ujar Anton Sukartono Suratto.
Anton menambahkan stunting ini bukan penyakit tapi kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan makanan dan terjadinya infeksi berulang dalam jangka waktu tertentu atau kronis yang terjadi pada periode emas atau 1000 HPK seorang anak yaitu sejak berada dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
Dalam kesempatan itu pun Anton sukartono Suratto melakukan tanya jawab dan memberikan hadiah beserta door prize bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaannya tentang stunting.
Sementara itu wakil dari BKKBN pusat Fadjri Nur menjelaskan langkah-langkah pencegahan stunting.
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
Fadjri Nur menyarankan agar ibu yang sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
Selanjutnya Fajrin menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.
Oleh karena itu, ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3.Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI.
Dalam hal ini pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor.
Faktor ini pula yang secara tak langsung meningkatkan peluang stunting.
Tak mau ketinggalan perwakilan dari BKKBN Jawa Barat, Anindita Dyah Sekarpuri menyampaikan Keluarga sejahtera merupakan dambaan dan harapan dari setiap keluarga untuk saling berbagi perasaan, cinta kasih, serta materi.
Untuk mencapai kondisi tersebut bukan suatu yang tidak mungkin terjadi apabila setiap anggota keluarga menerapkan fungsi-fungsi yang seharusnya berjalan di dalam kehidupan keluarga.
“Fungsi yang dimaksud dikenal sebagai “Delapan Fungsi Keluarga.” ujar Anindita.
Menurut Anindita Delapan fungsi keluarga adalah fungsi-fungsi yang menjadi prasyarat, acuan, serta pola hidup setiap keluarga dalam rangka terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional membagi fungsi keluarga menjadi 8, di antaranya:
1. Fungsi Agama
Fungsi agama dalam keluarga dikembangkan agar keluarga menjadi tempat persemaian nilai-nilai agama dan budaya bangsa, sehingga seluruh anggota keluarga menjadi insan agamis yang penuh iman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Fungsi Sosial Budaya
Dalam fungsi sosial budaya, keluarga diharapkan dapat mengenalkan budaya Indonesia sebagai dasar-dasar nilai kehidupan, sehingga anak mempunyai wawasan terhadap berbagai budaya, baik daerah maupun nasional.
3. Fungsi Cinta Kasih
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan cinta kasih. Dengan cinta dan kasih sayang yang terjadi dengan baik di keluarga, maka rumah tangga akan menjadi tempat yang menyenangkan bagi anggota keluarga yang lain.
4. Fungsi Perlindungan
Fungsi ini menekankan bahwa keluarga merupakan pelindung yang pertama dan utama dalam memberikan kebenaran, keteladanan, serta tempat bernaung kepada anak dan keturunan.
5. Fungsi Reproduksi
Mengetahui dan menanamkan fungsi reproduksi sangat penting bagi keluarga untuk mengatur reproduksi sehat yang terencana, sehingga anak yang dilahirkan nantinya mampu menjadi generasi penerus yang berkualitas.
6. Fungsi Sosialisasi Pendidikan
Pendidikan dalam keluarga tidak hanya tentang bagaimana meningkatkan fungsi kognitif atau mencerdaskan, akan tetapi bagaimana membentuk karakter yang berakhlak mulia.
7.Fungsi Ekonomi
Keluarga dalam fungsi ekonomi merupakan tempat membina dan menanamkan nilai-nilai keuangan keluarga, dan merencanakan keuangan keluarga, sehingga terwujud keluarga sejahtera.
8.Fungsi Lingkungan
Kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman perlu ditanamkan sejak dini. Hal ini bertujuan agar mendorong sikap dan perilaku peduli lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, melakukan kegiatan penghijauan, hemat energi, dan sebagainya.
Terakhir Anindita pun mengajak peserta untuk menyanyikan jingle stunting dengan Cover lagu Runtah milik Doel Sumbang.***