Edukasi Pertanian Perkotaan/Urban Farming di Lingkungan Pendidikan: Meningkatkan Energi Positif, Ketahanan Pangan Keluarga, dan Menjaga Kesinambungan Lingkungan

- Jurnalis

Minggu, 1 Oktober 2023 - 16:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SiaranIndonesia.com-Sabtu, (30/09/2023), Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia (KPP SKSG UI) mengadakan seminar di Jakarta Selatan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat (pengmas) dengan fokus pada pemberdayaan perempuan dalam kegiatan pertanian perkotaan.

Kegiatan ini berlangsung di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Ikhlasul Machfudz Lenteng Agung dan memiliki judul “Pertanian Perkotaan/Urban Farming di Sekolah Perempuan TPA Ikhlasul Machfudz untuk Pendidikan dan Kesehatan Jiwa Ibu dan Anak.”

Pengmas ini mendukung salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/SDGs, terutama Tujuan No. 11, yaitu menciptakan kota dan hunian manusia yang inklusif, aman, tangguh, dan berkesinambungan. Oleh karena itu, diperlukan rumah tangga yang mampu mempraktekkan pertanian perkotaan menggunakan lahan yang ada untuk menjaga harmoni dengan alam, keselarasan dengan tumbuhan, hewan, dan makhluk lainnya di sekitarnya.

Edukasi dan praktik pertanian perkotaan di lingkungan pendidikan ini merupakan wujud dukungan dan komitmen Pengmas KPP SKSG UI dalam merealisasikan program TPB/SDGs yang bertujuan meningkatkan energi positif, ketahanan pangan keluarga, serta menjaga kesinambungan lingkungan di Jakarta Selatan.

Beberapa peneliti (Ezedinma dan Chukuezi, 1999; Han, 2008; Pinderhughes, Murphy, & Gonzalez, 2000) telah menjelaskan bahwa pertanian perkotaan semakin umum dilakukan di berbagai wilayah seperti Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Utara, dan Asia Selatan dan Timur. Ini mencakup sekitar 49% dari lahan pertanian beririgasi perkotaan secara global. Selain itu, Kuba merupakan contoh negara yang mengembangkan infrastruktur yang mendukung produksi pangan perkotaan (Premat, 2012).

Di Indonesia, terutama di perkotaan, pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku masyarakat dari segi kesehatan. Dampaknya terlihat dari peningkatan aktivitas olahraga dan kegiatan produktif di rumah. Salah satu aktivitas produktif yang semakin populer adalah menanam sayur dan buah melalui pertanian perkotaan.

Pertanian perkotaan/urban farming memiliki lima elemen penting, yaitu: (1) pemanfaatan optimal lahan dengan menjaga kualitas tanah dan air; (2) memberikan peluang bisnis dan kesempatan bersosialisasi; (3) memenuhi kebutuhan pangan sehat bagi keluarga; (4) mengurangi dampak karbon untuk mendukung perkembangan kota yang berkelanjutan; dan (5) memberikan sarana edukasi, kegiatan olahraga, serta relaksasi yang meningkatkan energi positif bagi pelakunya. Selain kelima manfaat tersebut, terdapat manfaat lain dari pertanian perkotaan, yaitu peningkatan perasaan bahagia yang berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik. Manfaat ini diperoleh karena dalam aktivitas pertanian perkotaan, para pelaku aktif bergerak, memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya, berpraktik dengan sepenuh hati (mindfulness), dan terpapar sinar matahari.

Dr. Renny Nurhasana, Ketua Pengmas KPP SKSG UI, menyatakan bahwa “Pertanian perkotaan di TPA Ikhlasul Machfudz Lenteng Agung secara perlahan memberikan dampak positif bagi ibu-ibu, karena selain mengisi waktu luang dengan aktivitas positif, juga berfungsi sebagai sarana rekreasi dan relaksasi yang membantu menghilangkan energi negatif dalam tubuh. Tim pengmas telah berusaha membuat materi tentang cara bertanam pertanian perkotaan semenarik mungkin melalui pemaparan dan video komposting, sehingga kualitas seminar dapat diukur melalui pengisian kuesioner.”

Alumni KPP SKSG, Riska Rahma Arriani, M.Si, yang juga menjadi narasumber dalam seminar ini, menjelaskan bahwa “Pertanian perkotaan ini dirancang untuk menumbuhkan jenis tanaman yang cepat panen seperti sawi, bawang, kunyit, dan rimpang serupa, tomat, kangkung, cabai, dll, agar dapat dikonsumsi oleh keluarga. Hal ini sesuai dengan definisi pertanian perkotaan yang berfokus pada penanaman, pengolahan, dan distribusi pangan di perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang terbatas.” Safira Salsabila, M.Si, yang juga menjadi narasumber, menambahkan, “Cara penanaman tidak terbatas pada metode konvensional di tanah, melainkan juga dapat menggunakan metode hidroponik yang menggunakan air dan nutrisi khusus serta metode vertiminaponik yang menggunakan media air dan ikan air tawar. Metode ini dapat dipilih sesuai dengan sumber daya yang tersedia.”

Salah satu peserta seminar, Tri Putri, yang merupakan wali murid di TPA Ikhlasul Machfudz, bertanya tentang tantangan dalam bercocok tanam di musim kering dan bagaimana cara mengatasinya. Tri Putri menambahkan bahwa hasil pertanian perkotaan yang dilakukan di TPA Ikhlasul Machfudz memberikan dampak positif pada anak-anak murid yang semakin antusias melihat perkembangan tanaman dari hari ke hari. Anak-anak murid bahkan menjadi terbiasa untuk melihat kebun sebelum masuk ke kelas. Para ibu yang terlibat dalam praktik pertanian perkotaan selama Agustus – September 2023 sangat mengapresiasi adanya kegiatan positif di TPA Ikhlasul Machfudz yang berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan pengalaman mereka. Pertanyaan Tri Putri dijawab oleh pembicara, yang menjelaskan bahwa di musim kering, pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan musim dan yang memiliki waktu panen yang singkat sangat penting. Selain itu, Suti’ah, seorang peserta seminar, menambahkan pengalaman pribadinya dalam bertani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, di mana menyediakan air dekat dengan sumber tanaman sangat membantu dalam penyiraman di pagi dan sore hari. Tofi’ah, yang merupakan penanggung jawab pertanian perkotaan di lokasi tersebut, menjelaskan bahwa pengalaman menanam di musim kering membutuhkan pasokan air yang stabil, perlindungan dari sinar matahari yang berlebihan, dan latihan dalam menjalankan proses penanaman. Tofi’ah juga mengatakan bahwa ia telah banyak belajar hal baru dari pengalaman bercocok tanam di pertanian perkotaan, baik melalui media sosial maupun pengalaman langsung.

Tri Putri, sebagai wakil dari TPA Ikhlasul Machfudz, sangat mengapresiasi seminar ini, serta pendampingan dan sarana yang diberikan dalam praktik pertanian perkotaan. Semua ini mungkin berkat Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia 2023, Hibah Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, bantuan pupuk dari Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, dan bantuan tanaman hias dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebagai penutup, Dr. Renny, selaku ketua pengmas, berharap bahwa penerima manfaat dari pemberdayaan ini akan terus melanjutkan praktik pertanian perkotaan, meningkatkan energi positif, memastikan ketahanan pangan bagi keluarga, dan berperan dalam menjaga kesinambungan lingkungan.

Komentar Facebook

Berita Terkait

Tanggapi Isu Dugaan Skandal Amoral Menteri Agama, FGMI: Itu Fitnah Yang Sangat Keji
Pemprov DKI Jakarta Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis 2025
Dr. Teguh: Pemerintah Harus Mendengarkan Suara Rakyat, Jangan Otoriter! Tolak UU TNI dan RUU Kejaksaan yang Mengkhianati Demokrasi!
5 Toko Busana Muslim di sekitar Sawangan Depok, Jawa Barat*
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Gelar Seremonial Pemberangkatan Mudik Gratis 2025
STAR4Hire Luncurkan DreamLeap Program, Solusi Terobosan Karier Global Menuju Amerika Serikat dan Negara Maju
Zoom Seminar Program Ma’had Al Azhar (SMP-SMA) di Mesir Bersama Bimbel Primago Tahun 2025
PCNU Kota Depok dan Gus Yahya Berbagi 300 Paket Berbuka

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 03:58 WIB

Pernikahan Budak Pesek dengan Sepupu Nabi Muhammad Saw dan Islam tentang Keturunan Istimewa

Kamis, 6 Maret 2025 - 11:20 WIB

Ridwan Hisyam: Umrah, Kekuasaan, dan Resonansi Semesta

Senin, 10 Februari 2025 - 21:28 WIB

Membangun Generasi Tanpa Perundungan Melalui Humanitarian Seminar

Jumat, 6 Desember 2024 - 12:26 WIB

Masa Depan Demokrasi Keerom Pasca Pilkada 2024

Selasa, 19 November 2024 - 20:52 WIB

Pengamat : Elektabilitas Paslon Didukung Kekuasaan Bertumbangan, Publik Makin Cerdas Berpolitik

Minggu, 3 November 2024 - 11:00 WIB

Sujud & Cabup Kebumen Arif Sugiyanto Bisa Potensi Kena UUITE

Minggu, 20 Oktober 2024 - 16:31 WIB

Hati-Hati, Bansos Jadi Alat Politik di Pilkada Kebumen!

Minggu, 20 Oktober 2024 - 13:41 WIB

UMKM di 2024 Harus Memiliki Straregi Bisnis yang Dinamis dan Responsif

Berita Terbaru