SiaranIndonesia.com-Perhelatan Pemilu tahun 2024 berlangsung secara serentak, meski beda beberapa bulan pelaksanaannya namun bisa dipastikan seluruh rakyat Indonesia akan memilih Calon Presiden, Calon Legislatif serta Calon Bupati dan Calon Wali Kota yang di ajukan oleh Partai Politik sebagai kendaraan Pesta Demokrasi di Indonesia.
Menyikapi hal demikian, DPD Partai Keadilan Sosial Kota Depok sudah mulai mempertimbangkan sejumlah nama yang akan diajukan sebagai Wali Kota Depok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentah tahun 2024.
Seperti dikutip dari voi melalui antara, Ketua Bidang Kebijakan Publik Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Depok, Qurtifa Wijaya mengungkapkan Setidaknya ada lima nama yang sudah masuk radar PKS Depok untuk dipertimbangkan dan dijajaki sebagai kandidat calon Wali Kota Depok mendatang.
“Yang Pertama Pak Imam Budi Hartono saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok. Kedua ada Bu T. Farida Rachmayanti, ketiga Moh. Hafid Nasir, keempat Khairulloh Ahyari, ketiganya merupakan anggota DPRD Depok dari Fraksi PKS, serta kelima Supian Suri, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok,” tutur pria yang juga calon anggota legislatif tingkat Provinsi Jawa Barat ini.
Qurtifa menjelaskan munculnya kelima nama tersebut bukan tanpa alasan atau pertimbangan di internal PKS Depok. Qurtifa Wijaya mengatakan yang pertama, Imam Budi Hartono memiliki pengalaman di legislatif baik di DPRD Depok dan DPRD Jawa Barat. Lalu pengalaman di eksekutif yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok.
“Secara pengalaman dan kapasitas (Imam Budi Hartono) tidak diragukan lagi,” tegas Qurtifa Wijaya.
Selanjutnya yang kedua menurut Qurtifa Wijaya nama T. Farida Rachmayanti, muncul selain saat ini sebagai anggota DPRD Depok yang sudah menjabat tiga periode, T. Farida Rachmayanti pun saat ini memegang amanah sebagai Wakil Sekretaris Jendral DPP PKS.
“Bu Opi (panggilan akrab Farida Rachmayanti) dikenal luas di masyarakat sebagai pribadi yang aktif, aspiratif dan gigih memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya kepentingan kaum perempuan. Sangat menarik bila ke depan Kota Depok dipimpin Wali Kota seorang perempuan,” tuturnya.
Adapun nama ketiga yaitu Moh. Hafid Nasir, Menurut Qurtifa saat ini Moh. Hafid Nasir selain sebagai anggota DPRD Depok, juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Daerah (BPD) 5 DPW PKS Jawa Barat yang meliputi wilayah Depok dan Bekasi. Terlebih Moh.Hafid Nasir juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) dan Ketua DPD PKS Depok.
“Pada Pilkada Depok 2020 yang lalu, nama Hafid Nasir masuk ke dalam salah satu bursa kuat calon Wakil Wali Kota Depok mendampingi Idris Abdul Shomad, namun PKS akhirnya menetapkan IBH,” tuturnya.
Untuk nama Khairulloh Ahyari, menurut Qurtifa selain dikenal sebagai Anggota DPRD Kota Depok, saat ini Khairulloh Ahyari juga menjabat sebagai Sekretaris Umum MUI Kota Depok.
“Walau baru satu periode menjabat sebagai anggota dewan, sepak terjang Khairulloh sebagai kader PKS baik di kancah politik maupun sosial keagamaan tidak diragukan lagi,” kata Qurtifa Wijaya.
Dan yang tak terduga adalah munculnya nama Supian Suri yang mendapatkan atensi dari PKS karena dianggap memiliki jam terbang banyak dan sudah berpengalaman di birokrasi.
Qurtifa menjelaskan selama ini sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri juga dapat bekerjasama secara baik dengan Wali kota dan Wakil Wali kota yang diusung PKS.
Qurtifa menegaskan juga dalam tradisi PKS, penetapan nama calon kepala daerah harus melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh partai.
“Dimana tahap penyeleksian dan penilaian berjenjang dari DPD, DPW dan terakhir DPP dengan memperhatikan aspirasi dari kader, pengurus partai serta hasil survei terkait popularitas dan elektabilitas,” katanya.
Qurtifa pun mengakhiri penjelasan dengan mengatakan prosesnya akan berjalan dinamis dan masih dimungkinkan akan muncul nama-nama baru atau nama lain di luar nama yang disebut di atas.