Siaranindonesia.com – Tim gabungan TNI-Polri yang dipimpin oleh Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri, Irjen Pol Syahar Diantono bersama Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Laksamana Muda TNI Edwin turun tangan untuk melakukan investigasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pasca adanya penyerangan di Mapolres Jeneponto Sulawesi Selatan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) beberapa waktu lalu. Hal tersebut sekaligus untuk menepis isu pecahnya solidaritas antara TNI-Polri.
Tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan kunjungan ke Jeneponto untuk mengumpulkan data dan fakta terkait serangkaian peristiwa yang diduga melibatkan oknum TNI dan Polri.
Sementara itu, Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono menegaskan bahwa soliditas TNI-Polri adalah perintah Presiden sehingga tim gabungan dibentuk.
”Kami turun langsung bersama-sama tim gabungan. Kami sudah dua hari melaksanakan kegiatan di berbagai tempat, di antaranya di Polres Jeneponto ini,” katanya.
Danpuspom TNI Laksamana Muda Edwin pun mengaskan bahwa tim gabungan TNI-Polri adalah Wujud sinegritas TNI dan Polri dalam penyelesaian masalah.
”Tim gabungan ini adalah wujud sinergitas TNI dan Polri dalam menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin. Apabila di dalam proses investigasi dan pendalaman yang kami laksanakan ada hal-hal yang melibatkan prajurit, kami akan melakukan proses hukum yang berlaku. TNI tidak boleh arogan, tetap tegas tapi humanis. Ini menjadi panduan dalam menyelesaikan persoalan ini,” kata Danpuspom TNI Laksamana Muda Edwin, di Jeneponto, Sabtu malam.
Adapun kronologis peristiwa penyerangan Mapolres Jeneponto terjadi sekitar pukul 01.45 wita. Sekitar 100 orang mendatangi polres dan melempari sejumlah ruangan menggunakan batu dan bom molotov.
Lemparan tersebut mengenai ruangan Propam Polres Jeneponto dan tempat ibadah di area mapolres. Selain itu, sejumlah ruangan lain di dalam polres juga terkena lemparan batu.
Menyrut informasi, beberapa kali terdengar suara tembakan. Selain kerusakan di polres dan sebuah kendaraan, seorang anggota polisi juga luka terkena tembakan. Saat ini, korban dirawat dan sudah menjalani operasi.
Sebelum peristiwa pengeroyokan ini, peristiwa lain juga terjadi, yakni mobil truk dalmas milik Polres Jeneponto ditemukan hangus terbakar di Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Perselisihan yang melibatkan oknum anggota TNI dan Polri di Sulsel sebelumnya juga terjadi beberapa kali saat Ramadhan lalu. Hal itu bermula saat seorang oknum TNI terlibat cekcok dan dipukul oleh anggota polisi. Kejadian ini berbuntut penyerangan dan perusakan sejumlah pos polisi di Makassar.
Terkait peristiwa tersebut, Forum Generasi Milenial Indonesia (FGMI) mendukung tim gabungan TNI-Polri mengusut tuntas kejadian penyerangan terhadap Mapolres Jeneponto.
Muhamad Suparjo SM selaku Koordinator FGMI mengatakan bahwa tim gabungan TNI-Polri adalah bentuk komitmen sinegritas antar kedua institusi.
“Adanya tim gabungan TNI-Polri dalam mengusut peritsiwa di Mapolres Jeneponto adalah bentuk komitmen untuk selalu bersinergi dalam pemecahan masalah, dan yang pasti untuk menepis isu pecahnya solidaritas antara TNI-Polri”, kata Suparjo kepada awak media, selasa (02/05).
Peristiwa penyerangan di Mapolres Jeneponto yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI tidak melemahkan sinegritas antara TNI-Polri.
“Tim gabungan ini adalah bukti bahwa hubungan TNI dan Polri semakin solid dalam setiap menyelesaikan masalah”, ungkap Suparjo.
“Adanya kebersamaan antara Irjen Sahar dan Laksamana Muda Edwin serta responsif dalam menangani kasus ini menjadi sebuah contoh bahwa TNI-Polri sangat solid”, tutupnya kepada media.