Siaranindonesia.com – Mohamad Hekal mengungkapkan, salah satu peristiwa penting di bulan Ramadan di Tanah Air adalah Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam.
Peristiwa bersejarah yang diproklomirkan oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta tersebut, terjadi pada saat umat Islam di seluruh dunia sedang dalam melaksanakan ibadah Puasa.
“Bung Karno dan Bung Hatta, serta seluruh hadirin di Pegangsaan Timur yang beragama Islam waktu itu sedang menjalankan ibadah puasa, nuansa religius terasa kental membalut detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia saat itu,” uajarnya pada saat memberikan sambutan SOS 4 Pilar Kebangsaan di Desa Jubang Kecamatan Bulakamba Brebes [29/3 2023]
Menurut Hekal, pengakuan bahwa kemerdekaan adalah atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila Pertama dalam Pancasila. Ini menunjukan sikap religius bangsa Indonesia.
“Konsekwensi dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah kewajiban negara untuk menjamin umat Islam dapat melaksanakan ibadahnya dengan penuh kemerdekaan,” tegasnya.
Disampaikan juga bahwa kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing masyarakat merupakan bentuk pengamalan dari pilar kebangsaan yang lain, yaitu Bhineka Tunggal Ika.
“Dalam konteks ke Indonesiaan, agama, dan negara tentu tidak bisa dipisahkan,” terangnya.
Hekal berpesan kepada seluruh peserta sosialisasi bahwa selain memperbanyak amal ibadah seperti puasa, tarawih, tilawah, sedekah, dan sebagainya, diharapkan terus memperkuat nasionalisme sebagai anak bangsa.
“Mari kita jadikan Ramadan kali ini, sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kebangsaan kita, rasa nasionalisme kita, dan kecintaan kepada tanah air kita. Semoga Allah menerima amal ibadah Ramadan kita semua, dan menjadikan kita sebagai hambanya yang Muttaqin, Aamiin,” pungkasnya. (*)