Siaranindonesia.com – Anggota Komisi VII DPR RI I H. Nasril Bahar menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD-1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika di Binjai Utara (28/3).
Nasril yang mewakili dapil SUMUT III menjelaskan hal-hal terkait Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat khususnya di Kota Binjai Provisi Sumatera Utara.
Kegiatan tersebut dihadiri antara lain Anggota DPRD sekaligus Ketua DPD PAN Kota Binjai Ibu Emagata, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Binjai, tokoh Agama dan tokoh Masyarakat yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Binjai di Jl Perintis Kemerdekaan Kota Binjai, Selasa (28/3)
Sebelumnya ia terlebih dahulu menjelaskan tentang Kebersamaan nilai gotong-royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan.
“Isi dari Empat Pilar Kebangsaan adalah Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/3).
“Dan Pancasila sebagai Ideologi Negara, seperti yang kita tahu Pancasila sendiri berasal dari dua kata Sansekerta, yakni Panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asa. Kelima prinsip tersebut juga tercantum dalam paragraf Ke-4 Pembukaan Undang–undang Dasar (UUD) 1945,” lanjutnya.
Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) adalah hukum dasar tertulis, konstitusi Pemerintahan Negara Republik Indonesia.
“Bhinneka Tunggal Ika merupakan motto atau semboyan Bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah berbeda–beda tetapi tetap satu,”
“Atas pertemuan ini menjadi refrensi pihak kami dari lembaga legislatif mengajukan program kerja dan tanggapan atas pelayanan pihak eksekutif di tengah-tengah audiens dalam mendukung cita-cita Proklamasi Bangsa Indonesia menuju keluarga yang makmur dan sejahtera secara holistik termasuk pelayanan rohaninya,” ujar wakil rakyat dari Partai PAN ini .